```
Pria berkulit gelap yang kekar itu menegangkan otot-ototnya saat dia melancarkan pukulan ke arah Basil Jaak.
Huh huh huh...
Pria berkulit gelap itu berulang kali mengincar wajah Basil Jaak dengan dua puluh serangan kuat. Kekuatan dan kecepatannya jauh melampaui lawan Basil Jaak sebelumnya dalam pertarungan melawan Fenny Marshall. Dia benar-benar yang terkuat dari tiga pasukan asing tersebut.
Namun, kekuatan peledak Basil Jaak juga tangguh. Dia mundur dengan gerak kaki yang gesit, menghindari serangan pria itu, dan memanfaatkan kesempatan ketika ada celah untuk dengan tegas mengayunkan sikunya ke tulang rusuk pria tersebut.
Terlepas dari kekuatan luar biasa pria berkulit gelap itu, pukulan sikut Basil sangat menyakitkan sehingga dia segera menghentikan agresinya.
Basil Jaak memperhatikan pria berkulit gelap itu yang sedang mengusap sisi tubuhnya yang terluka dan berkata dengan ceria, "Karena kamu telah berhenti menyerang, sekarang giliran saya."