["Kamu benar-benar, ya!"]
Aku menjauhkan ponsel dari telinga. Mendengar suara Joo yang semarah ini agaknya Listia dan adiknya benar-benar bisa diandalkan. Lekas aku mematikan panggilan dan menaruh gawai di karpet saja, bisa-bisa akan butuh waktu satu jam lamanya jika mendengarkan ocehan suamiku itu.
Sempat aku berpikir untuk mengijinkan mereka masuk lagi tadi. Karena walaupun saat ini sok bijak, tapi terkadang aku juga merasa kalau mengalah adalah pilihan yang tepat, namun bukan berarti selamanya aku akan terus menggunakan prinsip itu.
Usiaku saja terus bertambah, jadi mana mungkin kalau ... pemikiran ini sama sekali tak berubah. Hanya dalam sepuluh mingguan saja, selama itu aku harus lebih fokus pada anakku dan Doni. Selama itu juga aku akan terus mengurung diri.