Keluarga Ali & Fatimah
Sang Kakek Menengok Kedua Cucunya
Rasulullah Saw. sering menjenguk kedua cucu tercintanya, Hasan dan Husain. Suatu saat, Rasulullah masuk rumah anaknya. Fatimah dan Ali tengah lelap tertidur. Sementara cucunya, Hasan menangis karena lapar. Sang kakek tidak tega membangunkan kedua orang tuanya.
Rasulullah pelan-pelan melangkah menuju kandang domba. Dia pun memerah air susu domba dan memberikannya kepada si kecil Hasan hingga tangisnya reda.
Di waktu yang lain kejadian yang sama berulang. Adik Hasan, Husain menangis sementara ibunya tengah sibuk di dapur. Rasulullah segera masuk rumah Fatimah dan menegurnya, "Wahai Fatimah, tidakkah kamu tahu, tangisannya membuatku sakit."
*
Kunjungan berikutnya, Rasulullah mendapati kedua cucunya, Hasan dan Husain tak ada di rumah. Rasulullah bertanya, "Dimana anak-anakku, Hasan dan Husain?"
"Pagi ini tak ada makanan yang bisa dimakan. Ali mengajak mereka berdua ke rumah seorang Yahudi. Ali bekerja di sana," jawab Fatimah.
Rasulullah segera menyusul Hasan dan Husain. Dia mendapati kedua anak itu tengah bermain. Di tangan keduanya terdapat sisa-sisa kurma. Rasulullah menegur Ali, kenapa tidak menyuruh kedua anaknya pulang biar tidak kepanasan. Ali meminta Rasululllah untuk menunggunya agar dapat mengumpulkan kurma untuk Fatimah. Rasulullah pun menungguinya bersama kedua cucunya.
Ali terus menimba air. Satu timba air dibayar dengan sebutir kurma. Setelah kurma terkumpul agak banyak barulah mereka pulang menemui Fatimah yang tengah berharap sesuatu untuk bisa dimakan.
*
Suatu hari, Usamah bin Zaid menemui Rasulullah. Saat berbicara dengan Rasulullah ia melihat sesuatu yang aneh menonjol di balik jubah Rasulullah. Tonjolan itu bergerak-gerak. Rasulullah terlihat bersusah payah memegangnya. Usamah yang penasaran bertanya kepada Rasulullah. Sambil menyungging senyum Rasulullah, membuka jubahnya. Rupanya sosok Hasan dan Husain bersembunyi di balik jubah. Kedua bocah itu tertawa sangat senang.