ดาวน์โหลดแอป
52.3% Baby's Dragon / Chapter 34: 19. Keinginan Aneh

บท 34: 19. Keinginan Aneh

"Tuan, semua yang diperlukan telah dipesan dan sedang dalam perjalanan!" robot lebah hitam emas terbang mendekati kasur berukuran king size yang berada di tengah-tengah ruangan. Tepat di kepala tempat tidur, hinggap dan memandang sosok remaja yang mengenakan piyama kostum kelinci.

Selama di perjalanan menuju Kastil baru ini, Micro mulai bekerja keras. Memesan semua bahan yang ada di list sehingga pekerjaan Felix akan lebih mudah. Lagi pula, semuanya untuk dirinya sendiri. Micro benar-benar dalam suasana hati yang bahagia! Ia hanya tinggal menunggu semua barang sampai dan Kepala Sekolah Academy Ruby akan mulai memasang beberapa alat dan mempersiapkan semuanya!

"Micro juga sudah melakukan pengawasan yang ketat, tidak ada yang menyadari kehadiran Tuan dan Naga bodoh itu! Oh, Tuan! Menurut analisa data Micro, kemungkinan barang akan sampai besok pagi dan selesai dipasang sore harinya, lusa, kita bisa mengundang orang-orang itu untuk mulai bekerja!"

Remaja cantik itu menatap kosong ke arah langit-langit kamarnya yang tinggi. Tidak menanggapi pernyataan menggebu-gebu robotnya. Mendadak, Micro sadar bahwa ada sesuatu yang sepertinya … salah?

Robot Lebah terdiam selama beberapa detik, memperhatikan. Sebelum akhirnya memanggil dengan ragu.

"Tuan?"

Leo masih diam. Seolah-olah tidak mendengar. Ia bahkan tidak bergerak dan mulai berekting menjadi patung.

Micro bungkam, tidak kembali bersuara. Ia memperhatikan Tuannya, lalu memandang piyama yang dikenakan …

Dalam seketika, robot lebah meledak dalam amarah, berubah menjadi seekor lebah raksasa yang siap mengamuk!

"NAGA BODOH!!!" aumnya, lalu terbang keluar dari dalam ruangan. Pemindaian dilakukan, sosok jangkung yang dicari tengah berada di lantai dasar. Selayaknya sebuah peluru, tubuh besar itu melintasi lorong dan berhenti tepat di ujung tangga. Navigasi dan penguasaannya sangat baik, dengan kecepatan dan ukuran tubuh seperti itu, mampu terbang cepat tanpa merusak sedikitpun properti mahal di lorong yang panjang.

Sepasang lensa hitam berubah warna menjadi merah begitu melihat ruang tamu yang luas, kini menumpuk beberapa pakaian anak-anak yang lucu. Bahkan, ada pakaian anak perempuan!!!

Ia tahu untuk siapa semua pakaian itu!

IA TAHU!

"Apa?" alis Cosmos terpaut, melirik lebah raksasa yang terlihat siap berperang.

"APA YANG KAU LAKUKAN KEPADA TUAN!? KENAPA TUAN MENGGUNAKAN PAKAIAN SEPERTI ITU!!!" Micro meraih Naga perak itu dengan kedua tangannya, mengguncang tubuh sang Naga seolah mempertanyakan kewarasan otak pria itu. "Kau gila?! Apakah otakmu tidak waras?! Apakah prosesormu rusak?! UNTUK APA SEMUA PAKAIAN INI?!"

Cosmos mengkerutkan alis dan kedua tangan robot dalam seketika terbelah, membuat percikan listrik dan Micro melolong merana.

"TANGANKUUU!"

"Kau bisa membuat tanganmu lagi," Naga perak tidak peduli, kembali mengalihkan perhatian ke jajaran pakaian yang direntangkan pada lantai ruangan yang luas. Ekspresi wajah tampan itu sangat serius, dengan kilau aneh di sepasang kelereng emasnya. "Menurutmu, pakaian mana yang cocok untuk Baby besok malam?"

"KAU MAU KUBUNUH?!"

"Kau tidak bisa membunuhku," Cosmos menanggapi datar. "Cepat, pilihlah, kita harus menyusun jadwal dengan baik, bagaimanapun, Baby hanya berkompromi untuk 1 tahun."

"SUDAH KUDUGA KAU--apa?" Micro bungkam. Sepasang lensa merah berubah kembali menjadi hitam. "Apa katamu? Satu tahun?"

Cosmos mengangguk dengan serius. Fokus sepasang kelereng emas itu jatuh ke beberapa pakaian lucu dari piyama beruang, piyama kucing, beberapa juga ada seragam pelaut dan kostum merah muda puteri kecil dengan renda-renda.

"Baby setuju untuk menggunakannya … yah, hanya setahun, setidaknya beberapa rekaman atau foto untuk kenang-kenangan."

Micro gemetar. Sumpah, robot lebah ini memang merasa bahwa Tuannya sangat lucu dan cantik, tidak ada yang lebih baik ketimbang Tuannya, tetapi … tetapi … TIDAK SADARKAN NAGA INI BAHWA LEO SUDAH SANGAT TUA?!

Tidak ada yang ingin membayangkan Kakek berusia 8000 tahun mengenakan pakaian kelinci, bukan?

Sayangnya, Leo tidak terlihat seperti kakek-kakek sama sekali, belum lagi … jelas, IQnya jatuh ke titik terendah. Benar-benar bisa bersikap seperti anak kecil yang manja dan polos. Sialnya, tingkahnya benar-benar cocok dengan fisik yang menguntungkan.

"Jadi … bayaran apa yang kau lakukan?" Micro penasaran. Robot lebah berubah menjadi ukuran kecil, terbang mendekati sang Naga dan berputar-putar di sekitarnya. "Tidak mungkin Tuan setuju begitu saja."

Micro masih tahu Tuannya dengan sangat baik. Keputusan seperti ini, meski Leo cukup tidak sadar umur, tetapi tidak mungkin sampai jatuh ke titik seperti ini.

Jeda beberapa detik, Cosmos tidak langsung menjawab. Sosok jangkung itu mengatuprapatkan bibir hingga membentuk garis lurus. Jelas, pertukaran kali ini agak … mahal. Coba saja lihat Naga ini? Ekspresinya benar-benar keren! Micro tertawa puas, mengitari sang Naga dan mulai bermain tebak-tebakan.

"Biar kutebak," robot lebah jelas terlihat senang dengan nada sing a song yang menyebalkan. "Kau tidak boleh membaca komik dan novel selama setahun?"

Cosmos mendengus.

"Okay, bukan itu," Micro tidak menyerah. Ia semakin merasa menarik. "Bagaimana dengan larangan bertemu dengan author? Atau larangan untuk berbelanja pernak-pernik lagi?"

Cosmos diam.

Tawa Micro meledak. "AHAHAHA AKU TAHU ITU!" serunya senang. "Pasti lebih dari itu! Ahahaha … oh! biar aku tambahkan, dilarang berinvestasi? Benar! Pasti kau dilarang berinvestasi untuk para author lagi!"

Naga perak itu mengatuprapatkan bibirnya dengan erat, mendadak suhu ruangan berubah rendah. Namun Micro tidak peduli. Mesin kecil ini bisa menerima suhu yang bahkan mencapai titik minus 200 derajat! Karena itu, dengan sangat puas, sosok lebah hitam terguling-guling, tertawa atas pertukaran sang Naga.

Sungguh, bila Micro turut memeriksa tubuh sang Naga, robot lebah itu akan terkejut menemukan beberapa memar dan ruam yang berada dibalik pakain itu. Hasil mahakarya dari sosok remaja yang tidak bisa menahan amarahnya.

.

.

.

"Aku ingin berkeliling memasuki setiap kelas," sosok remaja cantik itu mengenakan piyama putih, duduk di atas kasur berukuran king size yang lembut. Kedua kakinya berayun-ayun ringan, terlihat sangat santai dan jelas siap untuk tidur.

"Baby tidak mau memastikan semuanya beres?" Cosmos memandang bingung putranya. Naga perak itu terlihat serius dengan Asistennya, duduk di sofa dan menghadap ke arah kasur. "Bukankah para peneliti masih akan diberikan persiapan dan pengarahan?"

"Semuanya sudah kuserahkan kepada Micro," Leo berujar jujur, berbaring dan sedikit merenggangkan tubuh di atas lapisan lembut kasur. Ia menguap. "Semua bahan dan materi sudah kuberikan, bila mereka mengalami peningkatan atau sesuatu … yah, Micro akan memberikan laporan--benar, Papa, urusan wilayah abu-abu kemungkinan akan dikelola secara manual karena Micro akan fokus dengan penelitian."

Alis Cosmos terpaut mendengarnya. "Tidak bisa membagi seperti biasa?"

"Pengambilan keputusan? Tidak," sepasang iris biru menatap langit-langit kamar yang tinggi. Di sisi kirinya, terdapat jendela prancis yang besar, memamerkan suasana malam dimana bintang bertaburan dengan indah.

Area abu-abu tersebar di ke tiga negara. Asisten, secara otomatis akan melakukan penyaringan dan juga sistem yang kaku dan teratur. Meski masing-masing planet telah memiliki pemimpin yang akan mewakili untuk Pengambilan Keputusan, pengawasan akan tetap diperlukan. Micro, biasanya mengambil tugas ini. Kecuali untuk beberapa hal besar, robot lebah tidak akan membuat laporan.

Sebagai pemilik mutlak wilayah abu-abu, Leo akan selalu menerima dan membaca laporan. Namun sekarang, robot itu akan melakukan pembaruan dan setiap data dan analisa hasil harus diperhatikan secara terperinci, itu sebabnya, Leo tidak mau perhatian robotnya terbagi. Bagaimanapun, pemrosesan data milik Micro masih terbatas, robot itu akan berubah menjadi sangat lambat bila melakukan beberapa hal sekaligus.

Namun, yang menjadi masalah adalah, ia hanya memiliki satu Micro. Satu kesalahan, Micro bisa saja … rusak.

"Besok, aku akan pergi ke Ruang Tertutup. Bila beruntung, seharusnya ada cetakan biru Micro di sana … semoga saja tidak ada yang memindahkannya," Leo menghela napas, teringat perihal rancangan tubuh Micro. Sebelumnya, Micro dicuri bahkan sebelum robot itu melakukan uji coba, jadi, cetakan biru ini … entah berada di mana. Semoga saja sempat diselamatkan.

"Kenapa tidak meminta Micro mengambilnya?" bukankah setiap data akan sangat mudah diambil? Terutama Leo adalah pemilik Planet.

"Tidak ada yang mau menyimpan berkas berharga di dalam server yang juga digunakan oleh banyak orang," senyuman jenaka merekah, remaja kelabu berbalik. Merubah posisi menjadi miring dan menatap sang Naga. "Papa, Asisten tidak selalu aman. Ada banyak sekali virus yang dengan sengaja ditanam pada beberapa perangkat dan alat. Itu sebabnya, setiap negara akan memutuskan koneksi dan membuat server lokal mereka untuk menyimpan data dan berkas berharga mereka. Alasan itu juga kenapa Micro selalu sangat sibuk, setiap hari, ia menjaga dan memperkuat ketahanan kita agar sistem yang mengatur tetap berjalan dengan lancar dan baik."

"Nah, sekarang, aku akan mengatur agar Micro fokus dengan para peneliti, tentu saja dia tidak akan lalai untuk menjaga keamanan kita, tetapi … untuk mengatur semua laporan yang masuk dan memeriksanya, Papa, dia tidak akan mungkin sempat melakukan pekerjaan itu. Jadi … ," Leo mengubah postur tubuhnya menjadi tengkurap. Kedua tangan bergerak menopang dagu, tersenyum lebar dengan sepasang kelereng bulat yang berkedip polos. "Papa mau membantu Baby kan?"

Cosmos kaku melihatnya, lalu beberapa detik kemudian, sepasang netra emas berkilau senang. Cepat, naga perak meninggalkan urusannya dan melangkah mendekati kasur. Tindakannya membuat senyuman Leo memudar.

Apakah tindakannya tidak lucu lagi? Kenapa Naga ini tidak terlihat terpengaruh?

"Baby," menarik sang remaja hingga sosok itu jatuh ke pangkuan Papa Naganya, Cosmos memeluk tubuh kecil itu. "Baby tahu sendiri bahwa Papa sangat sibuk, bukan? Papa menginvestasikan beberapa hal, jadi harus mengawasi dan juga harus berhati-hati dalam mengambil langkah, singkatnya, Papa sangat sibuk."

Alis Leo mengernyit, jelas tidak senang mendengarnya.

"Bila Papa mengambil alih pekerjaan Micro, Papa pasti akan sangat sibuk … Papa akan merasa sangat sedih karena tidak bisa menyisihkan banyak waktu bersama Baby," nada sang Naga berubah, terdengar menyedihkan dan sangat menyesal. Namun Leo tidak terpengaruh. Remaja itu menyipitkan mata, menatap curiga sosok yang tengah berekting.

"Jadi, bagaimana bila kita membuat kesepakatan?"

BUKANKAH ITU TUJUANMU?!

Leo mengerucutkan bibir. Tidak mengatakan apapun, tetapi pandangannya dengan arogan mengatakan. 'Katakan!'

"Papa akan menjadi sangat sibuk … jadi, Papa sangat khawatir. Bagaimana bila tanpa sadar, Baby tahu-tahu sudah tumbuh besar? Baby Papa yang imut dan lucu … saat Papa sadar, sudah tidak seimut ini dan tidak mau Papa cium lagi? Baby … waktu tidak akan kembali mundur. Papa yakin Baby sendiri juga tidak selamanya ingin Papa gendong terus, bukan?"

Leo diam, mendengarkan.

"Papa khawatir penelitian ini tidak akan selesai dalam setahun. Bisa jadi, lima atau bahkan 10 tahun. Selama rentan waktu itu, berarti Papa akan sangat sibuk, bukan? Selama rentan waktu seperti itu, apakah Baby tidak akan kesepian? Jujur saja, memikirkannya membuat Papa merasa … sedih."

Sepasang netra biru menatap Naga yang masih berakting menyedihkan. Eskpresinya masih tidak berubah. "Jadi?"

"Jadi … ," senyuman pemuda itu mengembang. Dengan lembut, ia mencium pipi gembil putranya. "Biarkan setiap malam Papa melihat Baby Papa mengenakan beberapa kostum. Rekam dan foto untuk melihat pertumbuhan baby Papa yang berharga."

Leo melongo mendengarnya. Ia benar-benar … bingung.

"Kostum?"

"Ya," senyuman sang Naga semakin jelas terlihat. "Kostum seperti ini misalnya, Baby pasti akan sangat imut bila menggunakannya."

Cosmos tanpa sungkan mengeluarkan asisten, memamerkan beberapa foto dan video para remaja dan anak laki-laki yang mengenakan kostum. Kostum pelaut, piyama kelinci, kostum gotic lolita …

Melihat semua pakaian-pakaian aneh yang masing-masing hanya memberikan satu tujuan itu, membuat ekspresi wajah sang Penyihir berubah dingin. Terutama, ketika melihat piyama hewan yang memiliki bulu lembut, telinga dan ekor!

Leo tidak tahan lagi melihatnya. Dengan marah, sang remaja melotot ke arah Naga yang memangkunya. "Papa memintaku mengenakan semua itu?!"

"Ya," Cosmos menjawab dengan jujur. "Baby mengenakan satu dalam sehari, tidak perlu banyak sekali--"

"SIAPA YANG SETUJU UNTUK MENGGUNAKANNYA?!" Leo mengaum marah. Wajah putih itu memerah. Marah bukan main dengan pemikiran sang Naga. Sungguh, ia adalah Penyihir tua berusia 8000 tahun! Bukan anak kecil sungguhan! Apakah Naga Konyol ini mencoba mempermalukannya?!

Leo melompat turun dari pangkuan sang Naga. Sepasang netra biru itu menatap dingin pria yang duduk di pinggir kasurnya. "Bila Papa tidak mau, tidak masalah untukku. Aku bisa mengerjakannya sendiri--"

"Baby," Cosmos menyela. Tanpa ragu menggunakan kemampuannya untuk menangkap si kecil dan kembali menariknya untuk duduk manis di pangkuan. "Kata siapa Papa tidak mau melakukannya?"

Leo mendengus dingin. "Oh, dengan bayaran," ujarnya sarkas.

Senyuman mengembang di bibir sang Naga. "Tentu saja."

"Aku menolak."

"Papa tidak menerima penolakan."

Leo meledak. "AKU TIDAK MAU!"

"Baby …," Nada sang Naga sangat lembut. "Jangan menolak, okay? Papa … benar-benar ingin melihat Baby menggunakannya. Bagaimanapun, Baby tahu sendiri kan Papa suka melihat animasi dan beberapa kostum, Papa memiliki hobi, tetapi Papa tidak bisa menyalurkannya, terlebih lagi, Papa sangat menyayangi Baby … Papa tidak mau melewatkan sedikitpun pertumbuhan Baby, jadi--"

"Jangan masukkan aku ke dalam hobi mesummu!" sekali lagi, remaja itu meledak. "Bila kau memang frustasi dengan hobimu, sewa saja anak laki-laki imut dan pinta mereka menggunakan semua kostum itu! Bila perlu, lakukan hubungan sex dengan mereka tanpa harus melibatkanku!"

Alis Cosmos terpaut. "Baby, Papa tidak pernah berpikir sampai ke sana."

Leo mencibir.

"Dengarkan Papa dulu, okay?"

Sang remaja memalingkan wajah, bersedekap.

Helaan napas terlontar, Naga perak tersenyum lalu mengusap kepala kelabu itu. "Baby … Apa yang dikatakan Tuan Felix benar. Anak-anak, akan selalu tumbuh dengan cepat. Saat sadar … ternyata sekarang, Baby sudah sebesar ini. Dulu, Baby sangat kecil, bahkan tidak mencapai pinggang Papa."

Leo mengkerutkan alis.

"Dulu, Papa sangat primitif, tidak bisa merawat Baby. Sebaliknya, Baby lah yang merawat Papa … nah, sekarang, melihat Baby sudah semakin tinggi dan semakin banyak mengenal dan mengetahui orang banyak … Papa mulai merasa takut."

Remaja itu membeku, sebelum akhirnya menoleh dan mendongak menatap sang Naga. "Takut?"

"Ya," Cosmos mengangguk. "Papa takut, Baby akan tumbuh dengan cepat. Tidak mau Papa peluk lagi, tidak mau Papa cium lagi, tidak mau bermanja dengan Papa lagi," jeda beberapa detik, senyuman kecil mengembang di bibirnya. "Di usia fisik seperti ini … bukankah Baby akan bergaul dengan orang lain dan mulai malu untuk bermanja dengan Papa?"

Lao mengerucutkan bibir. "Papa … apakah Papa benar-benar menganggapku anak kecil?"

"Papa benar-benar menganggap Baby adalah anak Papa sendiri," dengan lembut, pemuda itu menunduk dan mencium puncak kepala kelabu. "Dan Papa juga tahu … Baby tidak mungkin akan bertingkah seperti ini selamanya kan?"

Leo diam, tidak bisa membalas.

"Tubuh Baby akan tumbuh lebih tinggi, lebih dewasa hingga tinggi Baby mungkin akan lebih dari Papa. Disaat fisik Baby seperti itu … Papa yakin, Baby tidak akan mungkin mau duduk di pangkuan Papa lagi, bertingkah manja dengan Papa lagi, bukan?"

Leo tetap diam.

"Jadi … biarkan Papa sedikit bersenang-senang," senyuman lembut mengembang. "Papa tidak bermaksud menghina atau bahkan berpikir ke arah itu, Papa hanya ingin melihat Baby bertingkah manja, menyenangkan mata, direkam untuk kembali dikenang. Bagaimana? Rekaman dan semua foto itu, hanya akan menjadi milik Papa, tidak akan ada orang lain yang berhak untuk melihat kemanisan putra Papa."

Remaja kelabu itu mengerucutkan bibir. Ia menunduk, menggigit bibir bawahnya dengan gelisah. Oh, sungguh … bila Cosmos begitu bersikeras, ia dengan keras juga akan menolak. Namun, Naga besar ini jelas tahu kelemahannya. Membujuk dengan baik, memberikan alasan yang … membuatnya tidak bisa untuk berkata tidak.

Pada akhirnya, Leo setuju, dengan beberapa syarat tambahan yang jelas, lebih merugikan untuk sang Naga. Namun, sang remaja tidak mau berkompromi kembali, memaksa Papa Naga, dengan rela harus melepaskan beberapa kebaikannya untuk berinvestasi dan menghabiskan uang untuk mendukung semua penulis dan komikus kesukaannya.

Jadi … ketika Leo terbaring di atas kasur, menggunakan pakaian kelinci dan menatap kosong ke arah langit-langit kamarnya, ia benar-benar merasa menjadi makhluk terbodoh di seluruh dunia.

Ketika melihat kostum yang dikeluarkan Cosmos dan mengetahui bahwa ia sudah menyediakan banyak kostum-kostum lainnya dengan ukuran tubuhnya …

Lao tahu bahwa ia ditipu.

Sungguh, sejak kapan Papa Naganya berubah menjadi selicik ini?! Kostum-kostum itu jelas sudah disiapkan sejak lama!

Karena itu, sebelum ia mengenakan pakaian kelinci, Leo benar-benar marah. Menyerang sang Naga habis-habisan dengan seluruh kekuatannya hingga ruangan berubah seperti terkena tornado, barulah sosok itu mau mengenakan kostum kelinci.

Meski Leo adalah Penyihir, ia adalah Penyihir yang memiliki pelatihan kuat di alam liar. Kekuatannya, tentu saja tidak akan lemah. Terlebih ia sengaja membidik beberapa titik dimana sang Naga, akan menderita rasa sakit selama beberapa hari. Karena itu, di pagi berikutnya, Naga perak tidak bisa memangku atau bahkan memeluk Babynya karena rasa sakit yang berdenyut-denyut di tubuh.


next chapter
Load failed, please RETRY

สถานะพลังงานรายสัปดาห์

Rank -- การจัดอันดับด้วยพลัง
Stone -- หินพลัง

ป้ายปลดล็อกตอน

สารบัญ

ตัวเลือกแสดง

พื้นหลัง

แบบอักษร

ขนาด

ความคิดเห็นต่อตอน

เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C34
ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
  • คุณภาพงานเขียน
  • ความเสถียรของการอัปเดต
  • การดำเนินเรื่อง
  • กาสร้างตัวละคร
  • พื้นหลังโลก

คะแนนรวม 0.0

รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
โหวตด้วย Power Stone
Rank NO.-- การจัดอันดับพลัง
Stone -- หินพลัง
รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
เคล็ดลับข้อผิดพลาด

รายงานการล่วงละเมิด

ความคิดเห็นย่อหน้า

เข้า สู่ ระบบ