บท 156: Apakah Dia Benar-Benar Meninggal?

"Tidak, saya tidak melakukannya!" jawab Evelyn dengan suara dingin. Kukunya menggali ke telapak tangannya, membuat buku jarinya memutih karena dia hampir tidak dapat menahan emosinya. "Saya tidak membunuh Annabelle, Elias. Dan saya tidak tahu mengapa pelayan itu bunuh diri."

"Oh," Elias bersandar ke belakang di sofa, bibirnya mengerucut sedih. "Kalau begitu, mungkin memang rencana Brenna. Untungnya, kamu bisa keluar dari itu."

"Berhenti bersikap seperti itu, Eli! Kamu membuat kulitku menggigil," gerutu Avery dengan frustrasi. "Bilang saja apa yang sedang dilakukan ibumu. Kenapa dia membunuh Laila? Jangan tutupi dosa-dosanya, tolong."

Mata Elias menggelap, semacam perlindungan aneh mengisinya. "Jangan tuduh ibuku tanpa bukti, Nona Cartwell," dia memandang dengan tajam, kata-katanya mengejutkan semua orang lagi.