Harini merebahkan tubuhnya, ingatannya kembali pada wanita yang datang padanya. yang mengatakan jika Arion berada di puncak.
"Bukankah, mereka berada disana? aku yakin wanita itu hanya melihat Arion disana, tanpa dia tahu apa yang di lakukan Rion disana. bukankah Rion menerima undangan juga?" Harini menepis keraguan pada Arion laki-laki yang kini menjadi suaminya, kepercayaan yang telah ia terapkan di hatinya.
Harini keluar dari kamarnya untuk mengambil air yang telah habis. langkah kakinya terhenti saat seseorang tengah berbincang-bincang.
"Seno, apa ada sesuatu yang disembunyikan Nyonya? sejak pulang tadi, Nyonya tidak keluar kamar? aku takut jika Nyonya berpikir yang tidak-tidak pada tuan Arion."
"Sepertinya Nyonya tahu ke mana perginya, tuan Arion. atau hanya Nyonya sedang lelah?" lanjut Nem.