Jiang Huai langsung membantah, "Hei! Jangan ngomong sembarangan. An'an itu adikku. Dia dan aku adalah saudara di kehidupan sebelumnya, kehidupan ini, dan kehidupan berikutnya. Mustahil bagi kita untuk memiliki perasaan romantis satu sama lain. Lagipula, Miss Tan, kamu lah yang mengundang saya makan malam hari ini!"
Tan Si mengangguk dengan marah dan menunjuk ke arah Jiang Huai. Dia tidak tahu harus berkata apa. Sampai sekarang, tujuan dari undangannya telah gagal.
Tan Si begitu marah sehingga dia mengambil tasnya dan berdiri.
Jiang Huai dengan santainya mengingatkan lagi, "Ingat untuk bayar tagihannya! Kamu yang bilang mau mentraktir saya hari ini!"
Tan Si menatap Jiang Huai dengan tajam. Jiang Huai mengangkat bahu seolah-olah tidak bersalah, namun kata-kata yang keluar dari mulutnya seakan pisau yang tajam. "Miss Tan, kamu tidak ingin punya reputasi memungkiri janji dan menghindari pembayaran, kan?"