ดาวน์โหลดแอป
Apapun itu, aku cinta kamu Apapun itu, aku cinta kamu original

Apapun itu, aku cinta kamu

นักเขียน: Supriatna_essa

© WebNovel

ตอน 1: Akhir untuk memulai

Halte bus depan Tang city mall,

Desember 2014

Malam terasa hanya tinggal hening nya saja, satu opera kelam segera dimulai, sebuah panggung megah yang akan mengalunkan simphoni air mata, sesak memberat di dalam dada.. inilah ujung sunyi itu, jalan Jendral Sudirman kota Tangerang, tepat jam 11 malam, lantas sepanjang jalanan ini menjadi lenggang begitu saja selepas hujan mereda dan yang tersisa hanyalah bulir-bulir air yang menggantung diujung daun lalu sebentar lagi terjatuh membentur tanah.

Bunga-bunga menggigil kedinginan, mahkota yang basah, kelopak yang basah.. membisu dalam pot-pot besar disepanjang jalan ini, bulan sudah menginjak dipelataran Desember, tapi musim penghujan masih terasa begitu lama, masih akan sangat lama.

Orang-orang telah pulang kerumahnya masing-masing sedari tadi, tidur dalam hangat selimut yang tebal.. membakar diri dalam kehangatan bersama pasangannya pula.

Untuk apa kiranya memaksakan diri berdiam diluar pada keadaan sepi dan menggigil seperti ini.

Dinginnya seperti membalut kulit saja, Tang city yang ada hanya gelap seperti raksasa tertidur dalam damai, hanya beberapa satpam yang berjaga.

Mall ini menyimpan cerita cinta di senja tadi.. senja yang selalu indah jika dinikmati bersama secangkir kopi atau teh melati dengan gula batu secukupnya.. memandangi cahaya matahari disebuah balkon yang berderet-deret didalamnya bangku-bangku yang tertata dengan rapi, lantas kita akan tersenyum ketika melihat sang kekasih tersenyum menggulum bibir..

Sementara senja telah usai sedari tadi, malam perlahan merayap sambil membawa gelap.. dan hujan menyempurnakannya dengan mengirim ngilu merembesi waktu, mengendap ngendap.. perlahan lahan..

Pada detik yang sama, ribuan malaikat tengah menyulam kain nasib, berisi didalamnya cerita, kenangan, mimpi dan harapan.. sepintas sama, sepintas ia sempurna..

Seorang wanita muda berdiri didalam halte, didepan mall ini, Tang city, sendirian saja, berdiri mematung diam.. hanya sunyi tanpa kata-kata, syal abu-abu melilit dilehernya, tubuhnya ramping dibalut kardigan woll yang tebal, ia mendekap tubuhnya sendiri, menghangatkan diri mengusir rasa dingin, menghalau gundah dalam kebekuan malam..

Tangerang yang biasanya berhawa gerah, berubah menjadi terasa dingin dimalam ini..

"Terimakasih untuk semuanya….."

Ia seperti sedang menantikan sesuatu, dan tak lama seperti yang diharapkannya di kejauhan pelan Bus Primajasa jurusan Bandung-Kalideres datang merapat menghampirinya, lantas secepat kilat ia tergesa-gesa berhambur masuk kedalamnya, menahan satu perasaan, perempuan itu menghempaskan tubuhnya terduduk di kursi belakang, nanar matanya menatap keluar jendela.

Menatap lampu-lampu terang sepanjang jalan dimalam sunyi ini, samar-samar lantas matanya basah berkaca-kaca dalam keheningan.. ada yang telah tersakiti, ada luka didalam hati, ada cinta yang telah terkhianati, mendendam nyeri di ulu hati, tatapan matanya kosong bibirnya rapat gemetar pelan menahan kelu, yang terdengar hanya keheningan.

Bus terakhir dimalam ini melaju pelan menyusuri jalanan kebon nanas kota Tangerang, membawanya kearah selatan, sunyi memberangusnya dalam diam, dalam rasa yang tak pernah bisa diterjemahkannya, pada bahasa tanpa kata-kata yang tak bisa ia cerna makna arti sebenarnya.

Dan kesunyian itupun sunyi, akhirnya merangas membekukan hembusan angin, ia pergi tapi tidak untuk mati, ia hanya akan bermimpi… begitulah kiranya, tak akan ada upacara kematian yang bisa mengubur rasa sepi, membawa keranda dalam barisan arak-arakan melewati jalan-jalan beraspal, melewati emperan toko-toko, melewati sudut-sudut taman kota, juga melewati jiwa-jiwa yang terjaga malam ini, sepi ini adalah sendiri, kekosongan yang mencari isi, ia ada namun takkan pernah terlihat ada, seperti lukisan kehampaan, seperti gelisah yang menggenggam butir-butir pasir pengaharapan akan mimpi tentang indahnya hari esok..

Begitulah kiranya, ia selalu mengawali tiap-tiap kesedihan hati, sepi adalah gelisah, menjelma menjadi derai tangis, sungai yang bermula dari pelupuk mata, lantas mengalir pelan menyusuri lembah-lembah duka, pelan membasahi pipinya sampai pada akhirnya tibalah ia disuatu muara diujung dagunya yang lancip.

Lamat-lamat terdengar isak tangis dari suara yang tertahan, seorang wanita berkubang derai air mata, sendirian saja, tanpa teman tanpa seseorang disinya.. tak ada yang menghibur, tak ada yang meredam amarah tangisnya..

"maafkan aku Jhodi ! maafkan aku… "

Ia hanya bisa mengucapkannya didalam hati, hanya didalam hatinya sendiri, memantul dalam satu ruang sempit yang tiap detik selalu berdetak pelan, meraung-raung bergema nyaring.. lantas terpekik menjerit keras-keras, tapi tanpa suara terdengar.. yang ada hanya gemeretak sunyi dalam diam yang sempurna..

Blackberrynya bergetar, satu bbm masuk membuyarkan lamunannya, disekanya airmata yang tertimbun dalam kelopak matanya, dibacanya pelan chat dari Jhodi.. laki-laki yang ditangisinya, cinta hatinya.

° I LOVE YOU !! Sungguh-sungguh…

Singkat, sederhana, tapi begitu memiliki makna yang dalam, sangat dalam seolah-olah itulah pesan terakhir dari seseorang yang begitu mencintainya.

Kemudian setelah itu maka yang tersaji hanyalah pertunjukan megah tentang tangisan, derai air mata tumpah seperti hujan yang tak bisa ditadah oleh bumi, isak tangis yang semakin lama makin terdengar jelas, semakin mengeras dalam suara tertahan karena menahan berat perasaan didalam dada, rasa sakit yang menyergap tubuh secara tiba-tiba, ketika sehelai tisue sudah tidak bisa membendungnya, maka jari-jari tangan mengambil peran sebagai tempat membenamkan mata yang sembab.

Dengan segenap tenaga dan rasa, perempuan itu mencoba membuka matanya, lama termenung ia memandangi Bbm di Blackberrynya, lantas dengan sedikit tergagap dibalasnya Bbm Jhodi itu.

® maafkan aku cinta !! seandainya aku bisa, biarkan aku memilih menurut kata hatiku, aku cinta kamu Jho !! Love you so!!

Ajaibnya mencinta…

Cinta, jatuh cinta, patah hati, disakiti, semuanya punya rasa, hanya mereka yang peka terhadap rasa yang mampu mengenali rasa, berbicara cinta, kita akan menggenapi semua kekurangan yang ada dalam diri pasangan kita, berkorban demi kebahagiaannya, membuatnya selalu bisa tertawa, membahagiakannya sampai mati.

Tuhan menciptakan rasa cinta dan kasih sayang sebagai cara untuk menyatukan umatnya yang berbeda, cinta adalah rantai pengikat, dan kasih sayang adalah kunci gemboknya, cinta adalah upaya agar manusia tak saling menyakiti, percuma mengendapkan rasa cinta jika akhirnya ada hati yang tersakiti, percuma saja ada kasih sayang, jika emosi selalu menjadi simbol harga diri.

Jika mencinta, kenapa harus menyakiti ?? Bukankah cinta itu memberi tanpa pamrih.... bukankah cinta itu mengasihi Yang tersayang... jika cinta, kenapa harus pergi dan meninggalkan... jika cinta kenapa harus menampar daging pipi yang lunak... ?

...….

1 jam 40 menit yang lalu.

Di satu rumah sederhana, tenang damai dalam balutan cat warna abu-abu, di satu kamar paling pojok yang bangunannya sedikit terpisah dari formasi utama rumah tersebut, seorang pria mendekap erat wanita yang dicintainya, dalam diam si wanita menikmati semuanya itu, desah nafas yang teratur pelan, hembusan AC seolah tak terasa sama sekali. Yang ada hanya hangat, hangat yang alami..

Keduanya lantas diam mencerna satu rasa yang sama-sama mereka rasakan, rasa sakit, sesuatu yang sakit melebihi sayatan silet.. inilah pertemuan untuk terakhir kalinya, dan keduanya telah sepakat mengakhiri pertemuan ini tidak dengan membawa air mata..

Lamat-lamat terdengar pelan satu lagu yang mereka jadikan lagu favorit mereka dari dulu, dalam volume suara terkecil, lagu itu malah terasa sangat menyayat hati. Menusuk jantung, merobek hati.

Maafkan jika kau kusayangi…. Dan bila kumenanti…..

Ariel menyanyikannnya dengan sangat sempurna, formasi band yang lama, ketika personel band masih utuh dengan indra dan andika hadir didalamnya, membuat lagu sederhana ini menjadi sangat megah dengan aransemen yang mampu membangkitkan perasaan, mampu membuat suasana hati menjadi sangat hidup, walaupun telah berganti nama, Peterpan tetaplah menjadi peterpan.. sampai kapanpun akan menjadi seperti itu kiranya..

"bahagia ya sayang !!" Jhodi, laki-laki itu mengecup lembut kening perempuan yang sangat dicintainya, dialah …. Rinar…

"maafkan aku jho !! akhirnya kita harus berakhir seperti ini" Rinar menatap sekilas, lantas tertunduk kembali, tenggelam dalam dekap bahu laki-laki yang juga sangat dicintainya.

Jhodi memelas, menahan nafas, menguat-nguatkan perasaannya, lantas membelai pipi sang kekasih dengan punggung jari-jari tangannya,

"Cinta memang tidak pernah memihaku sedari awal.. bahagia tidak pernah tercipta untukku" tegas tatapannya mengundang rasa haru..

Rinar tak mampu menatap pandangan mata itu, gemetar ia pun menahan haru.."Ikhlaskan aku ya Jho !!"

"hmmmhhh.." gamang… Jhodi menjawab seakan mau tak mau..

Dipeluknya kembali laki-laki yang mencintainya itu, diusap lembut rambutnya, sesuatu yang sangat disukai lelaki itu, Rinar menguat-nguatkan hatinya, hendak menghibur..

"kamu, dia, adalah dua lelaki yang hebat, sayangnya aku hanya punya satu tubuh, dan sebagai perempuan aku tak mungkin bisa membaginya untuk kalian berdua, bagaimanapun juga aku harus menentukan satu orang diantara kalian"

Jhodi balas menatap, lantas meraih jemari tangan kekasihnya itu, menggenggam erat menuntunnya agar mau membelai pipinya

"Aku tau sayang !! berjalanlah pada pilihan hatimu, cintailah dia.. bahagia ya sayang !!"

"Makasih Jho !!" seperti tak kuasa, mata Rinar mulai berkaca-kaca, beban dihatinya sangat berat, terasa sangat berat.

Dan ketika keadaan sudah mulai menuju suasana yang memilukan, Jhodi tau inilah saat-saat terbaik melepas kekasihnya dengan satu kata dua kata menjadi kalimat yang akan menentramkan hatinya

"Love You !! sini peluk aku sayang.. !!" lantas pelan-pelan diusapnya air mata itu, tetesan air berwarna bening seperti krital.

Dia, perempuan itu telah melanggar janjinya, untuk tidak menangis.. ia lupa, dan telah lupa… bagaimanapun perasaan kehilangan ini telah menyakiti hatinya, dan hanya dengan derai air matalah sakit itu bisa tertawarkan..

Jhodi memeluk kekasihnya, dicium kembali keningnya, lalu membelai kembali rambutnya.. lantas berucap pelan

"Kamu bahagia, akupun pasti akan lebih bahagia… bilang pada Arya jika ia sampai berani menyakitimu nanti, katakan padanya, bahwa sebelum dia, pernah ada laki-laki yang sangat menyayangimu, bahkan berani kehilangan segalanya hanya untuk membahagiakanmu, jangan menangis Rinar ! sayang !! jangan pernah menangis, kalau kamu sedih maka aku akan lebih sedih darimu… bahagia dengan dirinya ya… janji padaku sayang… !"

Dengan terbata-bata Rinar menjawab, tersamar karena suaranya tertahan oleh dekapan Jhodi.. "maafkan aku Jho… !"

Jhodi tersenyum, mencoba tersenyum.. "ga apa-apa sayang…..!"

"malam ini juga aku akan langsung ke Bandung, mungkin aku akan kembali suatu saat nanti, atau juga tidak akan pernah kembali, kamu baik-baik aja ya disini, jaga diri baik-baik, jangan telat makan melulu, jangan begadang nonton bola terus.."

"ia sayang… aku pasti baik-baik aja, kamu gak usah khwatirin aku terus, jangan pikirin aku, fokus saja sama pernikahanmu.. bahagia sayang !!! kamu harus bahagia… !!"

"Love you Jho… !!" Rinar mendekap sekali tubuh Jhodi..

Hening, pelan-pelan Jhodi melepas pelukannya.. ditatapnya dalam-dalam sorot mata kekasihnya itu, mata yang basah.

"Udah malam sayang, kamu harus berangkat sekarang… gak ada bus ntar sayang.. udah nangis nya ya !!!.. Love you to.." dipeluk kembali sang kekasih, sangat lama..

"aku pergi Jho… !" lantas Rinar mencium punggung tangan Jhodi, hal yang biasa sering ia lakukan sedari dulu, reflek jhodi balas memegang tangan rinar, digenggammnya dengan kedua tangannya, sorot matanya menentramkan hati.. lalu ia mengecup punggung tangan kekasihnya, lebih lama dari biasanya..

...….

Bus malam memang seperti biasanya jarang penumpang, seat kursi dua- dua .. hanya terisi satu orang penumpang, dan itu pun jarang-jarang, sebelum masuk tol, bus berhenti sejenak menunggu penumpang, barangkali masih ada yang tertinggal dibelakang, dan benar saja.. sebuah sepeda motor berhenti.. lantas dengan tergesa-gesa seseorang yang dibonceng dibelakang, berhambur masuk kedalam bus..

Matanya tajam melihat sekeliling.. diamatinya satu-satu penumpang yang terduduk di kursi, kebanyakan telah tidur.. hanya ada satu perempuan duduk sendiri dikursi paling belakang tiga baris sebelum ruang merokok, dialah Rinar… mata basah nya masih terlihat sangat basah.. dan sontak Ia kaget ketika seorang lelaki menghampirinya, dan tiba-tiba duduk disampingnya…

"aku mau nganterin kamu sampai ke Bandung, aku mau menemani kamu pulang sepanjang perjalanan ini… aku mau meluk kamu … " mendekap erat pelukan kekasihnya..

Dan Rinar hanya bisa terdiam berderai air mata…

Apapun itu bentuknya… cinta hanya bicara tentang pengorbanan dan kesungguhan, ia mengurai apa yang rumit.. ia mengirim bahagia bagi yang sedih, sepanjang perjalanan malam menyanyikan lagu sunyi yang paling romantis, Jakarta baru saja diguyur hujan deras dan mereka berdua memandang hujan sambil berdekapan.

Bus berjalan pelan menyusuri tol dalam kota.. inilah kepulangan yang paling diimpikan sekaligus ditangisinya.. demi sebuah kebahagiaan ia harus merelakan sesuatu yang baru saja hadir dalam hidupnya.. Cinta pertamanya, Dia laki-laki yang ada disampingnya adalah seseorang yang telah mengantarkan perasaan terindah dalam hidupnya, kangen, haru.. rindu.. apalah namanya yang jelas ia bahagia.. dan ia sekarang sedang mendekapnya, entah untuk alasan apa…

"Kamu nekad Jho.."

"Aku takut kamu dicopet sayang…!"

Sebuah kecupan lembut di pipinya, mendamaikan apa yang tadi membuat gelisah pikiran dan hati nya..

"Aku sudah bilang sama arya, minta dijemput di depan terminal leuwi panjang... lalu kamu mau turun dimana nanti..??"

"Aku anter kamu sampai gerbang tol pasir koja, aku turun duluan.. "

"Ga apa-apa gitu Jho.!?"

" iya ga apa-apa sayang!!..."

Bus sebentar lagi meninggalkan jakarta dan bersiap memasuki pintu tol selanjutnya, menuju arah cipularang, hanya sunyi yang ada sepanjang malam, lampu telah sedari tadi dimatikan.. hanya ada remang dari bias cahaya lampu dari kendaraan yang lain...

" i Love you..." sebuah ciuman kecil mendarat dibibir tipisnya Rinar..

" kamu terlalu berharga untuk aku lepaskan....". Jhodi memandang sorot mata Rinar dengan pandangan tajam..

*************************************************************************************

Beberapa hari yang lalu, masih di bulan Desember..

Taxi berhenti melambat pelan, dan perempuan itu segera bergegas keluar, setelah menyodorkan sejumlah rupiah pada sang supir.., ia hanya ingin segera tiba kamar kos'annya, ditempat tidur ia ingin menangis sepuasnya..

Sepintas orang tidak akan menyangka bahwa rumah bergaya minimalis itu adalah rumah kos'an, bagian bawah rumah ditinggali oleh yang punya rumah berserta suami dan anak-anaknya, baru pada bagian atas rumah terdapat beberapa kamar yang disewakan bulanan, hanya menerima anak perempuan, tamu laki-laki sangat dilarang keras masuk kedalam, dan hanya diperbolehkan menunggu di bangku taman didepan rumah..

Di depan rumah, dibawah tangga masuk, seorang laki-laki rupanya telah menunggu kedatangannya sedari tadi, dengan setia masih terjaga untuk menantikannya, dialah Arya.

Pasangan jiwa yang telah dijodohkan Tuhan untuknya, dengan senyum manis ia menyambut kedatangan kekasihnya, lantas dipeluknya erat-erat dalam aroma penuh kedamaian, sementara si perempuan terkaget-kaget dengan kehadirannya, ia lantas berhambur kedalam dekapannya, lantas semakin keras saja menangis dibahunya.

Satu kecupan hangat menentramkan hatinya, meskipun tangis itu kembali meledak memecah hening, kembali terisak semakin memberat saja..

Jam segini tamu laki-laki sudah tidak boleh bertamu, tapi hanya untuk Arya pengecualian itu terjadi, ibu kos dan keluarganya sudah tau siapa Arya.. dia adalah Tunangannya Rinar, sebentar lagi mereka akan menikah, hanya dalam hitungan hari..

Arya paham apa yang sedang terjadi, dipelukannya seorang wanita yang sangat dicintanya yang sekarang sepertinya sedang menghadapi tekanan luar biasa, Cinta yang menjadi begitu kuat ketika ikatan pertunanganya tiba-tiba merangsek kearah yang lebih serius.. pernikahan, lantas menjadikan dia, wanita itu menjadi gamang dengan keteguhan hatinya.

Arya telah sedari dulu paham dengan apa yang sedang dialaminya, tapi dengan kedewasaan pikiran dan logika yang mengharuskannya menanggalkan emosi amarahnya, demi kebaikan semua, arya harus menjadi pendiam dan tidak banyak bertanya.. tapi instingnya sebagai laki-laki tetap saja menyuruhnya untuk mengintai pada keadaan disekelilingnya.

Arya tau telah sedari dulu, wanita itu, tunangannya telah menghianatinya diam-diam.. menjalankan proses perselingkuhannya dengan begitu rapih dan sempurna, bersama dia, seorang laki-laki yang sangat dikenalnya.. Jhodi, sahabat, juga teman kerjanya selama ini..

Diam-diam pula, dalam hati-hati si perempuan telah tau, bahwa dia, Laki-laki itu telah mengetahuinya, tentang segala hal antara dia dan Jhodi, namun sejatinya bara api tak harus dikipasi agar tak menjadi mara bahaya dikemudian hari, maka diam seribu bahasa adalah pilihan terbaik baginya, menatap sorot mata laki-laki yang dicintainya, wanita itu takjub dengan kesabaran dan pola pikirnya.. apa yang diinginkan dari seorang laki-laki selalu saja bisa ia temukan pada dirinyanya..

"mengapa menangis Rinar ??" Arya menatap dalam-dalam kelopak mata Rinar yang telah sembab sedari tadi..

"ga apa-apa..beibh !! " Rinar berusaha mengelak, susah payah terbata-bata..

"serius..??"tatapan Arya meminta jawaban.

"ia beibh.. !!"

"aku kangen kamu…" lantas Arya memeluk tubuh Rinar kembali

"sama" Rinar membalas pelukan Arya dengan lebih erat..

Hening…. Hanya hening…..


Load failed, please RETRY

สถานะพลังงานรายสัปดาห์

Rank -- การจัดอันดับด้วยพลัง
Stone -- หินพลัง

ป้ายปลดล็อกตอน

สารบัญ

ตัวเลือกแสดง

พื้นหลัง

แบบอักษร

ขนาด

ความคิดเห็นต่อตอน

เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C1
ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
  • คุณภาพงานเขียน
  • ความเสถียรของการอัปเดต
  • การดำเนินเรื่อง
  • กาสร้างตัวละคร
  • พื้นหลังโลก

คะแนนรวม 0.0

รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
โหวตด้วย Power Stone
Rank NO.-- การจัดอันดับพลัง
Stone -- หินพลัง
รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
เคล็ดลับข้อผิดพลาด

รายงานการล่วงละเมิด

ความคิดเห็นย่อหน้า

เข้า สู่ ระบบ