Sebuah kesialan pernah menimpa diriku sebelumnya. Aku terbangun dengan tubuh polos tanpa sehelai pakaian. Dalam benakku waktu itu tak apa, fakta ini akan kusimpan rapat-rapat karena saat aku melirik ke samping hanya ada wajah Joo yang terlelap dengan damai.
Sekarang, setelah aku berusaha dengan keras untuk mengingatnya yang ada malah gelak tawa. Bukan kesedihan yang sebelumnya, aku benar-benar tertawa ngakak, mentertawakan diriku sendiri maksudnya. Aku rasanya ingin memeluk seseorang tapi tak ada.
Bukankah waktu itu janggal? Meski aku setengah sadar tapi Joo mabuk berat, harusnya dia tak mengenakan pakaian lengkap kalau kami benar-benar 'tidur' bersama maka—
["Baby, what's wrong? You call me, and you don't talk something. So what?"]