Waktu yang dijanjikannya.
Sherlock Holmes memenuhi permintaan surat ancaman.
Seorang Gubernur Pulau Juan de Nova yang belum diketahui namanya oleh Sherlock.
Berpakaian ala detective seperti saat kejadian di atas gedung tambang.
Untuk memulai aksi hero yang perfect.
....
Waktu langit menunjuki subuh pagi yang hendak memunculkan matahari di cakrawala.
"SREEGGGGGGGGG"
Suara gerbang gudang bekas No.13 di dermaga pelabuhan.
Menatap terkejut.
Di antara kegelapan dan reduh cahaya.
Sherlock melihat Hendrikson berdiri terikat di atas kursi kayu yang rapuh.
Dengan lilitan tali pada leher Hendrikson.
Dilumuri basah darah di sekujur tubuhnya dan perban lukanya.
Di kelilingi kotak-kotak kayu yang dipeti kemas.
Sherlock segera berlari mengejar nyawa Hendrikson yang di ujung tanduk.
...
"DOOOOOOOOOOOOAAAAAARRRRRR"
Suara tembakan keras menghancurkan lantai batu yang hendak disentuh oleh langkah depan Sherlock.
"CRIIIIICCCCKKKK"
Suara tombol lampu-lampu gudang bekas dinyalakan.
Sherlock Holmes sudah terkepung.
Satu per satu orang-orang bersenjata pistol.
Keluar dari persembunyiaannya.
Mengelilingi seluruh sudut gudang bekas.
...
"SREEEEEGGGGGGGG"
Suara gerbang gudang bekas ditutup oleh orang bawahan gubernur.
Sherlock Holmes pasrah hati.
Mengangkat dua tangannya ke langit sebagai tanda menyerah diri.
.....
"Halooo.....Detektif Sherlock Holmes!?"
"Tap....Tap...Tap..."
"Tap..."
Suara langkah kaki gubernur yang keluar dari persembunyian.
Mendekati tubuh Hendrikson.
"Lepaskan.....Pak Hendrikson....."
"Dia tak ada hubungannya.....Akulah yang kamu inginkan....", mohon Sherlock.
Gubernur tertawa berbahak-bahak.
"Hahahahaa.....Hahaaaaa....."
"Kamu pikir....dia tak ada hubungannya...."
Gubernur itu mengambil batang emas dari tas pribadinya.
"INI.....EMAS...BATANG EMAS..."
Teriak Gubernur yang menunjuki emasnya kepada Sherlock.
"Emas ini....kepunyaan Nyonya Maria Irene."
"Seharusnya....dia membayar hari ini....sesuai janjinya....."
"Tetapi.....dia menghilang dan kabur bersama emas-emasnya....", jelas gubernur yang merasa ditipu.
.....
Gubernur dan Sherlock Holmes ini sebenarnya tak tahu tentang keadaan nyonya maria irene.
Yang sudah ditangkap oleh pasukan resmi Kerajaan Spanyol.
Dan peti-peti emasnya juga disita dan diambil oleh Kerajaan Spanyol.
....
"Hendrikson....yang juga kawanku...ini..."
"Tidak mau mengatakan.....dimana emas-emas lainnya....yang dia simpan....!?", kesal gubernur.
Sherlock menatap wajah Hendrikson.
Tampak Hendrikson ingin mengatakan sesuatu yang penting.
Tapi mulutnya dibungkam oleh tali tambang yang tebal pada mulutnya.
.....
"Itu tak penting lagi...."
"Apa kamu membawa buku pandoranya....!?", tanya serius gubernur.
Sherlock meresponnya.
Sembari mengambil dari tas jinjingnya.
"Ini buku pandoranya....sekarang...."
"Lepaskan Pak Hendrikson....", mohon Sherlock.
Gubernur menyuruh ajudannya yang ada di belakangnya.
Untuk mengambil buku pandoranya.
...
Sherlock yang tahu banget.
Jika buku pandoranya sudah tak ada ditangannya.
Sherlock dan Hendrikson akan kehilangan nyawanya.
...
Langsung dalam sekejab.
Mengeluarkan gulungan dinamit yang langsung dinyalakan dengan sumbu agak panjang.
Untuk menakuti semua orang yang ada di gudang bekas.
"Lepaskan dahulu....Pak Hendrikson..."
"Atau aku lempar bom ini kepada kamu, Pak Gubernur...!?", ancam serius Sherlock sembari memegang buku pandora.
Gubernur yang kaget.
Langsung ketakutan dan panik.
Menyuruh ajudannya melepas ikatan dan lilitan pada Hendrikson.
Hendrikson akhirnya bebas.
Tetapi.
"Crreekkkk"
Gubernur langsung mengacung ujung pistolnya di kepala Hendrikson.
"Lempar buku itu.....Pak Sherlock...!?"
...
Sherlock kembali kaget.
Kali ini dihadapi permintaan yang berat.
Berpikir ulang lagi untuk mengakalinya.
...
Sherlock memeriksa sekitarnya.
Menghitung orang-orang berpistol ada 10 orang.
Ada genangan air yang turun dari atap gudang bekas.
Cahaya pagi mulai terlihat di jendela-jendela gudang bekas.
Ada sebuah pistol berpeluru di tas jinjingnya.
Ada dua burung merpati bertender di batang besi langit gudang bekas.
....
"HEI.....KAMU DENGAR....TIDAK!!!?"
Teriak gubernur yang memandang Sherlock sedang melamun.
"LEMPAR BUKU PANDORA ITU....AKU AKAN BEBASKAN DIA...!!!!?"
Ditengah teriakan gubernur.
.....
Sumbu dinamit masih berpercikan kembang api.
Sherlock Holmes yang tersenyum licik.
Di depan Gubernur dan Hendrikson.
Langsung mengatakan,
"GOOD BYE"
....
Waktu pun melambat.
"SSSRUUUUUTTTTTT"
Gulungan dinamit yang dibuat menjadi bom besar yang berdaya ledak sangat tinggi ini.
Dilempar oleh Sherlock Holmes.
Melayang di udara.
Menuju arah tubuh Gubernur dan Hendrikson.
...
Mereka berdua pun panik bukan main dengan mata melotot takut.
Merasa akan kehilangan nyawa jika terkena ledakan bom besar dari dinamit.
Gubernur dan Hendrikson langsung berpisah ke arah samping yang berbeda.
Untuk kabur dari dinamit.
....
"TUUUUKKKK....TUUUUUKKKK"
"TUUUUKKKK"
Dinamit pun jatuh dan berguling-guling di lantai batu.
....