"Jangan menipuku, Yamamoto!" teriak Hiroshima.
Dia tidak akan tertipu lagi, dia tidak akan percaya dengan permainan kawan lamanya itu.
"Aku tidak menipumu, Hiroshima!" Yamamoto berusaha menjelaskan, tetapi sepertinya Hiroshima tidak akan mendengarkan apa pun yang keluar dari mulutnya.
Mungkin juga Hiroshima tidak akan percaya bahwa Tuan Besar tak peduli pada nyawanya dan sekarang mengirim anak buah untuk menghabisinya.
Storm berdecak, mengusap rambutnya ke atas seraya mendesah panjang. Ia tak ada waktu untuk pertengkaran antar dua pria itu.
"Bisakah kalian selesaikan masalah pribadi di waktu lain saja?" Storm maju selangkah.
Yamamoto menunduk, "Maafkan saya Tuan." Ia lalu menatap Hiroshima kembali.
"Dengar, percaya atau tidak, saat ini aku tidak ada waktu untuk menjelaskan apa pun. Jadi, apa kau ingin melanjutkan pertarungan ini atau tidak?" Yamamoto memberi pilihan.