Ruangan itu berantakan, dengan irama keras suara pecahan kaca dan logam yang bertabrakan menembus udara seperti simfoni kerusakan yang tidak beraturan. Pecahan kaca dan serpihan keramik menutupi lantai seperti ranjau mematikan, mengancam untuk melukai siapa saja yang berani menginjak ruang itu. Perabotan yang terbalik dan hiasan yang rusak menceritakan kisah badai dahsyat yang merusak tempat retret yang dahulu damai.
Ruangan, yang dulunya lambang ketertiban dan kehalusan, telah jatuh ke dalam adegan kekacauan total. Seolah-olah sebuah badai telah melanda, meninggalkan kerusakan di jalannya.
Di tengah kekacauan ini, Lance duduk di tepi tempat tidur, sikapnya mencerminkan kekacauan di sekitarnya. Wajahnya menunjukkan ekspresi kemarahan dan frustrasi yang mendalam, dan matanya menyala dengan intensitas yang bisa membakar bahkan jiwa yang paling berani. Ketegangan menggantung berat di udara, diperburuk oleh geraman sesekali yang keluar dari tenggorokannya.