Selama dalam perjalanan, Kusuma Suhendra Budiaman menyaksikan suasana canggung antara Aisyah, Argon, Claudia dan Miranti. Keempatnya saling berbisik kala berada di dalam mobil. Tidak ketinggalan, AC di dalam kendaraan dinyalakan hingga hawanya dingin. Claudia berdecak lidah mengekspresikan kejengkelan.
"Oi Aisyah! Mereka itu siapa?"
"Pemuda Pancasila. Kan sudah kusampaikan sewaktu dari rumah sakit."
"Bukan itu maksudku. Tapi—"
Jari telunjuk Claudia menatap jendela. Melihat suara sorak-sorai meneriakkan nama Banser berulang kali. Kusuma Suhendra Budiaman menggeleng-geleng kepala.
"Dasar badut," gumam Kusuma Suhendra Budiaman tanpa pikir panjang.
"Bukankah kau juga sama saja?" sembur Claudia.
"Claudia!" sanggah Miranti.
Tatapan Miranti membuat Claudai tidak nyaman. Dia merassa percuma saja berdebat dengannya. Kedua kakinya dirapatkan. Membiarkan Claudia duduk rapi tanpa suara. Miranti pun menoleh pada Aisyah.
"Saya ingin bertanya."