ดาวน์โหลดแอป
80% Jadi Idol k-pop asal Indonesia SM / Chapter 16: 16. Pergi ke Jakarta

บท 16: 16. Pergi ke Jakarta

Akhirnya mobil jemputan itu sudah datang dan keluarlah Ridho sebagai supir untuk membantu Cia membawa barangnya serta menyapa keluarga Cia dengan ramah. Dia kaget ternyata ortu Cia adalah seorang artis.

"Oh halo ini ortu kamu Cia?" Tanya Ridho.

"Iya mas ini ortu aku, kaget ya?" Tanya Cia.

"Iya loh ternyata ortu kamu seorang aktor dan penyanyi terkenal dari Pekanbaru ya" Katanya dengan perasaan kagum.

"Iya maaf ya anak saya tak pernah memberitahu tentang kita karena takut disorot dan dia ingin jadi seorang aktris karena dia suka akting" Jelas bundanya sambil tersenyum ramah dan Ridho mengangguk.

"Pantas saja ya pandai aktingnya ternyata suka akting, bagus tuh pecinta seni" Puji Ridho.

Dan mereka menaruh barang-barang di belakang mobil. Selesai, Cia masuk ke dalam mobil dan tak lupa menyalami keluarganya. Tak lupa ada Ifah, Nana dan guru mantan magang, pak Endra. Mereka bertiga menyapa keluarganya Cia. Cia duduk di antara Ifah dan Nana sedangkan pak Endra duduk di samping Ridho di kursi bagian depan. Tak lupa ada seorang pria yang ternyata penyewa mobil, dia bertugas sebagai supir.

Setelah semuanya masuk ke dalam mobil, perjalanan dimulai. Mereka akan menuju bandara. Perjalanan yang lumayan jauh itupun sampai dan mereka turun dari mobil. Di luar, mereka mengambil barang masing-masing dan membawanya keluar termasuk Cia, walaupun badan gadis itu mungil tapi dia bisa membawa koper dan tas besar lainnya ke dalam bandara dan itu yang mereka melongo. Tapi tetap melanjutkan berjalan ke dalam bandara.

Di sana, mereka diperiksa mulai dari barang-barang pribadi, KTP dan paspor. Bersyukur mereka semuanya lengkap dan tidak ada yang mencurigakan, lalu mereka menunggu pesawat dari Payakumbuh ke Jakarta berangkat.

Sambil menunggu, mereka belanja barang di minimarket terdekat. Cia dan kedua temannya belanja beberapa makanan kecil, minuman dan skincare seperti sunscreen, pelembab dan micellar water. Sedangkan para cowok menunggu di bandara menjaga barang koper mereka dan mereka berdua berbincang-bincang.

"Tuh cewek belanja apaan ya?" Tanya Ridho mengeluh.

"Biasalah makanan atau gak skincare atau gak make up" Jawab Endra santai dan matanya fokus menatap HP.

"Eh bro dari ketiga cewek itu siapa yang cantik? Kalo gue sih Cia, aura artisnya ituloh mantap benar dan dia kelihatannya berbakat mana dia jadi lawan main kita berdua lagi" Kata Ridho sambil tersenyum sendiri.

"Mereka cantik kok gak usah tanya siapa yang cantik atau gak" Ujar Endra datar dan membuat Ridho sinis.

"Yadeh si paling bijak" Sindirnya dan yang disindir hanya santai menatap hpnya.

"Oh ya gue dengar lo pernah jadi guru magang di SMA 3 cewek itu kan?" Tanya Ridho.

"Iya gak lama kok palingan sekitar 3 bulan" Jawabnya.

"Dari 3 cewek itu siapa yang paling cepat dan rajin bahasa Inggrisnya?" Tanya Ridho.

"Menurutku nih ya 3 cewek itu bagus tapi yang membuatku terkesan itu Cia karena dia, murid rajin dan juga pintar bahasa Inggris padahal dia gak pernah mengikuti lomba" Jelas Endra tenang.

"Wah mantap banget tuh cewek demen deh cewek kayak gitu" Kata Ridho dengan tersenyum antusias.

"Eh jangan ngadi-ngadi, dia masih muda sedangkan kamu terpaut jauh lagi" Balas Endra sinis.

"Kan gue lahir tahun 94 sedangkan lo mah 88 jadi lo yang tua hahaha" Balas Ridho senang dan Endra hanya menggelengkan kepalanya.

Lalu datanglah 3 cewek dengan membawa sebungkus belanjaan dan ikut bergabung dengan 2 cowok dewasa itu.

"Ya Allah belanjaannya banyak amat dah adek-adek cantik" Kata Ridho melongo.

"Kan untuk sehari-hari ketika habis syuting" Jawab Nana santai dan kedua cewek itu mengangguk.

"Itukan benar kalo cewek-cewek itu belinya makanan lah, minuman lah atau gak skincare" Kata Ridho.

"Tapi tenang kok kita berdua ada kebutuhan pribadi juga" Tambahnya santai.

"Oh ya kok belum beli sebelum pergi?" Tanya Endra.

"Oh itu karena kita gak sempat belinya" Jawab Ifah.

Lalu pesawat yang ditujukan itu akhirnya datang dan kelima orang itu berjalan menuju pesawat sambil membawa barang-barangnya masing-masing. Sampai di dalam, di sambut dan diserahkan oleh pramugari. Tapi karena mereka berkelompok, akhirnya mereka duduk secara berkelompok yang berjumlah 5 orang.

3 kursi dan 2 kursi. Cia lagi-lagi duduk di antara Ifah dan Nana begitupun 2 cowok itu tadi.

Sebelum berangkat, mereka berselfi bersama dan lalu duduk tenang sambil berdoa untuk keselamatan. Perjalanan pun dimulai. Ketiga cewek itu terpesona oleh pemandangan yang ada di langit

"MasyaAllah cantik amat pemandangannya" Gumam Cia lalu memotret pemandangan dari dalam jendela pesawat. Untunglah duduknya gak berada di tengah, dia duduk di tepi kiri jadi dia bisa memotret dengan hpnya.

"Eh Cia kamu punya HP baru ya?" Tanya Nana.

"Iya bundaku beli karena hpku yang lama rusak" Jelas Cia.

"Iyalah anak penyanyi diva" Kata Ridho.

"Mas Ridho jangan terlalu keras nanti orang-orang tahu" Pinta Cia risih.

"Sorry dek dan gue salut sama lo yang tidak memakai nama kedua ortu untuk jadi artis" Puji Ridho.

"Iya tuh kalo aku nih ya pasti ku banggain kedua ortuku dari kalangan artis" Tambah Nana bangga.

"Iya bangga tapi risih dan aku kalo mau jadi artis yang ada bukannya dipuji malah dihujat numpang tenar nama ortu" Jelas Cia agak was-was dan keempatnya mengerti.

"Oh ya reading naskah itu biasanya berapa lama bang?" Tanya Ifah ke Ridho.

"Menurut gue sekitar seminggu lah dan juga seperti Cia lo pernah gak belajar naik mobil?" Tanya Ridho.

"Gak pernah bang itukan karena papa dan bunda melarang takut aku kenapa-napa" Jelas Cia.

"Tenang nanti sebelum syuting dimulai nanti ada pembelajaran berkendara mobil dan itupun gratis tanpa biaya" Jelas Ridho.

"Wah benaran bang?" Tanya Cia antusias.

"Iya benar lo untuk apa gue bohong" Jawab Ridho sambil tersenyum senang.

"Dan juga karena kalian masih dibawah umur nih ya gak boleh melakukan adegan hubungan intim sepasang suami istri jadi ada pergantian pemain yang mirip dengan kalian" Tambah Ridho tenang.

"Wah bagus itu memang benar sih ada adegan intimnya tapi kalo ada adegan ketika Bayu ingin memperkosa Clara itu pakai pengganti bang?" Tanya Cia ke Ridho yang pameran Bayu.

"Itu gue belum tahu sih dek" Jawab Ridho sambil mengangkat kedua bahunya dan Cia mengangguk mengerti. Pembicaraan itu pun selesai dan kursi kedua cowok itu bisa diputar dan mereka menoleh ke depan. Di belakang kursi itu ada TV kecil yang bisa ditonton.

"Wah ada kpop idol tampil nih!" Seru Cia.

"Yah tuh cewek malah menonton kpop lagi" Gumam Ridho kecewa.

"Memangnya kenapa? Kan bagus daripada mereka pergi ke klub dan juga rata-rata dari ketiga cewek itu introvert seperti Cia dan yang ekstrovert itu Ifah dan Nana" Kata Endra.

"Eh gue kira Ifah introvert mana pendiam anaknya" Kaget Ridho.

"Memang anaknya pendiam tapi ramah dan mudah akrab sedangkan Cia itu pendiam dan susah berinteraksi buktinya temannya ada 2" Jelas Endra dan Ridho mengangguk mengerti.

"Biarkan saja ketiga cewek itu bersenang-senang dengan hobinya kan kpop dan drakor itu sudah mendunia" Tambah Endra tenang.

"Tapi kebanyakan mereka oplas, gak natural" Balas Ridho sinis.

"Biarkan saja lihat saja sisi baik mereka bukan sisi buruknya" Balas Endra santai lalu menutup matanya tidur sambil bersandar di kursi penumpangnya. Sedangkan ketiga cewek asyik menonton sambil makan yang disediakan pramugari.

Perjalanan itupun tenang.

Next part 17


Load failed, please RETRY

สถานะพลังงานรายสัปดาห์

Rank -- การจัดอันดับด้วยพลัง
Stone -- หินพลัง

ป้ายปลดล็อกตอน

สารบัญ

ตัวเลือกแสดง

พื้นหลัง

แบบอักษร

ขนาด

ความคิดเห็นต่อตอน

เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C16
ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
  • คุณภาพงานเขียน
  • ความเสถียรของการอัปเดต
  • การดำเนินเรื่อง
  • กาสร้างตัวละคร
  • พื้นหลังโลก

คะแนนรวม 0.0

รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
โหวตด้วย Power Stone
Rank NO.-- การจัดอันดับพลัง
Stone -- หินพลัง
รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
เคล็ดลับข้อผิดพลาด

รายงานการล่วงละเมิด

ความคิดเห็นย่อหน้า

เข้า สู่ ระบบ