"Anu mom sebaiknya main lalu duduk santai-santai saja biar aku saja deb yang selesaikan sisanya," ujar Jae sambil menundukkan kepalanya.
Duh padahal tadi dia sudah mengatakan berkali-kali agar Jae tak perlu menundukkan kepalanya sampai seperti ini juga, namun mungkin itu susah mengingat kalau dia adalah ibu yang telah melahirkannya. Ya kalau sudah begini mau bagaimana lagi, aku hanya bisa tersenyum canggung saja melihatnya. Dan juga, sebenarnya aku ingin membantah dan mengatakan kalau sudah tak ada lagi sisanya jadi Jae bisa tenang dan ikut istirahat juga.
"Iya, Sayang."
Namun pada akhirnya hanya kalimat itu yang kuucapkan. Aku menolehkan kepala lantas menaruh sapu di pojok ruangan. Setelah itu aku langsung merebahkan diri, meski hanya sekadar menyapu saja namun jika ruangannya sebesar ini jelas lah pasti orang itu akan merasa kelelahan. Dan orang itu yang aku maksudkan adalah diriku sendiri, ah menyedihkan sekali hidupku ini huhu.