"Kok bisa datang, sih?" tanyaku kala kami sudah selesai membangun tenda.
Dia tak menjawab,hanya mengangkat bahunya. Aku bukannya khawatir pada pilihannya, hanya saja ini sedikit prik. Bagaimana mungkin empat orang di belakang sana masing mengikutinya?
Hey, mereka lulus SMA hampir dua tahun yang lalu, sudah sangatttt lama. Jadi normalnya pada sibuk dengan kehidupan masing-masing.
Lah ini? Bukannya sibuk dengan kehidupan mereka, yang ada malah membantuku. Eh, bukan berarti aku tidak bersyukur loh. Aku sangat bahagia, berkat mereka membuat tenda tak perlu kami lakukan. Dan ....
... kami bisa ikut upacara pembukaan!
Argh, gilak! Aku amat bahagia sampai tak bisa menjelaskannya dengan kata-kata saat ini. Huhu, memang ya rasanya sangat nyaman karena pada akhirnya kami bisa berbaikan.
"Aku senang banget!" seruku yang ingin memeluknya namun takut ketahuan.