Bara merasa pening setelah mendengar penjelasan dari sesepuh itu. Ternyata benar, ada yang mengendalikan dirinya! Kirana memakai ilmu hitam, dan karena itulah Bara terbuai dan seolah lupa dengan keberadaan Septi.
"Saya harus bagaimana, Mbah?" rintih Bara pilu, ia tidak mau sampai kehilangan Septi.
"Biarkan tunangan mu tenang dulu, dia akan kembali padamu kok. Percayalah." guman pria tua itu sambil menyesap rokoknya.
"Sekarang dia dimana, Mbah?" Bara benar-benar khawatir, ia ingin merengkuh gadis itu, meminta maaf atas semua yang terjadi.
"Aku gak isoh ngomong, Le. Nanti pas waktunya, kalian akan dipertemukan lagi. Anggap saja ini ujian buat kalian."
Bara benar-benar tidak bisa jika harus seperti ini, jauh dari gadis itu benar-benar akan menyiksanya. Terlebih dia pergi membawa kesalahpahaman. Bara ingin meluruskan semuanya.
"Dia akan kembali kepada saya kan, Mbah?"
"Pasti!"
"Lantas apa yang sekarang harus saya lakukan, Mbah?" tanya Bara setengah memohon.