ดาวน์โหลดแอป
50% GENSHIN IMPACT : LUKISAN SAKURA / Chapter 25: 25. “PERLAWANAN INI BELUM BERAKHIR, ANAK MUDA”

บท 25: 25. “PERLAWANAN INI BELUM BERAKHIR, ANAK MUDA”

Di Mall, semua orang ingin melihat acara kontesan lomba hasil lukisan yang sudah dibuat oleh peserta, bahkan Jiro bersama Yae Miko, Ayaka, Ayato, Arataki Itto, Risa, dan Sayu yang hanya melirik ke kanan dan ke kiri, Jiro pun membawa Sayu dengan wajah datar karena kesal dengan tingkah laku Jiro yang ingin ikut ke kota.

"waah, banyak orang-orang di mana-mana!",ucap Ayaka yang melihat orang lain ingin berkunjung hingga Jiro berkata,"iya, mereka ingin melihat para peserta lomba lukis Ayaka",ujar Jiro dengan nada datar saat ditanya olehnya

"ooh, jadi ini namanya Mall? Aku baru tau itu",ujar Arataki Itto yang lupa melihat mall di daerah Jiro hingga Ayato berkata,"bukannya, kau pernah kesini sebelumnya waktu kita menyelamatkan Risa sama Ayaka?",ujarnya

"ooh, iya aku lupa melihat mall seperti..... ini sebelumnya",ucap Arataki Itto yang hanya bengong sambil melihat orang-orang sedang berkumpul dan melihat acara lomba lukisan yang telah dibuat. Lalu, dia melihat Ayaka bersama Risa dan Ayato pergi ke suatu tempat tanpa melihat pertandingan lomba lukisan yang telah dibuatnya yang membuatnya kebingungan sambil berkata,"duh mereka mulai berpencar nih. Aku bingung, kemana aku harus pergi",ucapnya

"Itto! ayo ikutlah dengan kami!!!",ucap Sayu yang ingin ikut jalan ke kanan untuk melihat lomba lukis di suatu tempat. Dia melihat orang-orang dengan gembira bahkan menyambut para peserta lomba lukis yang sudah dibuat, lalu melihat Jiro di atas panggung bersama para peserta lainnya.

"para hadirin sekalian, kita telah kedatangan para peserta lomba lukis. Ia, lima orang peserta yang merupakan babak semi final tapi, siapa diantara kalian yang akan gugur dalam masuk final dalam lomba ini? Kita lihat saja nanti, para Juri telah mempersiapkan untuk menilai hasil karya lukisan di berbagai daerah",ujar presenter kepada para penonton sambil melihat lima juri yang sudah bersiap dengan pakaian rapih maupun kertas nilai dan lain-lainnya. Jiro melihat lukisannya yang membuatnya senang sambil berkata didalam hati,"semoga aku menang, aku telah berusaha sekuat mungkin dari kemarin",ujarnya

"Jiro, kau sudah siap?",ujar Yae Miko yang selalu mendukung Jiro dalam lomba tersebut sambil dia menjawab,"iya, aku siap"

"baiklah para hadirin, kami mempersembahkan, hasil lukisan di peserta pertama silahkan Alvin!!!",ujar presenter yang telah memanggil satu peserta untuk hadir dan memperlihatkan hasil karya lukisannya kepada Juri maupun semuanya. yang membuat Jiro kaget sambil berkata didalam hati,"huh, baiklah ada waktu untuk bersantai",ujarnya sambil istirahat sambil menunggu panggilan dari presenter.

Begitu menunggu, Jiro ketiduran di samping dan sangat lelap hingga Yae Miko tersenyum melihat tingkah lakunya yang tidur dengan nyenyak namun, beberapa jam kemudian, Presenter pun memanggil namanya. Jiro mulai bangun sambil mendengar ucapan memanggil namanya sambil naik ke mimbar hingga membawakan hasil karya lukisan yang menakjubkan kepada para juri. Lalu, Juri menilai sempurna kepada Jiro hingga membuatnya senang sambil membungkuk dan pergi saat Jiro telah melihat dan mendengar hasil nilai dari sang Juri hingga membuatnya senang. Kemudian, dia merasa senang mendengar skor yang diperoleh dari tiga juri tersebut, Yae Miko melihat rauk muka Jiro yang begitu senang dan berkata,"kenapa kau begitu senang?",ujarnya

"yaaah, hasil skorku lumayan Kak",jawab Jiro kepada Yae Miko

"skormu berapa Jiro?",ucap bertanya kepada Jiro yang kaget mendengarnya sambil berkata,"delapan puluh lima Kak"

"skormu, lumayan Jiro. mudah-mudahan bisa masuk kefinal",ucap Yae Miko tersenyum bahkan Jiro pun ikut merasa senang hingga berkata,"iya Kak, mudah-mudahan saja bisa masuk final nanti",ujarnya sambil senang mendengarnya. Setelah memberikan skor kepada para peserta, presenter pun melihat isi kertas tersebut yang merupakan hasil skor yang bisa masuk ke Babak final,"baiklah seluruh peserta bisa naik di atas panggung, karena hari ini merupakan hari terakhir babak semi final dan kita akan mengumumkan, siapa yang akan masuk final hari ini?",ujarnya sambil berkata lagi,"yah, siapakah yang akan masuk ke babak final..... adalah..... Joshua, Albedo, dan Jiro. Kalian masuk kedalam final, dan bagi peserta yang gugur kalian akan mendapatkan hadiahnya setelah perlombaan ini selesai. bagi yang ikut ajang babak final, minggu depan, para juri akan memberikan tema yang berbeda-beda tentang karya kalian nanti, terimakasih",ucapnya sambil melihat Jiro mengancungkan tangan sambil berkata,"Pak! jam berapa kita hadir nanti?",ucapnya

"oh iya, kalian datang kesini pada pukul delapan pagi sampai jam Sembilan pagi, dimana mereka akan memberikan tema dan kalian mulai untuk melukis di final nanti",jawab Presenter kepada Jiro dan para peserta lainnya.

"baik, aku akan mengerjakkannya",ujar Jiro yang senang hingga menunggu keputusan dari para juri namun, para peserta kebingungan mengenai lomba atau pembagi tema lukisannya, Jiro melihat para Juri hingga melambaikan tangan kepada presenter sambil berbisik didalam telinganya sambil Presenter pun memberi berita kepada para peserta,"baik! Para Juri akan memajukkan hal itu, sekarang", ucap presenter membuat para peserta, Jiro, dan para penonton kebingungan mendengar ucapan tersebut. Lalu, Juri mengambil miknya sambil berkata,"aaah! Maaf, kami akan memberi tau tentang babak final nanti. Kami hampir lupa, bahwa hari ini adalah pembagian tema lukisan masing-masing",ujarnya

"oh, hari ini?",ucap salah satu seseorang yang masuk final, Joshua

"sesingkat gitu?",ucap Itto

Jiro terdiam sambil melihat orang-orang tampak kebingungan mendengar ucapan juri laki-laki tersebut yang sedang mengeluarkan lipat-lipat dengan ukuran kecil sambil mengacaknya di atas meja, Sang juri laki-laki berkata,"mari, seluruh peserta, aku beserta para juri lainnya meminta maaf kejadian tadi itu, kami hanya bercanda kepada kalian",ujarnya hingga semua orang-orang tertawa tentang lelucon tersebut membuat Jiro merasa bengong sambil berkata,"hah dasar, hanya main-main saja kepadaku dan lainnya",ucapnya sambil maju bersama para peserta yang melihat tiga kertas yang tersedia yang berisikan tema-tema yang akan digambarkannya lewat lukisan. Jiro, Albedo, dan Joshua mengambil dengan serentak hingga Joshua akan melukiskan sebuah bangunan yang tersulit didaerah nusantara, lalu Albedo akan melukiskan pemandangan gunung yang bersifat fiksi termasuk Jiro yang akan melukiskan pemandangan kota yang tidak ada di dunia.

"Hmmm, kedengarannya bagus, bagaimana..... kalian berdua hah?",ujar Joshua yang melihat Jiro sedang serius dan memangkukkan kepalanya sedikit sambil menjawab,"iya, aku menerimanya, Joshua"

Albedo hanya terdiam bahkan, membuang nafas dengan lega hingga pergi melewati Jiro dan Joshua namun, Joshua berkata,"Hmmm, dasar sombong kau hanya terdiam dan pergi, Albedo",ucap Joshua hingga membuat Albedo terkejut dan berhenti berjalan sambil menatap Joshua dengan rauk wajah serius kepada dirinya, Albedo membalas muka yang terkejut saat melihatnya, Jiro melihat rauk muka tersebut antara Albedo dengan Joshua, dengan tatapan Albedo kepada Joshua semakin berbeda dimana Jiro dengan rauk muka serius bercampur santai untuk menutupi sesuatu setelah melihat dan membaca pikiran mereka. Albedo tidak mengeluarkan kata apa-apa kepada Joshua sambil berkata,"hah, dia tidak tau apa-apa yang penting dia pasti akan kalah, dengar itu!!!",ucap Joshua dengan nada tinggi dan pergi, Jiro melihat wajah tersebut tidak asing baginya sambil berkata,"kenapa dia, wajahnya terkejut melihat Joshua? Apakah mungkin.....?",ucapan Jiro didalam hati terpotong oleh Yae Miko sambil berkata,"Jiro, yuk ikutlah denganku!!!",ucapnya membuat Jiro tertarik dengannya sambil menemuinya.

"waah selamat ya, kau bisa masuk final",ucap Risa yang kagum dengan hasil karya lukisannya buatan Jiro lalu, Jiro menjawab,"terimakasih Risa",ucapnya

"jadi, tema untuk final nanti tentang apa Jiro?",ucap Yae Miko yang penasaran tema yang akan dipamerkan nanti hingga Jiro mengeluarkan bungkusan kertas lipat kecil dan memperlihatkannya kepada Yae Miko sambil membaca dengan keras,"oh, pemandangan kota imajinasi. Kau mau melukis kota apa?",ucapnya

"pemandangan kota di Inazuma",jawab Jiro kepada Yae Miko

"ooh, pemandangan kota ditempatku rupanya",ujar Sayu yang baru mendengar ucapan Jiro dimana akan melukiskan pemandangan kota Inazuma

"jadi, temamu tentang pemandangan kota rupanya. Sementara itu, Albedo tentang pemandangan gunung",ucap Ayato kepada Jiro dan lainnya

"aku baru tau, tapi yang aku bingung tema apa yang akan dilukiskan oleh Joshua?",ujar Jiro yang lupa mendengar tema yang akan digambarkan olehnya

"mungkin.... tema tentang nonfiksi kalau tidak salah Jiro",ucap Ayato dengan rauk muka bingung kepada Jiro namun, Jiro sedang memikirkan dengan salah satu pesertanya, Joshua yang sikapnya angkuh dan sombong sambil berkata didalam hati,"kenapa.... kenapa dia sikap dia seperti itu? padahal dari kemarin, tidak sesombong yang dia keluarkan kepadaku dan Albedo. Hmmm, orang aneh mungkin, dia adalah sainganku untuk memperoleh juara pertama?",ujarnya didalam hati sambil melihat rauk muka Yae Miko dengan rauk muka senyumnya kepadanya, bahkan Jiro membuang nafas dengan pelan dan cepat bahkan Yae Miko berkata kepada Jiro,"kau terlihat tegang hari ini?",ucap Yae Miko kepada Jiro.

"oh, iya Kak..... Joshua.... mungkin sainganku Kakak",ujar Jiro dengan senyumannya lalu, Yae Miko membalas,"yaaah, namanya juga lomba Jiro sayang, kau tau? Menang pasti ada kalahnya",ujarnya

"yaaah, itukan kata aku sejak kemarin aku melukis",ucap Jiro didalam hati

"Kakak, aku sudah pesan makanan dari restoran sana, Aku pesanin nasi, tempe, tahu, dan ayam goreng kriuk Kak",ucap Risa yang senang hingga duduk disebelah Ayato yang sedang menyirup minuman es hingga habis. Lalu, tak lama kemudian, pesanan makanan pun sudah tiba bahkan, Itto melihat pesanan tersebut dan berkata,"Hmmm, hanya ukurannya kecil dan sederhana",ucapnya

"cobain dulu Kakak",ujar Jiro kepada Arataki Itto yang hanya melihat paha ayam goreng ke atas sambil melahap dengan menggunakan nasi putih, lalu begitu dia melahap dengan sendok hingga Itto tersenyum setelah merasakkan masakkan tersebut sambil berkata,"ueenak!!! Nanti setiap hari, aku mau pesan seperti ini dan segurih ini, aku belum pernah mencobanya",ujarnya

"yaaah, aku sangat lapar, selamat makan",ujar Sayu kepada mereka hingga mencicipi makanan tersebut, Jiro melihat mereka makan bersama-sama di mall, lalu Jiro melihat Yae Miko membawa ayam gorengnya sambil menyimpannya di atas piring Jiro dan berkata,"maaf Jiro, Kakak tidak bisa makan ayam goreng hari ini, sukanya tahu saja enak sekali",ujarnya hingga Jiro pun meletakkan satu tahu kuning di atas piring Yae Miko dan berkata,"aku juga, sudah bosan makan tahu saja, aku mau daging Kak",ucapnya

"oh, bolehkah aku ikut duduk bersama kalian?",ucap seorang laki-laki yang tidak dikenal oleh mereka, Jiro dan lainnya melihat seorang laki-laki dengan rambut yang garing menghadap mereka. Jiro terkejut didepan mata yang merupakan peserta babak final dalam lomba lukisan pemandangan hingga Jiro berkata,"boleh"

"waah, sepertinya aku kenal deh sama dia",ujar Ayaka yang melihat penampilannya

"yaaah, aku sama adikku tidak mendapat kursi makanan maka dari itu, aku kesini ikut berlomba kontesan lukisan sama sepertimu, Jiro",ucap laki-laki tersebut hingga duduk dan menunggu pesanan makanan hingga melihat sang pelayan datang sambil membawakan makanan untuknya,"terimakasih"

"ngomong-ngomong, namamu siapa?",ujar Risa yang kebingungan melihat laki-laki misterius tersebut

"oh, kau tidak kenal aku ya? namaku Albedo dari Mondstadt, selamat siang",jawab Albedo kepada Risa yang melihat dirinya dianggap orang asing

"salam kenal, namaku Risa, Adiknya Jiro",ucap Risa saling memperkenalkan kepada Albedo,"ngomong-ngomong, Mondstadt itu apa?",tambahnya

"belum kenal tempatku ya? Mondstadt, ada di seberangnya Liyue dan kalian.... sudah kenal bukan dengan daerahku?",ujar Albedo kepada semua orang termasuk Jiro dan Risa yang masih belum kenal dengan nama daerah tersebut

"mungkin, kami belum kesana Albedo, hanya daerah Inazuma yang aku kenal",ujar Jiro yang malu karena, tidak kenal dengan daerahnya Albedo

"emangnya, kalian dari mana?",ujar Albedo

"Aku lahir disini, diSumedang",jawab Jiro kepada Albedo,"dan aku kenal tempat Inazuma karena, koper ajaib kami sejak dahulu",tambahnya

"ooh, kalian datang kenegeri kami dengan pintu itu ya?",ujar Albedo yang baru mengetahui tentang teleportasi ke negeri Liyue,"tapi.... ngomong-ngomong, di daerah Liyue juga.... sama seperti kalian juga dia itu, seorang anak laki-laki yang berusia delapan tahun dan dia selalu dekat dengan Eula, kenal tidak?",tambahnya menanyakan seorang anak laki-laki tersebut namun, Risa dan Jiro menggeleng kepalanya hingga Albedo memanggil Klee yang berada disamping sambil berkata,"Klee! kamu kenal tidak sama anak laki-laki itu dengan elemen cryo dan.... dia ada disini juga ya..... mengantar aku ikut lomba ini"

"iya, aaaahhh..... duh aku lupa lagi, dia itu anak laki-laki dengan pemanah berelemen cryo. Dia berasal dari Bandung dan dia dekat sama Ganyu maupun Keqing",ucap Klee kepada mereka berdua hingga Jiro berfikir kembali dan terkejut mendengar ucapan dari Klee,"jangan-jangan... anak itu?",ucap Jiro didalam hati membayangi seorang anak misterius dengan pakaian APD (Alat Pelindung Diri) yang mencoba menyelamatkan Yae Miko dari virus yang mematikan.

Yae Miko pun berfikir kembali namun, didalam benaknya dia mengingat anak tersebut juga, dia mengeluarkan obat Qinxing yang sama seperti pewangi yang digunakan Ganyu, hingga dia berkata,"jangan-jangan anak itu..... iya.... aku kenal tapi, aku lupa nggak ditanya kepada Ganyu soal adiknya yang misterius",ujar Yae Miko kepada Albedo

"Haaah, ya sudah nanti juga kalian tau, siapa orang itu. Tapi, aku juga akan ikut lomba lukisan di babak ini",ucap Albedo kepada mereka termasuk Jiro dan Risa

"mari, kita lanjut makanannya",ucap Arataki Itto yang melahap nasi yang berada di atas sendok, sebagai luapan terakhirnya sementara Ayaka pun merapihkan piringnya saat telah menghabiskan makanannya.

Begitu mereka melihat Albedo dan Klee pamit untuk pergi, Jiro berkata kepadanya,"Albedo! bagaimana kau pulang lewat teleportasiku. Aku juga ingin pergi ke Inazuma untuk melukis tentang pemandangan kota yang ada di daerah itu?",ujar Jiro kepada Albedo hingga menjawab,"tidak usah, aku sudah ada janjian sama anak laki-laki itu",jawabnya kepada Jiro

"siapa anak laki-laki itu?",ucap Ayaka yang bernada kebingungan hingga melihat Albedo meninggalkan dirinya dan lainnya, lalu dia bergegas untuk pergi untuk menemui seorang anak laki-laki yang misterius. Ayaka curiga dengannya, lalu melihat Jiro dan yang lainnya pergi meninggalkan kursi meja makan di atas piring, lalu mereka keluar hingga berfikir mengenai Albedo bahkan, Jiro pun berfikir tentang rauk mukanya saat dia bertemu dengan Joshua, peserta lomba lukisan di ajang final.

"hey! kalian meninggalkan aku!",ujar Ayaka dengan nada marah sedikit dan gelisah hingga Risa melihatnya dan mendekatinya sambil berkata,"maaf, aku lupa nggak dikasih tau kepadamu",ucapnya

"hah, kau ini..... meninggalkan aku sendirian di sana",ujar Ayaka kepada Risa yang tersenyum malu karena, tidak mengajak Ayaka pergi bersamanya

Begitu mereka pergi, Jiro bersama yang lainnya melihat kendaraan sedang berhenti lalu, mereka akan menyeberang lewat zebra kross, Yae Miko pun mendengar cerita dari Jiro hingga menjelaskan kota kecil kelahirannya hingga perumahan yang ada di setiap sampingnya, tak lama kemudian, mereka pun sampai di rumah saat menjelang sore tiba. Jiro pun membuka pintu sambil masuk kedalam, lalu mereka pun merasa lega setelah mereka pulang dari Mall sampai di rumah Jiro. Bahkan, Jiro terburu-buru untuk mempersiapkan melukis sebuah kota Inazuma hingga Jiro melihat cat yang masih lengkap namun, dia menemukan cat yang sudah habis, warna biru tua sambil berkata didalam hati,"duh, aku lupa beli.... cat biru tua",ucapnya hingga Yae Miko melihat Jiro yang sedang kaget melihat salah satu catnya sudah habis.

"kenapa Jiro? rauk wajahmu seperti itu?",ujarnya kepada Jiro yang terkejut hingga berkata,"aku lupa, nggak beli cat biru tua Kak, itu sudah habis hehehehe",ujarnya sambil tertawa malu

"lupa rupanya",ucap Yae Miko yang tersenyum sambil melihat Jiro pergi untuk membeli cat biru tua, dengan jalan kaki sambil mengeluarkan alat teleportasi, Dia pun melihat Jiro sendiri dan berjalan ke samping kanan namun, dirinya ingin ikut bersamanya, Risa melihat Jiro sang Kakaknya untuk pergi bersama Yae Miko untuk mencari cat warna biru tua. hingga Risa berkata,"Kakak, mau kemana?",ucapnya.

"Kakak beli cat biru tua Risa",jawab Jiro sambil pergi bersama Yae Miko dan meninggalkan rumah maupun Risa didalamnya, kemudian mereka akan pergi keluar walaupun cuaca tidak bersahabat. Yae Miko mulai merasakkan panasnya terik dengan cuaca yang sedang mendung sambil berkata,"Jiro, kau panas tidak?",ujar Yae Miko yang menggerahkan bajunya hingga Jiro berkata,"iya Kak, aku juga sama seperti itu. ditempat ini panas tapi, tadi tidak Kakak, ada apa ya?",ujarnya

"Kakak kurang tau, lebih baik kita beli cat biru tua yang dekat di sekitar sini",ujar Yae Miko kepada Jiro yang mencoba menahan rasa arwah panasnya disaat cuaca mendung, lalu Jiro pun melihat salah satu toko buku, tutup sementara hingga berkata,"yaaaah, dari dulu sampai kemarin, aku beli cat disini Kakak",ucapnya

"tutup? terus, kita pergi ke kota?",ucap Yae Miko kepada Jiro yang sedang mengeluarkan alat teleportasi didalam sakunya sambil menyalakannya, hingga siap untuk pergi bersamanya. Begitu mereka pergi ke kota Sumedang, mereka pun melihat kondisi cuaca yang semakin buruk kemudian, panas hingga Yae Miko berkata,"duh, ternyata panasnya sampai sini Jiro",ucapnya

"iya, kita sabar untuk menghadapi ini, yuk Kak kita jalan-jalan saja sambil mencarikan air putih di warung",ucap Jiro sambil memegang tangan Yae Miko untuk pergi kedepan sambil mencari air minum di suatu warung. Begitu mereka menemukan warung kecil, Jiro membeli air botol dan diberikan kepada Yae Miko dan minum langsung sambil berkata,"terimakasih, Jiro. hah, yuk kita pergi kemana sekarang?",ucapnya

"kita akan pergi kesana Kak",jawab Jiro sambil menunjuk kedepan dimana, mereka akan masuk kota dengan dekat, bahkan mereka pun sampai di kota yang sangat sepi serta tidak ada orang dimana-mana membuat Jiro dan Yae Miko kebingungan, hingga Yae Miko berkata,"kemana semua orang ditempat ini?",ucapnya kepada Jiro lalu, Jiro menjawab,"aku tidak tau, tapi semua ruko ini tampak buka rupanya, yuk kita lanjut untuk mencari toko buku disetiap ruko Kakak",ujar Jiro sambil melanjutkan pergi ke pinggir jalan bersama Yae Miko walaupun mereka menghadapi cuaca yang tidak seimbang antara panas dengan cuaca berawan hitam yang tidak menentu akan datangnya hujan. Begitu mereka sampi di toko buku, Jiro telah membeli cat warna biru tua yang sesuai dengan seleranya hingga pergi untuk pulang namun, ditengah perjalanan tiba-tiba ledakkan terdengar oleh Yae Miko dan Jiro, kemudian mereka melihat kebelakang terdapat empat mobil dan tujuh mobil truk hancur seketika. hingga Jiro dan Yae Miko berlari ketempat tersebut sambil mencari sumbu ledakkan tersebut berada,"Hmmm, tidak ada yang mencurigakan disini",ujar Yae Miko sambil melirik kebelakang muncul Yuda yang bersiap membalas dendam kekalahan dalam bertarung kemarin,"Jiro awas!",ujar Yae Miko hingga Jiro melirik kebelakang melihat Yuda yang siap menyambit dan mengeluarkan api di seluruh badannya hingga terlempar ke belakang yang membuat Yae Miko khawatir dengannya hingga melihat Yuda yang siap bertarung dengannya dengan mengeluarkan pedang, dirinya mengeluarkan catalyst electro dengan mengeluarkan bayangan ruba sebanyak lima bayangan tongkat ruba ungu yang bersiap memancarkan sinar electro untuk menyerang Yuda.

Sementara itu, Jiro terbangun sambil melihat Yae Miko bertarung dengan Yuda yang sedang menyambit dengan cepat membuatnya marah hingga berdiri dan berlari ke arah dia, lalu mengeluarkan pedang kusanaginya sambil muncul cahaya electro dipedangnya. Kemudian, memancarkannya cahaya ungu diujung pedangnya, lalu mengeluarkan serangan bayangan electro kepada Yuda yang sedang mendorong Yae Miko dengan alat senjatanya hingga dirinya terkena serangan tersebut. Yae Miko langsung menghindar saat Yuda terjatuh dan melihat Jiro berjalan dengan pelan dan mendekatinya,"Jiro, kau tidak apa-apa kan?",ujar Yae Miko yang khawatir dengan kondisi Jiro akibat Yuda.

"tidak, aku tidak apa-apa Kakak, dia ingin membalas dendam rupanya",ujar Jiro yang sudah mengetahui pergerakkan Yuda kepadanya, kemudian Yuda melirik kebelakang dimana Jiro berada sambil berkata,"dengar anak muda, aku tidak akan menyerah sedikit pun kepadamu",ucap Yuda sambil berdiri dan menghadap Jiro yang terdiam dan berkata,"Hmmm, kau memang keras kepala saat kau membunuhku",ucapnya

"iya, karena kau sombong tidak bisa mengucap apapun kepadamu",ujar Yuda kepada Jiro

"Hmmm, mengucap apa? Kau terlalu mengucap dengan kata besarmu, Yuda",ujar Jiro yang serius kepada Yuda hingga Yuda berkata,"hahahahaha, mengucap kataku besar? hey anak muda, kau pikir aku lemah, tentu tidak. Kau yang lemah! Dan aku siap bertarung dengan kalian berdua",ujar Yuda yang senang seperti orang gila sambil menghadap Jiro dan Yae Miko dengan tatapan muka yang serius. Lalu, Yuda pun berlari ke arah mereka hingga Jiro bersiap bertarung dan melihat Yuda yang telah mengancungkan pedangnya ke arah dirinya dan menyambit dari atas kebawah hingga membuat Jiro mulai tegang melihat cahaya api hitam tersebut. Selain itu, awan-awan hitam pun akan meresapnya kedalam tubuh Yuda yang sangat banyak yang membuat Yae Miko terkejut sambil berkata,"kekuatan apa ini?",ujarnya didalam hati

Yuda pun mulai merasakkan kekuatan yang paling besar didalam cakranya hingga bersiap maju dan menyerang Jiro dengan pedangnya walaupaun serangan tersebut gagal akibat tangkis pedang milik Jiro mampu menangkisnya. Jiro mencari kelemahan sang musuh yang mengeluarkan bayangan api hitamnya, kemudian muncul bayangan kepala naga yang sangat mengerikan membuat Jiro dan Yae Miko kaget melihatnya sambil mendengar ucapan Yuda,"naga api hitam!!!",ujarnya dan memperlihatkan serangan bola api hitam peka kearah mereka berdua yang terdiam, Jiro bersiaga dengan pedangnya bahkan bola tersebut mengenai sasaran empuk. Yae Miko menghindar dari mara bahaya bola api hitam yang muncul seketika hingga melihat garis-garis api hitam tepat di sampingnya yang membuatnya ingin menghindar dari serangan Yuda.

Sementara itu, Jiro berusaha menahan serangan bola api hitam serta hantaman ledakkan elemen api hitamnya di setiap sampingnya, kemudian api tersebut akan berubah menjadi penjara baginya, Yuda pun muncul seketika sambil berkata kepada Jiro,"Ahahahahaha, takut? Kau tidak bisa berbuat apa-apa selama kau didalam tempat ini bersamaku, anak muda",ujar Yuda dengan rauk muka yang serius kepada dirinya bahkan, Jiro mulai marah bercampur serius walaupun tidak mengeluarkan kata apa-apa kepadanya. Kemudian, dia melihat sebuah bayanagan api hitam didepannya, lalu Jiro bersiaga kembali bahkan mengeluarkan elektro di pedangnya yang sedang bercahaya ungu. Lalu, dia melihat Yuda yang sedang maju dan bersiap menyambitnya dari samping namun, Jiro mampu menangkisnya hingga muncul serangan bayangan yang berasal dari sebelah kiri hingga Jiro terkena serangan tersebut yang membuat Yuda mampu mengalahkan Jiro dengan kekuatan bayangan api hitam kepadanya. Dengan pancaran sinar api hitamnya, Jiro mulai lemah akibat serangan bayangan sambit api sehingga Jiro tidak kuat lagi dalam bertarung dengannya sambil tubuh Jiro mulai terjatuh yang membuat Yuda percaya diri sambil berjalan dan melihat Jiro pingsan dan tidak berdaya.

"jadi, kau menyerah kepadaku hari ini anak muda!",ujar Yuda yang melihat Jiro yang lemas akibat serangan api hitam yang dikeluarkan oleh dirinya,"sekarang, kau akan mati dengan pedang api hitamku ini!!",ujarnya sambil menusuk kepala Jiro,"rasakkan ini!!!",begitu Yuda menjatuhkan pedang kearah kepala Jiro, tiba-tiba muncul serangan electro dari samping hingga mampu mengenai tubuh Yuda yang ingin membunuh Jiro yang sedang terluka, Yuda pun mulai merasakkan sakit di bagian dada sebelah kanan samping yang membuatnya sakit,"duh anak panah? ada apa ini?",ujarnya hingga muncul seorang perempuan yang memegang anak panah berelemen electro, Sara serta memegang tombak dengan elemen sama, Raiden Shogun yang sedang memeluk Jiro yang terluka akibat hantaman serangan yang dilakukan Yuda. Yae Miko kaget melihat kondisi Jiro yang tidak bisa bangun lalu, Raiden Shogun berkata kepada Yae Miko,"kau yang megang Jiro, Yae Miko. biar aku yang bertarung dengannya",ujarnya

"wah! wah! wah! Akhirnya.... aku menunggu kedatanganmu, archon electro. aku telah menyiapkan seranganku untukmu hari ini",ujar Yuda dengan nada sombong beserta suara yang membesarkannya kepada Raiden Shogun dan Sara yang sudah siap bertarung dengannya. Lalu, Yuda pun berlari lagi sambil mengeluarkan bayangan naga lagi kedepan sambil menunjukkan dirinya yang paling hebat daripada mereka berdua dengan mengeluarkan garis-garis bayangan api hitam beserta bola api hitam yang akan menyerangnya. ledakkan pun telah mengenai sasarannya, kemudian Yuda dengan rauk mukanya merasa percaya diri hingga berkata,"Hah, apakah kau merasakkannya seranganku ini, Raiden Shogun?",ujarnya kepada Raiden Shogun dan Sara di sampingnya.

kabut asap mulai membuka tirai tersebut, hingga Yuda terkejut melihat cakra Raiden Shogun mengeluarkan cahaya electronya di sekujur tubuhnya lalu, dengan rauk muka serius ke arah Yuda yang santai sambil serius kepadanya. Yuda pun terkejut sambil berkata,"kau hanya terdiam daripada menghindar dari arah samping hingga kau mengumpulkan elemenmu agar sama denganku",ujarnya dengan mulut besarnya kepada Raiden Shogun dengan menatapnya yang serius.

Raiden Shogun pun terdiam tidak mengucapkan kata apapun kepada Yuda dengan menjulurkan mulut besarnya kepadanya sambil berkata,"kau tampak sama dengan sikapmu itu, seperti putramu",ujarnya sambil maju kedepan dan siap untuk bertarung dengan Raiden Shogun, lalu tombak milik Raiden Shogun ditukar dengan pedangnya walaupun cahaya electronya muncul dan memperlihatkannya kepada Yuda. dia akan menahan serangan Yuda saat Yuda mulai menyerangnya dari atas, bahkan tangkisan Raiden Shogun mampu menahan serangan pedang bayangan api hitam milik Yuda. Kemudian, Yuda pun mundur karena gagal untuk membunuh Raiden Shogun hingga mencari kelemahan sang Archon Inazuma.

"kalau begitu, aku akan mengeluarkan serangan besarku archon Inazuma, aku tidak akan lengah darimu",ujarnya sambil mengumpulkan asap hitamnya dari udara dan awan hitam tersebut telah terkumpul hingga menjadi satu. Raiden Shogun melihat seluruh kota hancur akibat ulahnya sambil menatap seriusnya kepada Yuda, yang membuatnya ingin segera membunuhnya namun, Yuda berkata lagi,"kau sudah lengah, Raiden Shogun? Oh, seluruh kota ini sudah hancur akibat cuaca panasku tapi, dengan serangan kegelapanku ini akan terpengaruh dengan kota-kota yang hancur seperti ini",ujar Yuda dengan santai namun, dia melihat Raiden Shogun berlari dan berusaha membunuhnya namun, dirinya mampu menangkis serangan tersebut dan berkata,"begitu ya? Kau ingin membalas kepadaku? Baiklah, pertarungan ini belum selesai, Raiden Shogun, jadi.... aku akan menguasai tempat ini!",ujarnya sambil mundur kebelakang dan kembali bertarung bersama Raiden Shogun dengan tatapan serius sambil mencari titik kelemahan sang musuh.

"Hmm, kau tidak bisa mengalahkanku Raiden Shogun, saat kau mencoba menyerangku begini",ujar Yuda saat Raiden Shogun berusaha untuk membunuhnya dengan kekuatan electronya, hingga dia melihat Raiden Shogun mundur kebelakang hingga Yuda bersiap untuk penyerangan terakhirnya kepada Raiden Shogun dengan cara membunuh diri dengan dia secara rahasia,"ingatlah, Raiden Shogun aku punya serangan yang bagus untukmu, serangan ini merupakan serangan terakhirku kepadamu!!",ujarnya sambil berlari kedepan dan mengeluarkan pedangnya kedepan, membuatnya serius hingga melihat sikap Raiden Shogun dengan tatapannya serius dan pedangnya menghadap ke samping kiri untuk berlindung darinya. Namun, tiba-tiba saja saat Yuda mulai mendekati Raiden Shogun dan muncul sebuah perisai ungu untuk melindungi Raiden Shogun dari serangan bunuh diri yang dilakukan Yuda. Namun, asap pun mulai menyapu dan menghilang begitu saja. Jiro yang berusaha untuk melindungi Raiden Shogun namun, Raiden Shogun berkata,"Jiro? Kau.... disini?",ucapnya didalam hati sambil menatap kedepan dimana kabut hitam mulai menghilang begitu saja.

"dia menghilang rupanya",ujar Jiro hingga melihat kertas sobekkan berbentuk persegi putih tepat di atasnya sambil mengambilnya dan melihat isi tulisan tersebut,"PERLAWANAN INI BELUM BERAKHIR, ANAK MUDA!",ucap Yuda lewat tulisan tersebut sebagai kegagalan dalam bunuh diri bersama Raiden Shogun.

"untunglah, kau datang kesini untuk membantukku, Jiro. seharusnya.... kau istirahat dirumah sayang, kenapa kau muncul disini?",ujar Raiden Shogun kepada Jiro dengan tatapan lega

"dia sembunyi, Raiden Shogun",jawab Sara di sampingnya hingga Raiden Shogun terkejut melihat Sara yang muncul tiba hingga berkata lagi,"aku tau gerak-gerik dia, aku melihat Jiro berusaha untuk bersembunyi untuk menipu lawannya"

Raiden kaget mendengar ucapan Sara sambil berkata kepada Jiro,"apa benar.... Jiro?",ucapnya dengan serius

"iya, dia kelemahannya sulit untuk membungkamnya, dan aku dengan bayanganku itu untuk dijadikan sasaran serangannya bahkan, bayangan itu akan hilang dirumahku Mamah",ujar Jiro kepada Raiden Shogun soal kelemahan Yuda yang mencoba menipunya dengan bayangan dirinya.

"oh, aku tau kau mempunyai elemen shadow electro bukan? dimana kau akan kalah dan kau berhasil bersembunyi di dalam kegelapan itu. Dan aku, melihatku juga dimana dia akan menyerangku dengan liarnya Yuda, tapi dia hanya menyerangmu Raiden Shogun. Aku dan Jiro hanya melihatmu bertarung sendirian untuk mencari kelemahan tapi, tidak ada kelemahan satupun didalam tubuhnya karena naga itu dan ruh-ruh hitamnya, elemen api hitamnya sebagai pelindungnya maka dari itu, Jiro mengatakkan sulit untuk menyerangnya karena, kekuatannya sangat besar hanya Mamah yang bisa melawan dia tapi, hanya satu kelemahan Mamah, serangan bunuh diri. Dia akan mengumpulkan elemen api hitamnya dari asap tebal itu Kak, jika dia menggunakannya tamatlah riwat Mamah, itulah perkataanmu bukan, Jiro?",ucap Sara menjelaskan taktik yang dilakukan Jiro hingga Raiden Shogun terkejut mendengarnya.

"iya, aku khawatir dengan Mamah",ujar Jiro kepada Raiden Shogun hingga mengerti tentang ucapan dari Sara sambil menjawab dan mendekatinya,"terimakasih Jiro, kau beruntung ada kamu, jika tidak ada tamatlah riwatku"

"sekarang, dia berhasil lolos dari pelindungku ini",ujar Jiro kepada Raiden Shogun

"yaaah, hari ini sudah menjelang sore juga Jiro dan Raiden Shogun",ujar Sara yang melihat matahari terbenam tepat didepan mata

"baik, ayo kita pulang, mungkin Yae Miko pasti mencarimu, Jiro",ujar Raiden Shogun kepada Jiro

Malamnya, dimana Jiro akan melukis tentang tema yang sudah sampaikan dari juri, Jiro akan memulai sketsa sebelum melakukan mewarnai dengan cat lukisan lalu, begitu Jiro mulai membuat sketsanya tiba-tiba saja, dia melihat sekumpulan balon berbentuk persegi sebanyak seratus sampai ribuan lebih dimana, Jiro kebingungan sambil berkata,"oh, kenapa..... ada rona seperti itu?",ucapnya didalam hati sambil melanjutkan untuk melukis tentang kota indah hingga berona pegunungan berwarna biru keputihan tepat disetiap sampingnya. Kemudian, tidak lupa memberikan sebuah sketsa tentang rona malam dengan munculnya balon di udara sebagai rona keindahan di tempat tersebut. Bahkan balon-balon tersebut akan memunculkannya dihadapan sang lukisan tersebut sambil berkata,"Hmmm, sangat indah dengan hasil karyaku ditempat ini bahkan, aku baru tau ada pemandangan seindah ini dimalam ini",ujarnya melihat seluruh tempat yang ada dimana-mana.

"oh disini kau Jiro?",ujar Yae Miko sedang melihat Jiro sedang melukis dimalam hari,"kau kelihatan ditempat ini?",tambahnya

"tenang, aku bisa melihat seluruh tempat yang ada didepan sana Kakak",jawab Jiro kepada Yae Miko yang sedang memandang kedepan terdapat lampu balon yang sedang terbang ke udara hingga Yae Miko melihat kedalam lukisan lagi dimana Jiro buat sketsanya sambil berkata,"indah sekali seandainya kau telah memberi warna tentang pemandangan ini pasti lebih indah Jiro",ucapnya kepada Jiro yang sedang membuatkan sketsa.

Yae Miko melihatnya, Jiro pun berusaha untuk membuatkan sketsa tentang balon lampu lilinnya hingga dirinya berkata didalam hati,"mudah-mudahan cepat selesai untuk membuat balon ini",ujarnya

lukisan pun perlu di perhatikan oleh Jiro, lalu dia akan memberikan warna setelah membuatkan sketsa yang sesuai dengan kota Inazuma didepannya bahkan pemandangan yang mampu terlihat olehnya. Dengan cat yang sesuai termasuk warna baru yang akan di gunakan sebagai bagian dari dasarnya, Risa bersama Arataki Itto, Ayaka, Sayu, Raiden Shogun, hingga lainnya melihat keindahan lukisan yang dibuat Jiro yang sangat indah saat melihat warna yang cocok untuk dilukis.

Jiro pun membersihkan kuasnya sambil menggantikkannya yang sesuai dengan ukuran warna yang akan diberikannya, kuas berukuran medium bagi kota-kota yang akan memberikan cat warna yang sesuai dengan kenyataannya. Yae Miko dan Kokomi melihat hasil karya yang indah dalam lukisannya bahkan, rona malam di kota Inazuma sangat rame yang dipenuhi dengan balon lilinnya sebagai cahaya yang terang dimalam hari. Lalu, kuasnya akan diganti lagi setelah memberikkan warna pada bagian kota, dia akan memberikan warna hitam di bagian langit serta sedikit bagian pemandangan pegunungan tepat didepan mata.

"mudah-mudahan lukisannya sangat bagus dari pada kemarin",ucap Yae Miko yang selalu mendukung Jiro yang sedang ikut lomba lukisan di Mall Sumedang

satu minggu kemudian, menjelang pagi dan terbitlah surya dari arah timur, Jiro tidur di kamarnya setelah melukis tentang pemandangan kota dan gunung dibelakangnya beserta perairan sungai Inazuma, dia terbangun sambil melihat hasil karyanya yang sudah diberi warna dan berkata,"bagus, pemandangan indah ini aku sudah memberikan warna bahkan sketsa",ujarnya

"waah, kau memperhatikan lukisanmu Jiro?",ucap Yae Miko yang berada dibelakang sambil memegang kedua pundak Jiro yang telah menyelesaikan dalam melukis tersebut

"yaaah, dari hari minggu kemarin sampai sekarang, aku akan membawakan hasil karyaku ini didepan para juri, Kakak. Kakak mau ikut untuk mendukungku?",ujar

"tentu Jiro, Kakak akan ikut untuk mendukungmu",jawab Yae Miko yang melihat Jiro sedih bahkan, Itto, Risa, Ayato, Ayaka, dan Sayu pun sudah siap untuk melihat penilaian dalam lomba lukisan tersebut. Jiro terkejut melihat mereka telah memakai pakaian yang cocok untuk pergi ke Mall hingga Arataki Itto berkata kepada Jiro,"Paman akan ikut denganmu Jiro, melihat hasil karyamu dan hasil karya Albedo",ujarnya

"jadi, kau mendukung siapa Arataki Itto?",ucap Risa yang bertanya tentang dukung dari keduanya hingga Arataki Itto menjawab,"iya Kakakmu, Albedo tidak tau tentang hasil lukisan dia Risa",ujarnya

"ya sudah, aku merasa senang kalian mendukungku dalam lomba ini",ucap Jiro yang merasa senang mendengarnya

Begitu Jiro membawa hasil karyanya untuk dinilai oleh tiga juri, dia akan membuka tirai tersebut kepada tiga juri yang ingin melihat hasil karyanya, namun Juri memanggil salah satu peserta, Joshua yang membuat Jiro terkejut hingga melihat dia dengan hasil lukisannya yang sangat indah. Jiro tidak tertarik dengan hasil lukisan yang aneh tersebut dengan rona warnanya yang tidak sesuai dengan warna pemandangan yang ada didunia nyata. para juri menilainya dengan rauk muka datar hingga memberikan komentar kepada Joshua tentang hasil karyanya. Jiro melihat dan mendengar ucapan dari tiga jurinya yang membentak melihat hasil karya buaran Joshua yang selalu mengeluarkan kata-kata tentang lukisan tersebut hingga memberikan nilai kepadanya. Jiro melihat hasilnya yang sangat buruk, Joshua terkejut melihatnya dan membawakan hasil karyanya hingga salah satu juri perempuan mengeluarkan kata kepadanya,"buang lukisan itu karena, lukisan itu cocok di simpan di tempat sampah",ucap juri perempuan tersebut membuat Joshua kesal mendengarnya dan membawa hasil lukisannya keluar dari mimbar lalu, tiga juri akan memanggil Albedo. Jiro terkejut sambil melihat hasil karyanya yang begitu luar biasa tentang pemandangan pegunungan beserta tempat kelahirannya di pegunungan tersebut.

"waaah, indah sekali lukisan dia itu",ucap semua orang melihat hasil karya buatan Albedo lalu, tiga juri mendengar ucapan mereka walaupun dirinya sama dengan ucapan mereka hingga memberikan nilai kepada Albedo walaupun tidak diberi komentar tentang pemandangan tersebut hingga menyuruhnya untuk silahkan keluar dari mimbar hingga Juri akan mengeluarkan ucapannya,"baiklah peserta selanjutnya Jiro Namakura Nur Rosyid silahkan ke atas panggung",ucapnya dan membuat Jiro kaget mendengarnya sambil pergi dan membawakan hasil karyanya untuk diperlihatkan kepada para juri.

tiga Juri tersebut kagum melihat hasil karya Jiro, dengan bumbu-bumbu cat yang akan memberikan nada kepada mereka, lalu sketsa-sketsa yang menakjubkan di rona malam tersebut kemudian, salah satu juri laki-laki tampak di sebelah kanan berkata,"apa rahasia keindahan lukisan seperti ini, ini membuatku terhipnotis tentang..... yaaah, uniklah lukisanmu",ujarnya yang ingin memberi komentar tentang keindahan lukisan yang dimiliki Jiro, lalu juri perempuan tersebut maju kedepan sambil memegang hasil karya tersebut bahkan memegang papan lukisan buatan Jiro dan berkata,"ini.... catnya bagus Jiro, dengan menggunakan cat apa?",ujarnya

"aku menggunakan cat biasa, itu saja",jawab Jiro dengan menjawab dengan simple

"Hmmm, tapi pertanyaanku terjawab tidak ya tadi?",ujar salah satu juri yang awal untuk bertanya tentang rahasia keindahan warna tersebut namun sang perempuan tersebut berkata lagi,"kan sudah dijawab tadi, menggunakan cat biasa loh"

"ohh bukan! bukan! bukan itu, maaf aku salah nanya. apa rahasial keindahan lukisan ini, Jiro? itu saja yang aku tanyakan",ucapnya lagi

"itu..... kuncinya fokus terhadap sketsa Kak, bahkan perlu dengan perhatian sketsanya saat mulai melukis dengan benar dan terakhir adalah nada warna yang sesuai dengan dasar warna yang sesuai dengan nada-nada warna, itu saja",jawab Jiro kepada Juri yang membuat tiga juri tersebut terkejut mendengarnya sambil memberikan nilai kepada Jiro. Ternyata, mereka memberikan nilai yang lebih tinggi membuat Jiro senang melihat nilai-nilai tersebut dan mendapatkan piala lomba lukisan. Selain itu, Jiro mendapatkan sebuah hadiah uang tunai Rp. 500.000.000.000 yang membuat Risa terkejut melihat hadiah tersebut.

"waaah, hadiahnya besar sekali",ujar Risa yang melihat tulisan tentang hadiah juara pertama yang dimiliki sang Kakak

Lalu, sang Juri akan memberikan piala berikutnya, juara kedua dipegang oleh Albedo serta membawakan hadiah uang tunai sebesar Rp. 10.000.000.000 hingga Albedo mengucapkannya kepada sang juri,"terimakasih..... aku senang mendapat hadiah dan..... terimakasih",ujar Albedo tidak pernah memanjangkan kata-kata kepada sang juri yang membawa skor dan komentar hasil lukisan milik para peserta. Kemudian, Joshua mendapatkan hadiah sebesar Rp. 50.000.000 saja, dia pun sedih melihatnya dan malu karena, tidak mendapatkan hadiah sebesar Jiro, sang juri akan melanjutkan untuk memberikkan piala kepada pemenang juara tiga sampai lima membuat para peserta yang terpilih pun merasa senang hingga Jiro pun disambut oleh Yae Miko bersama kawan-kawannya yang datang mendekati Jiro sambil bersenang-senang di atas panggung. Namun, Albedo pun melihat mereka ikut meriah dalam kejuaraan lomba tersebut sambil berkata,"dia hebat melukis tentang pemandangan itu di tempat Inazuma",ujarnya sambil berjalan untuk menemuinya, Jiro melihat Albedo tersenyum sambil menyalaminnya hingga berkata,"selamat ya Jiro, kau juara pertama dalam lomba ini",ucapnya

"terimakasih Albedo",ucap Jiro dengan balas dengan baik kepadanya

"iya sama-sama Albedo",ujar Jiro dengan ucapan yang baik kepada Albedo

"oh iya, bagaimana besok kita lukis bersama di tempatku boleh?",ucap Albedo kepada Jiro untuk ikut mengajak melukis didaerahnya

"ahahahaha, boleh",jawab Jiro hingga Yae Miko pun tersenyum mendengarnya dan berkata,"boleh saja Jiro, kau boleh ikut dengannya"

"iya tentu, besok aku akan datang kesana untuk melukis sesuatu yang indah",ujar Jiro yang merasa senang karena, Albedo merupakan hobi melukis sama seperti dirinya

Akhirnya mereka saling berpisah dimana Albedo dan Klee akan bertemu dengan seseorang yang memakai pakaian APD (Alat Pelindung Diri) bahkan, Jiro dan lainnya melihat dia dan berkata,"oh, itukan, yang menyembuhkan aku dari sakit panas?",ujar Yae Miko kepada Albedo dan lainnya yang terekjut melihat seorang anak dengan pakaian APD.

"oh iya kau benar, siapa anak itu ya?",ujar Ayaka melihat seorang anak kecil dengan memakai alat pelindung diri yang mengantarkan Albedo dan Klee ke suatu tempat,"apakah kita mengikutinya tidak?",tambahnya sambil melihat mereka meninggalkan dirinya sendiri hingga kesal dengan mereka yang selalu meninggalkan dirinya di luar Mall. Ketika Jiro, Risa, Yae Miko, dan lainnya, Sayu berkata,"dimana Ayaka?",ucapnya namun, Ayaka marah dengan aksi lucunya dengan berkata,"oi kalian! kenapa meninggalkan aku disini!!!!",ujarnya hingga mereka kaget mendengar Ayaka marah.

***


Load failed, please RETRY

สถานะพลังงานรายสัปดาห์

Rank -- การจัดอันดับด้วยพลัง
Stone -- หินพลัง

ป้ายปลดล็อกตอน

สารบัญ

ตัวเลือกแสดง

พื้นหลัง

แบบอักษร

ขนาด

ความคิดเห็นต่อตอน

เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C25
ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
  • คุณภาพงานเขียน
  • ความเสถียรของการอัปเดต
  • การดำเนินเรื่อง
  • กาสร้างตัวละคร
  • พื้นหลังโลก

คะแนนรวม 0.0

รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
โหวตด้วย Power Stone
Rank NO.-- การจัดอันดับพลัง
Stone -- หินพลัง
รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
เคล็ดลับข้อผิดพลาด

รายงานการล่วงละเมิด

ความคิดเห็นย่อหน้า

เข้า สู่ ระบบ