บท 388: Kemuliaan

"Selamat pagi, Putri," sapa Sebastian saat dia membuka mata, dan pipinya memerah saat melihat dia sedang duduk santai di sofa sambil membaca koran.

"Selamat pagi, Tuan Marino," bisiknya, menahan keinginan untuk mengerang ketika merasa tubuhnya seperti ditabrak truk atau semacamnya.

Tadi malam, meskipun Tuan Marino berkata bahwa dia tidak akan terlalu keras padanya karena ini pertama kali mereka, dia masih melakukannya tiga ronde, dan ketiga ronde itu lebih melelahkan dibandingkan jam-jam latihan.

Dia juga menyadari apa yang dimaksud Tuan Marino ketika dia mengatakan bahwa staminanya rendah. Dia orgasme lebih dari 10 kali ketika dia hanya tiga kali, dan itu bukan sesuatu yang bisa dia banggakan meskipun rasanya sangat menyenangkan.

Waktu itu, ketika dia bilang tidak ingin memberatkannya di kali pertama, matanya hampir tidak bisa terbuka.

Tuan Marino bahkan mengatakan kepadanya bahwa dia sempat pingsan selama semenit di ronde kedua mereka dan itu sangat memalukan.