Hai namaku Daniel, umurku 17 thn dan aku duduk di kelas 11 SMA di salah satu sekolah yang ada di Surakarta.
Karena ibuku memiliki konveksi batik di Surakarta aku sdh terbiasa membantu ibu untuk mengirim ke rumah Tanteku yg ada di Jogja.
Tanteku ini namanya Mira dia punya toko batik di Jogja dan barang? jualanya ini ambil di tempatku.
Sabtu sore aku berangkat pukul 15.00 ke rumah tante mira di Jogjakarta untuk mengirim batik, sekira pukul 19.00 aku sampai di depan rumah tante mira.
Setelah menunggu 15 menit pintu rumah dibuka tante mira yang masih mengenakan handuk.
"Maaf ya niel nunggu lama, tante baru selesai mandi, ayo Niel silahkan masuk"Kata tanteku
"Gpp tan, barusan sampai jg" Ujarku sambil menurunkan batik dari motor, pandanganku pun tertuju pada buah melon tante yang tertutup handuk, terlihat besar dan kencang.
"Silahkan diminum tehnya Niel tante ganti pakaian dulu" Aku pun duduk dan meminum teh yang disiapkan tante
Tak lama kemudian tante keluar dari kamar mengenakan daster menemaniku ngobrol di ruang tamu.
Tante Mira tanya keadaan ibu dan ayahku aku pun sebalik nya tanya " Om anto nya kemana tan". Om anto ini adalah suami tanteku yang setauku kerja di luarkota.
Sontak tanteku pun menjawab "gausah tanya orang itu Niel, tante udah muak liat kelakuanya, tante ku cerita banyak soal Om anto yang intinya sudah tidak pernah pulang dan sempat ketahuan punya istri sirih"
Akupun jadi gaenak karena tanya itu,lanjut aku ke kamar untuk segera mandi.
Setelah itu aku keluar dari kamar tamu dan hendak mandi, didapur depan kamar mandi ada tanteku yang sedang menyiapkan makan malam dan melihatku yang hanya memakai handuk.
Aku melihat pandangan tanteku mengarah ke timun ku yang tampak menonjol di handuk, memang ukuranya agak besar, aku pun malu.
Tiba tiba tanteku bilang " Wah gedejugata Niel, pasti besok istrinya seneng", Akupun tanpa sadar menjawab "Ah, tante bisa aja".
Di dalam kamar mandi pun aku malu atas kejadian tadi, selesai mandi aku kekamar dan ganti baju, setelah itu terdengar tante memanggil
"Niel ayo makan dulu", aku pun bergegas ke ruang makan dan kami pun makan berdua.
Ketika makan aku melihat ada saus yang nemempel di samping bibir tante Mira, aku pun berkata" Tan itu saus nya di bibir",
tante mira menjawab sambil menggoda ku " Di lapin dong niel, enak lagi kalo ngelapnya langsung pakai mulut"
"Emang bisatan? "
"Hehehe bisa lah" Jawab tante Mira sambil tersenyum.
Setelah makan aku pun sedikit mengantuk karena perjalanan dari Surakarta ke Jogja lumayan jauh. Akhirnya aku pun memutuskan ke kamar dan beristirahat tidur untuk persiapan besok pagi kembali ke rumahku yang berada di Surakarta.
Di dalam kamar aku mendengar seperti suara tante Mira berbicara karena agak keras dan sepertinya menarik aku pun mencoba nguping seperti perbincangan telfon dengan seseorang.
Ahhh ahhh..... Lihat punya mu dong mas Suara tante mira yang ku dengar melalui dinding kamar. Aku pun semakin penasaran dan keluar kamar.
Sampai di depan pintu kamartante mira ternyata pintunya sedikit membuka, tidak tertutup rapat karena rasa penasaranku semakin tinggi aku pun mengintip sedang apa tanteku di dalam kamar.
Ternyataaa... Terlihat tante mira yang tanpa busana sambil video call dan menurutku sih dengan seorang pria karena kondisi tanteku yang telanjang bulat.
Aku terus mengintip dan sambil meraba raba batang kemaluanku ini yang mulai berdiri kokoh.
Baru 5 menit aku mengintip apes melandaku.
Tante mira menengok ke pintu dan benar saja melihat separuh mukaku ini terlihat dari balik pintu.
Mungin juga udah firasat diintip atau mungkin emang sengaja pintu nya tidak ditutup biar aku bebas masuk. Hehehe pikiranku dalam hati.
"Ehhhh nieeel...."
Benar kan dia melihatku. Aku pun malu saat itu ketahuan
"Maaf maaf tante... "
"Aku denger dari kamar... "
"Jadi aku penasaran... "
"Sekali lagi maaf ya tan.... "Ucapku dari balik pintu
Tante mira pun mematikan telfon dan memakai daster yang tergeletak di sampingnya.
"Masuk Nielll... "
Ucap tante mira setelah memakai daster
Aku pun masuk perlahan dalam hatiku terasa sangat malu. Aku hanya berdiri di depan kasur tante mira.
"Sini dong duduk... "
ucap tante yang duduk di atas kasur. Aku juga pun duduk di sampingya.
"Kamu gak salah kok... "
"Tante yang salahh.."
"Jujur ya kamu kan juga udah dewasaa..."
"Tante udh bisa cerita..."
"Sebenernya tante memang punya lelaki lain...
Karena orang dewasa pun butuh itu,hasratnya jg harus dipenuhi..".
"Sedangkan om mu udah gak pernah pulang kerumah malah nikah sirii... "
"Iya gapapa kok tan... "
Lalu tante mira pun memeluku erat sambil menangis. Buah melonya yang besar menempel di dada ku.
Sunguh aku merasakan ke empukan buah melon tante mira karena memang cuma memakai dastertanpa bra.
"Malam ini kamu temenin tidur tante ya niel..."
"Udah tidur sini aja sama tante..."
Aku pun tidak bisa menolaknya untuk menebus rasa bersalahku ngintip tadi.
Ahirnya kami pun tidur satu kasur. Tidak berselang lama kami memejamkan mata tante mira pun menghadap ke mukaku dan memeluku
Terasa lagi buah melon nya dan sedikit aku mengintip benar benar menonjol di dalam daster.
Kemaluanku pun tak tertahankan meski perlahan namun semakin besar.
Nafas tante mira terasa hangat dan terhirup hidungku karena
memang posisi tidurnya menghadap dekat ke muka ku. Kaki tante pun naik dan mengenai kemaluanku.
Mak srettt...
Badanku pun sudah mulai gemetar. Mulai timbul pikiran jorok ku.
Siapa yang enggak coba kalo di posisiku.
Ahirnya nafas ngos ngosanku pun mulai dirasakan tante mira.
"Kamu tidur kok adikn ya bangun niel... "
Aku pun sontak membuka mata dan melihat tante mira memandangku sambil senyum.
Tanpa basa basi pun tante mira mencium bibirku aku pun cuma terdiam.
"Tante jangan...." Ucapku tapi hatiku berkata lain hahaha.
"Udah gapapa nieeel... Itung itung nyenengin tante yaa...."
Tante terus menguluk bibirku dan sesekali menggigitnya.
Aku pun terbawa suasana mengeluarkan lidahku dan di mainkan tante mira dengan sangat lahap.
Baru pertama kali aku melakukan hal seperti ini biasanya juga hanya bisa ngocok sambil nonton bokep.
Hehe polos polos gini aku juga suka nonton bokep. Yang ada di fantasiku adalah wanita Yang payudaranya besar pas seperti tanteku ini.
Tante mulai menjilat kupingku terus menerus turun ke leher dan aku pun merasa sangat kegelian.
Maklum ya baru pertama kali bahkan dulu sempat pacaran pun aku mentok hanya cipika cipiki aja.