ดาวน์โหลดแอป
60% Along With [BL] / Chapter 6: 6

บท 6: 6

aku kembali kekelasku dengan perasaan takut, Hayoung dan Yeseul menemani ku dan memberikan aku sedikit keberanian untuk kembali ke kelas, dikoridor, bahkan sampai dikelas semua mata tertuju sinis pada ku, "ya, Eunjim-ah, apa yang ditulis itu benar?" tanya Mina, "ya, memang kalau benar apa salahnya?" jangan membuat Eunjim tertekan" omel Hayoung pada semua seisi kelas, "kalian mau di tuduh karna melakukan perundungan?" omel Hayoung lagi. akhirnya seisi kelas pun terdiam mendengar Hayoung.

Hayoung dan Yeseul memilih mengajak ku untuk pergi ke kedai milik ibu Yeseul, Yeseul memberikan ku segelas air putih untuk menenangkan ku "tenang saja Eunjim, mereka tidak akan melakukan perundungan kepada mu. Aku menitiskan air mata ku menatap kedua orang itu "yak, jangan menangis" ucap Yeseul yang juga menahan tangis melihat ku menangis "terima kasih, Terima kasih tetap mau menemani ku, aku menjadi takut karna ibu ku sudah tiada, tapi aku memiliki kalian" ucap ku, Yeseul dan Hayoung ikut ikutan menangis "yak, itu sudah seharusnya. jangan menangis lagii" ucap Yeseul dalam tangisnya,, Aku menahan tangis ku dan tersenyum kepada keduanya.

"yak, mengapa klub pengemar Hajun itu keterlaluan seperti itu sih." ucap Hayoung, "tapi beruntungnya kamu tidak berurusan dengan fans fans Sooho" ucap Yeseul, "ya, apa kamu dan Sooho, benar benar pacaran?, kalau begitu berarti kalian sangat bagus menjaga rahasia kalian ya sampai sampai tidak ketahuan" ucap Hayoung yang membuat ku tersedak "aku tidak pacaran dengan mereka berdua" jelas ku, "oh ya? tapi sepertinya Sooho menyukai mu" ucap Hayoung, Aku mengerutkan dahi ku "dia bahkan sulit untuk bergaul, secara dia seorang aktor dan model yang cukup terkenal disekolah, tapi ia benar benar lindungin kamu, mustahil kalau tak ada apa apa" jelas Hayoung. aku menggelengkan kepala ku "memang tak ada apa apa diantara kami" elak ku sambil terkekeh.

Aku menghela nafasku panjang saat membuka lagi laman siswa itu, aku mengusap air mata ku yang menetes dan berusaha untuk kuat.

aku menoleh saat ponsel ku berdering, aku mengerutkan dahi ku ketika nama Sooho tertulis di layar ponsel ku, "halo? ada apa Sooho?" tanya ku "cepat baca pesan ku, cepat kesini" ucapnya dari sambungan telephone itu "eh? a.. ada apa?" tanya ku bingung "sudah kesini saja" ucap nya dan mematikan sambungan telephone itu, aku menghela nafasku panjang "ada apa dengannya ini"

Aku bergegas menuju lokasi yang di bagikan oleh Sooho melalui pesan singkatnya, "kenapa dia menyuruh ku kesini?" aku masuk ke cafe itu, Cafe yang tidak terlalu ramai dan kurasa hanya orang orang kelas atas yang akan datang kesini. "yak, ada apa menyuruh ku datang kesini?" tanya ku, "duduk lah" ucapnya, aku pun duduk di kursi tepat di depan nya, "yak, Choi Sooho, kamu belum menjawab pertanyaan ku" ucap ku sambil menatapnya, "anggap saja aku sedang menghibur mu, aku tidak tau tempat lain, lagi pula kalau aku berkeliaran diluar akan banyak kamera mengikuti ku" ucapnya,

tak lama seorang pelayan mengantarkan pesanan Sooho, "ayo makan" ucapnya mempersilahkan.

ponsel Sooho berdering beberapa kali namun ia tidak mengangkatnya, "apa kamu sedang sengang hari ini juga?" aku mencoba membuka pembicaraan "tidak, aku seharusnya ada jadwal, namun karna besok jadwal ku pasti aku akan sulit untuk pergi" ucapnya sambil mengunyah makanananya "pasti melelahkan menjadi dirimu" ucap ku bersimpati, "tidak, aku melakukannya karena aku suka, jadi tidak terasa berat" jawab nya, "bersemangat lah, aku akan menonton drama mu setelah tayang nanti" ucap ku memberi semangat, ia mengangukan kepala nya menyetujui.

"ah, berarti saat kita pertama bertemu kamu juga sedang pergi dari lokasi syuting mu?" tanya ku sambil berjalan pelan bersama nya menuju keluar dari cafe itu, ia bahkan menyembunyikan wajahnya dengan mengunakan topi dan kaca mata hitam. "ah, ayo ku antar pulang" tawar nya "eh? tak usah aku bisa naik bus" tolak ku, "sudah ikut saja, aku akan mengantarmu" ucapnya sambil berjalan menuju mobilnya.

"ah, terima kasih untuk malam ini" ucap ku saat kami telah tiba di rumah ku, "ah, tunggu sebentar, ini untuk mu" ucap nya, sambil mengambil sebuah tas kertas dari jok belakang dan memberikannya pada ku, "Eh? apa ini?" tanya ku bingung, "Cih, kau bahkan lupa bahwa besok hari ulang tahun mu, aku tidak akan datang kesekolah besok" aku terkejut, ia mengetahui ulang tahun ku?. Choi Sooho?. "kamu tau dari mana?" tanya ku bingung, "ah, itu, anak dari kelas kita sedang membereskan berkas berkas siswa aku tak sengaja melihat milik mu jatuh dan membacanya" jelas nya, aku sedikit terkekeh "terima kasih, aku bahkan ingin melupakan hari ulang tahun ku, karna bertepatan dengan meninggalnya ibu ku" ucap ku , "jangan menangis, kamu memiliki aku" ucapnya, aku menoleh kearahnya "ah, maksud ku teman teman" ucapnya lagi dengan kikuk, aku menganggukan kepala ku "eum, kalau begitu aku turun dulu ya" ucap ku , "hati hati dijalan" ucap ku sebelum ia mengemudikan mobilnya lagi.


next chapter
Load failed, please RETRY

สถานะพลังงานรายสัปดาห์

Rank -- การจัดอันดับด้วยพลัง
Stone -- หินพลัง

ป้ายปลดล็อกตอน

สารบัญ

ตัวเลือกแสดง

พื้นหลัง

แบบอักษร

ขนาด

ความคิดเห็นต่อตอน

เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C6
ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
  • คุณภาพงานเขียน
  • ความเสถียรของการอัปเดต
  • การดำเนินเรื่อง
  • กาสร้างตัวละคร
  • พื้นหลังโลก

คะแนนรวม 0.0

รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
โหวตด้วย Power Stone
Rank NO.-- การจัดอันดับพลัง
Stone -- หินพลัง
รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
เคล็ดลับข้อผิดพลาด

รายงานการล่วงละเมิด

ความคิดเห็นย่อหน้า

เข้า สู่ ระบบ