Rea masih tak bisa percaya dengan apa yang terjadi saat itu. Mereka yang masuk pada universitas yang sama, jurusan sama dan juga mata kuliah yang sama itu, sama sekali tak pernah merasa bahwa hal seperti itu akan terjadi padanya.
Rea yang kala itu seperti masih tenggelam dalam lamunannya itu, langsung mendapatkan perhatian yang lebih dari Paula yang sedang berda di sampingnya.
"Apa yang sekarang sedang Rea pikirkan? Apakah dia sedang memikirkan tentang hal yang tak penting? Atau jangan-jangan dia sedang memikirkan hal yang-"
"Hey! Apa yang sedang kau pikirkan sampai-sampai aku yang sudah memanggil dirimu berkali-kali sama sekali tak mendapat jawaban?"
Rea yang sudah terlebih dahulu sadar dengan apa yang dia lamunkan itu, sekarang malah balik berpikir pada Paula yang sedang melamun pada saat yang sama.
"Astaga, apa yang sudah aku lakukan? Hahahah, aku rasa aku benar-benar sudah terlalu banyak pikirkan sehingga aku pun tak tahu apa yang sedang terjadi sekarang ini."