"Bisakah saya menyentuhnya?" Xiaohu bertanya.
Yuchi Xiu berkata tak senonoh, "Tentu saja. Bagaimanapun, kamu bisa menyentuh apa saja yang kamu mau. Tidak apa-apa bahkan kalau itu pecah."
Matriark Wei tiba-tiba merasa bersemangat.
Pada saat itu, sebuah kepala bulat kecil muncul.
Dia pertama kali melihat Wei Ting lalu ke Matriark Wei.
Kepalanya yang kecil bergerak miring.
Ambang pintunya agak tinggi.
Dia harus merangkak masuk dengan tangan dan lututnya.
Setengah jalan, dia tiba-tiba teringat sesuatu dan bertanya dengan sopan, "Bolehkah saya masuk?"
Wei Ting melihat ke arah Matriark Wei dengan tenang. "Nenek?"
Pandangan Matriark Wei mendarat di wajah anak itu, dan matanya berair.
"Ayo, masuklah! Cepat masuklah!" Dia melemparkan tongkat jalannya dan berjalan ke arah anak itu. Dia begitu bersemangat sehingga tubuhnya gemetar.
Wei Ting memegangnya dan mendesah pura-pura. "Apakah perlu melakukan ini demi seorang bocah kecil?"
Matriark Wei menatapnya tajam.