"Nyonya baik-baik saja, 'kan?"
Aku akan terjungkal jika saja tak berpegangan pada samping kursi ini. Sebenarnya mengapa Rose, assiten kak Jae yang membantuku mengelola bisnis kecil-kecilan sampai datang kemari di jam-jam sibuk? Biasanya dia hanya akan datang untuk mengomel saja.
Aku memang akhir-akhir ini Mama benar-benar mendesakku agar membuka usaha. Jelas saja aku tak mau, bukan karena tak memiliki pengalaman tetapi jujur saja ini membuatku pusing. Mama bilang aku tak boleh bergantung pada kak Jae.
Cih, padahal Mama dan Mommy sendiri lah yang membuatku bertahan dengan kenyamanan ini. Mereka masih sering mengirimkan uang, meskipun sekarang semua itu sedang kusimpan baik-baik untuk biaya sekolah Ji-Sung nanti. Setidaknya jika sesuatu yang buruk terjadi kami masih bisa bertahan hidup.
Tapi, dia tadi bertanya mengenai keadaanku bukan?
"Eum, ya. Aku baik-baik saja, tumben sekali kau waras, Rose. Apakah ada masalah hanya karena aku tak menyentuh dokumen ini?" tanyaku heran.