บท 206: Memancah Tuan Marino atau Tian?

"Apakah kamu sudah kehilangan akal?! Tidak tahukah kamu danau ini punya buaya di sisi lain yang kadang datang ke sisi ini juga?!" Sebastian berteriak sebelum menariknya kembali, dan dia memandangnya dengan mata yang menyipit.

"Dan? Saya yakin buaya itu tidak bisa memanjat pohon," katanya, dan Sebastian menyadari bahwa dia mencoba meraih cabang dan tidak melompat ke dalam danau.

Sebastian mendesah dan hendak bertanya apakah dia membutuhkan bantuannya untuk naik ke pohon ketika dia menerima intel dari Nona Zoya.

Intel tersebut tentang bagaimana putri tidak makan apa-apa atau berbicara dengan siapa pun, dan bahwa dia khawatir tentang sesuatu karena Nona Zoya mendengar suara tangisannya dari luar kamar sebelum dia berlari ke arah hutan.

Sebastian, yang berpikir untuk pergi ke wilayah timur untuk memeriksa keamanan, mendesah dan duduk di batu besar, meniru posisinya.