บท 256: Ava: Dunia Terbakar

Acarus mengangkat tangannya. "Tenang, penyihir kecil. Alfa kamu masih hidup."

Hidup.

Cara yang aneh untuk mengatakannya.

Bukankah seseorang biasanya akan berkata, alfa kamu baik-baik saja?

"Apa yang terjadi?" tanya saya sambil duduk kembali di kursi dan memusatkan pandangan saya pada Acarus.

"Perubahan besar. Pemberontakan. Akhir zaman."

Saya mengerutkan kening. "Apa maksudmu dengan perubahan besar?"

Udara terasa berat, membuat sulit bernapas. Atau mungkin dada saya saja yang terasa sesak.

Acarus membungkuk ke depan, matanya penuh intensitas. "Komunitas supranatural telah bangkit melawan batasan yang diberikan oleh hukum manusia. Bukan hanya kelompok serigala. Komunitas yang terdaftar, kota yang tidak terdaftar—semuanya terlibat. Perang ada di mana-mana."

Kening Marcus berkerut. "Seberapa luas kerusuhan ini?"