Sampai di Halaman utama sekolah, aku mendengar perbicangan ramai-ramai, yang mengatakan bahwa terdengar suara yang begitu keras dari ruang Latihan namun tidak ada orang disana, banyak area gosong dan membeku karena sihir sehingga ruang Latihan baru bisa dipakai tadi pagi, yang membuat ruang Latihan ke masa perbaikkan otomatis. Didunia ini biasanya top player memiliki sebuah house atau bisa disebut juga base camp akun mereka, disana para player bisa menempatkan NPC maupun pet atau bahkan hewan yang dijinakkan pet dan hewan yang dijinakkan berbeda, pet tidak membantu dalam penyerengan namun memberikan pasif buff, seperti contoh aku memiliki pet tingkat biasa yang berguna untuk menyembunyikan auraku, skill untuk penyembunyian aura hanya dimiliki class bertipe assassin, karena mereka perlu untuk menyembunyikan hawa keberadaannya. Namun tipe calss ini sangat jarang dipakai dijob utama karena skillnya yang semua single target dan hanya cocok dipakai PvP. Sangat jarang orang yang Dungeon Co-Op mau mengajak party assassin, karena tidak efektif, namun bila dipakai di side job, skillnya berguna saat melawan boss, namun si Diana menggunakan Assasin sebagai class utama, sehingga membuat auranya tertutup dengan sempurna. Itulah yang membuat orang mengira dia hanyalah pemula biasa. Namun dibalik itu semua dia adalah monster didunia ini. Itu hal baik juga baginya karena tidak akan ada orang mengira bahwa yang melakukan hal bahwa yang melakukan hal brutal seperti itu, aku bertanya-tanya, "apakah dia tidak memiliki house?" karena menggunakan ruang Latihan itu.
Sudahlah, yang penting dia tidak mengetahui aku mengintipnya Latihan kemarin. "Huhhh" aku menghembuskan nafas lega.
Saatnya mencari ruang kelas, dari kemarin aku tidak menemukannya, begitu sulit mencarinya, hanya ada kelas 1 di Gedung ini. "sebentar" kukatakan dalam hati
Tampaknya aku salah memasuki Gedung, aku berlari bergegas menuju halaman depan Gedung ini, ternyata ad aini Gedung khusus kelas 1… "arggghhh" lalu ada penjaga Gedung yang menghampiriku dan mengatakan "salah Gedung?" dengan tampang berwibawa dia mengatakan
"hehehe, iya pak" dengan wajah seolah menutupi malu aku membalasnya,
"Santai saja, sudah ada banyak siswa yang seperti kamu" dengan tersenyum ramah bapak penjaga Gedung mengatakannya.
Astaga sepertinya tugas pertama disekolah ini adalah mencari ruang kelas sendiri, ada banyak banyak deretan Gedung dibalik istana, Gedung pusat atau istana hanya berisikan kelas 3 saja, dan kelas 2 dan 1 terpisah, setelah menyadari ini AI game ini membuka semua map disekolah. Astaga begitu sulit mencari sendirian.
Berjalan beberapa menit dari Gedung kelas 1, aku menemukan Gedung kelas 2, saat masuk kelas, aku bersyukur Guru Archain belum datang. Seperti biasa murid kelas B yang sepi dan sunyi sudah hadir semua, termasuk si penghancur ruang Latihan, dan tuan tidur yang sudah terlelap.
Tampaknya dia tidak mengetahui aku sudah melihatnya, "syukurlah" ucapku dalam hati.
Karena tidak banyak murid dikelas ini banyak bangku yang kosong, bahkan Guru Archain tidak mempermasalahkan tempat duduk dimana saja. Aku selalu duduk ditempat favoritku, bangku nomor 2 sebelum paling belakang adalah favoritku, namun di dunia virtual ini, bentuk tempat duduk kelas berbentuk layaknya ruang teather, dimana posisi bangkunya menanjak, sehingga berada diatas seperti ini seperti melihat semua orang layaknya bawahanku "hahahaha" ketawa jahatku didalam hati. Namun sepertinya tidak…
Tidak lama setelah itu guru archain datang, seperti biasa seorang pria dengan rambut putih, karena dia memang keturunan rambut putih. Badan yang tampak kurus sepertinya dia tidak mengganti avatarnya didunia ini. Dengan pakaian guru akademiHard, seperti juba orang yang wisuda dengan warna dasar hitam dan perpaduan aksesoris berwarna merah. Karena sekolah ini merupakan sekolah berwarna merah, yang dimana melambangkan semangat dari benua ini.