Green tersenyum miring melihat keadaan Hyunji saat ini. Ia terduduk di kursi yang jaraknya hanya satu langkah dengan Hyunji yang terikat itu.
"Maafkan aku Hyunji, akhir-akhir ini aku sibuk, jadi aku tidak bisa mengunjungimu setiap hari," ucapnya dengan nada meledek. Green mengedarkan pandang, menatap jijik ruangan lembab juga berbau kotoran yang sangat menyengat.
Hyunji di tempatkan di ruang tahanan paling bawah, di mana tempat itu biasanya diperuntukkan untuk sandera musuh.
Ayahnya benar-benar sangat kecewa sampai menghukum Hyunji di tempat terburuk ini.
Hyunji tertawa kecil, tangannya terikat dan kakinya terpasung pada kursi besi yang dingin. Ia buang air kecil dan besar di tempat yang sama. Namun, sampai detik ini, ia masih bisa bernapas dan itu sudah cukup bagus menurut Hyunji.
"Kau pikir kau sudah menang?" Hyunji menatap tajam, tak gentar sama sekali.