"Lo serius, ini loker Matteo?"
"Serius. Masukin aja, gue jaga di luar." Aileen menepuk bahu Arsena dan memberinya semangat. Sedangkan dirinya, segera berlari untuk mengawasi situasi di luar.
Bahaya jika Arkala dan teman-temannya datang.
Arsena berdiri dengan ditemani sepucuk surat di tangannya masih bingung sendiri. Dia tidak yakin, dengan loker yang ditunjukkan oleh Aileen.
"Si Aileen sok tahu deh, kayaknyan. Emangnya dia siapa, bisa tahu loker Matteo? Mantannya? Pacar? Bukan lah."
Sembari memastikan dan bertanya dengan hati kecilnya, gadis itu akhirnya menyelipkan surat tersebut di loker nomor delapan. Dia berlari setelahnya, menemui Aileen yang masih setia berjaga.
"Udah?"
Arsena mengangguk yang yakin dan langsung menarik tangan Aileen untuk pergi.
Kedua gadis yang telah berganti pakaian itu tersenyum puas. Awalnya Arsena memang ingin mundur dari mengejar Matteo, namun bila dipikir-pikir, tidak baik mengalah sebelum berperang.