Hari berikutnya...
"Selamat pagi!" Penny berlari ke bawah tangga, menemui Charles dan Allison di ruang tamu.
Orang tuanya segera mengarahkan pandangan kepadanya, hanya untuk melihat bahwa dia tampak siap memulai harinya.
"Kamu berangkat begitu pagi?" tanya Allison dengan alis berkerut.
"Iya. Selamat pagi, Daddy!" Penny berdiri di belakang sofa tempat Charles duduk, membungkuk untuk memberinya pelukan dari belakang secara singkat, dan menyandarkan pipinya di pipi Charles.
Charles meliriknya sebentar, mengamati saat dia mendekati ibunya dan melakukan hal yang sama. "Penny, bukankah terlalu pagi bagimu untuk pergi? Kamu baru pulang terlambat tadi malam bersama ibumu."
"Ayahmu benar, Penny." Allison menatap putrinya dengan cemas. "Bukankah kamu bilang kamu tidak akan banyak bekerja dua minggu pertama setelah kedatanganmu?"
Itulah yang telah dipikirkan Penny... sampai dia mengetahui dia telah menikah.