Ingatan demi ingatan Malta berpusat pada kebiasaan buruk Louis ketika sedang kalut. Tidak mau jika sang putra kesayangan berlaku nekat, dia pun menghubungi Nick. Malta harus memastikan secara langsung bahwa putra kesayangannya tersebut dalam keadaan terkendali.
"Iya, Mrs. Malta." Jawab Nick dari seberang telepon.
"Apakah kau sudah menemukan keberadaan, Louis?"
"Sudah, Mrs. Malta."
"Di mana Louis, dan apa saja yang dia lakukan? Katakan!"
"Tidak ada yang Mr. Louis lakukan selain sendirian dengan menatap gelombang ombak di laut lepas."
"Pantau terus dan segera beri laporan!"
"Baik, Mrs. Malta." Bersamaan dengan itu sambungan terputus.
Maafkan atas kelancangan saya, Mrs. Malta. Saya terpaksa berkata bohong sesuai dengan yang Mr. Louis perintahkan. Batin Nick dengan menghambus nafas kasar.
Nick sendiri tidak tahu di mana keberadaan Tuan nya. Untuk saat ini Tuan nya benar - benar ingin sendiri hingga merahasiakan akan keberadaannya
🍁🍁🍁
Hai, guys!! Terima kasih ya masih setia menunggu kelanjutan dari cerita Amira. Dukung selalu dengan memberikan power stone atau komentar supaya cerita ini lebih baik lagi. Terima kasih. Peluk cium for all my readers. HAPPY READING !!