ดาวน์โหลดแอป
48% GENSHIN IMPACT : LUKISAN SAKURA / Chapter 24: 24. KAWAN YANG HILANG

บท 24: 24. KAWAN YANG HILANG

Di suatu kuil tua, Jiro sendirian melihat kondisi kuil tua yang misterius bahkan, mencurigakan, dia pergi dengan menaiki anak tangga ke lantai atas dan kemudian, sampai di tempat penyimpanan lonceng yang sudah lumutan hijau serta tidak bisa digunakan untuk meloncengkannya. Bahkan, dia berkeleling melihat lonceng tua, tiba-tiba muncul bayangan yang kasat mata tepat didepannya, Sasayuri yang sedang menatap Jiro dengan rauk muka kebingungan hingga berkata,"kau?",ujarnya dalam satu kata

"Jiro, disini rupanya ya?",ujar Sasayuri yang datang untuk menemuinya, Jiro melihatnya dan berkata,"ada apa? Aku hanya melihat pemandangan saja dari sini, karena kemarin aku bersama Kak Yae Miko dan Kokomi, pergi ke turnamun lomba lukis di Mall",ujarnya

"mereka sangat akrab, Jiro",ujar Sasayuri yang telah membaca pikiran Jiro maupun Kokomi dan Yae Miko,"mereka berdua..... saling menyukaimu, tampak seperti pura-pura kawan mereka, Jiro",tambahnya

"aah! Paman pikir..... mereka menyukaiku? tapi, tidak terlihat apa-apa dari wajahnya yang mendalam",ujar Jiro dengan wajah memerah

Sasayuri pun tersenyum mendengarnya bahkan, melihat wajah Jiro yang memerah sambil berkata kepadanya,"kau suka sama mereka berdua, anak muda? Kau tampak malu dalam satu perempuan yang kau sukai",ujar Sasayuri

"itu..... membuatku..... gugup untuk menjawabnya, tapi aku.... akan berusaha lagi",ucap Jiro yang ingin mengatakkan sesuatu kepada mereka

"mereka akan mengingatmu saat kau pergi dan juga.... yaaah, saat kau melihatnya juga",ujar Sasayuri dengan nada tenang sambil melihat cuaca cerah di pagi hari dengan sinarnya matahari,"Hmmm, cuaca yang bersahabat tidak seperti kemarin rupanya, apakah kau melihatnya?",ujarnya

"yaaah, tentu aku melihat pemandangan langit di pagi hari, aku datang kesini untuk melukis karena, mereka sangat puas untuk melukis tentang kuil yang berada di Inazuma",ucap Jiro kepada Sasayuri yang sedang tenang sambil memandang ke arah matahari

"apakah, kau menyukai seni seperti itu? Yang sangat tenang, penuh imajinasi, dan juga makna?",ujar Sasayuri yang menanyakan hal tersebut kepada Jiro yang ingin pergi kelantai bawah hingga menjawab,"iya, ketenanganku, itulah kuncinya selain fokus dalam melukis maupun apa yang kau katakana itu? sangatlah penting",ujarnya

"Hmmm, boleh anak muda, dan selamat bekerja",ujar Sasayuri yang melihat Jiro turun dengan anak tangganya sambil melihat perlengkapan alat lukisan yang berada di depan mata lalu, melihat sketsa yang akan ditampilkan didepan mata, berupa bangunan kuil tua dengan ukuran kecil. Dia mulai membuat sketsa yang sangat berhati-hati, lalu goresan pensil sebagai senjatanya dalam membuat pola dasar dalam bentuk atap, pagar, dan lain sebagainya. Kemudian, Jiro melihat garis yang tidak sempurna maka dari itu, dia menghapusnya dengan pelan hingga melanjutkan dalam melukis pemandangan kuil tua didalam hutan belantara yang indah dan misterius. dengan sketsa daun-daun hijau tua yang menandakkan sudah layu, bahkan batang-batang kayu yang Jiro lukiskan akan ditampilkan di setiap samping kuil-kuil, sampai atap kuilnya beserta lonceng yang dia lukis hingga Jiro merasa percaya diri karena, dirinya telah menguasai kuil yang ada didalam hutan belantara.

surya mulai berpancar bersinar papan lukisannya, Jiro tidak bisa melukis ditempat tersebut hingga pindah ke samping dan melanjutkannya secara teliti, para penjaga hanya diam tidak melihat kebelakang dimana Jiro sedang melukis sebuah kuil didalam hutan belantara. Kemudian, dia mencoba membuat papan kayu anak tangga kuil di bagian luarnya sebagai sketsa kedua terakhir sebelum membuat sketsa tentang rona jalan yang diinjaknya,"Hmmm sebaiknya aku harus tenang dan teliti tentang lukisanku ini agar para juri melihat dan muda berimajinasi tentang lukisanku ini",ujar Jiro didalam hatinya kemudian, dia pun tekah menghapus papan anak tangga karena, sulit untuk di buat sketsanya bahkan, dia akan membuatnya lagi dan tidak bisa lagi hingga seterusnya. Kemudian, Jiro membuat jalan di bawah anak tangganya yang sangat mudah bahkan, tidak sulit untuk dibuat sketsa, hingga serius dalam membuat sketsa anak tangganya. Namun, saat Jiro mencoba untuk memberikkan sebuah bayangan anak tangga yang benar, hingga berhasil dibuat bahkan, dibelakang Jiro, muncul Sara bersama Raiden Shogun sedang ingin melihat kuil kecil yang ditinggalkan oleh Inazuma yang misterius. Lalu, Sara berkata kepada Jiro,"kau sedang apa?"

"aku sedang melukis kuil ini, Kakak Sara",jawab kepada Jiro sambil serius untuk membuat sketsa yang belum di buat

"sketsamu, terlihat bagus menurut Mamah",ujar Raiden Shogun yang melihat sketsa milik Jiro bahkan, dia telah membuat sketsa anak tangga dari luar. Sara hanya melihat sketsa Jiro yang sangat sama dengan kuil yang sebenarnya

"terimakasih Mamah, aku sulit untuk membuat sketsa tentang kuil ini untuk kompetisi lomba lukisan di mall",ujar Jiro kepada Raiden Shogun hingga dia berkata lagi kepada Jiro,"Hmmm.... sepertinya aku mau membantumu, boleh? Hanya warna yang cocok dalam lukisanmu",ujarnya

"boleh, aku butuh bala bantuan Mamah",ujar Jiro yang senang mendengarnya sambil melanjutkan dalam membuat sketsa lagi di sebelah samping kanan atas diberikkan sebuah sketsa daun

Begitu Sara dan Raiden Shogun sangat tertarik dengan lukisan buatan Jiro, hingga Jiro pun mencoba memberikkan sebuah warna pada kuil tersebut bahkan, Raiden Shogun akan memberi tau warna yang cocok untuk lukisannya. Sementara itu, Sara sudah bosan melihat hasil karya Jiro walaupun hanya belum di beri warna, sambil pergi kedalam kuil misterius dan membuatnya mencurigakkan. Dia masuk hingga melihat didalamnya yang sangat sedikit berbeda dengan seblumnya, dimana didalam ruangan sangat berantakkan dan tidak diurus oleh orang lain yang melihatnya. Bahkan, melihat tangga-tangga yang terbuat dari kayu tua yang sudah ciri khasnya, masih kokoh bahkan melihat lonceng besarnya tepat ada disampingnya ketika Sara berada di lantai dua. Lalu, memegangnya dengan satu jari telunjuk serta menggoresnya dengan lembut dan kasar, alhasil, tidak ada yang rusak hanya debu-debu yang mau menyelimuti besi lonceng besar tersebut, kemudian dia melihat pemandangan hutan belantara yang begitu hijau sambil berkata,"sepertinya.... tempat ini seperti pulau Kannazuka. sedikit lebat dan misteri bagiku",ujarnya didalam hati. Namun, disisi lain dimana Sara sangat curiga dan merasakkan dirinya di awasi oleh seseorang dari belakang sambil berpaling serta memeriksa dari belakang namun, Sara tidak melihat siapa-siapa.

"Hmmm, aneh ada yang mencurigakkan di tempat ini bagiku",ujar Sara didalam hati sambil turun kebawah hingga melihat Jiro sedang melukis sementara Raiden Shogun melihat cat warna yang tersedia bagi Jiro. Bahkan, dia pun memberikkan satu warna untuk bagian tertentu dan dimasukkan cat airnya kedalam tempat cat hingga Jiro melihatnya dan siap untuk melukis.

"Aaaah, Kau tidak bosan disini bersama puteramu, Raiden Shogun? Aku curiga didalam ruangan itu",ucap Sara yang sangat serius penampilannya hingga melirik ke arah kuil bangunan yang ada didepan mata

"iya, aku tidak bosan, tampaknya..... cat warna abu-abu hanya cocok untuk cuaca berawan disini tidak berawan Jiro",ujar Raiden Shogun yang melihat Jiro sedang memberikkan cat warna abu-abu namun, Jiro berkata lagi,"warnanya mau dicampur Mamah",jawabnya

Raiden Shogun melihat kedua cat tersebut akan dicampur, sementara Sara hanya melihat kuil tua tersebut bahkan, melihar hasil karya lukisan yang dibuat oleh Jiro sendiri dengan warna atapnya abu-abu muda serta batang-batang pohon dari ukuran kecil dari atas sampai besar pun mulai tampak olehnya yang membuatnya berfikir sambil berimajinasi tentang hal-hal lain di dalam lukisannya. Kemudian, Jiro akan mencucikan kuasnya dari awalnya warna gelap cokelat ke warna hijau untuk bagian daun yang sesuai dengan selera Jiro. Kemudian, dia akan memberi warna cokelat tua kehitaman, dimana dia melihat warna tersebut di kuil samping hingga Jiro pun mngolesnya dengan hati-hati, lalu membersihkannya setelah memberikan cat tua, Jiro akan melihat warna gelapnya di bagian atap kuil tua yang sudah di perbaiki sambil berkata,"Hmmmm menurutku warna yang sama dengan di nyata memang sulit dan harus berhati-hati Mamah",ujarnya

Raiden Shogun mencari cat yang cocok untuk bagian atap rumah kuil, lalu dia memilih warna abu-abu tua sambil berkata,"bagaimana kalau menurutku.... warna ini saja, Jiro?",ucap Raiden Shogun sambil memegang cat abu-abu tua kepada Jiro hingga Jiro menjawab,"boleh Mah, kenapa.... aku tidak kepikiran ada warna seperti ini?",ujar Jiro sambil melanjutkan untuk memberikkan cat tersebut didalam papan lukisannya hingga warna tersebut sudah ada nada-nada di dalam hutan belantara terdapat kuil tua yang sudah di perbaiki dengan aslinya.

"gambar yang bagus Jiro",ucap Sara yang tengah melihat Jiro yang sedang mengecat warna didalam papan lukisannya

"oh, terimakasih Kak Sara",jawab Jiro hingga melanjutkan dalam mengecat sambil membersihkan kuasnya setelah memakai warna yang lainnya

Raiden Shogun melihat ke depan dan tiba-tiba saja, muncul seseorang di dalam kuil tua tersebut hingga menghilang secara misterius, membuatnya terkejut dan pergi sendirian kedalam kuil tanpa didampingi oleh Sara. Jiro melihat Raiden Shogun sedang pergi sendirian, yang membuatnya khawatir akan terjadi sesuatu didalam kuil tua yang sudah di perbaiki sambil berkata,"mamah, mau kemana?",ucap Jiro yang kebingungan melihat Raiden Shogun pergi kedepan sambil berpaling dan menjawab,"sepertinya dikuil tua ini, ada penampakkan Jiro, apakah kau melihatnya?",ujarnya kepada Jiro

"tidak, aku hanya fokus untuk melukis saja Mamah",ucap Jiro sambil melanjutkan untuk melukis lagi

"ngomong-ngomong ada apa Raiden Shogun sampai kau rauk mukamu serius dan terkejut?",ucap Sara,"ada sesuatu yang aneh?",tambahnya

"iya, orang itu",jawab Raiden Shogun yang membuat Sara kaget mendengar ucapan darinya bahkan, dirinya pun ikut curiga dengan seseorang yang bersembunyi didalam kuil tua bahkan, dia melihat Raiden Shogun sedang jalan sendirian hingga Sara pun ikut kesana bersama Raiden Shogun. Begitu masuk melihat kondisi seluruh ruangan, tidak ada yang hancur hingga Sara melihat Raiden Shogun mencoba naik ke lantai atas, kemudian kayu-kayu pun terdengar sayu saat menancapkan langkah kakinya hingga Raiden Shogun melihat kondisi lonceng kuil tersebut. Namun, dia tidak menemukan apa-apa yang mencurigakkan hingga akhirnya dia berkata kepada Sara,"sepertinya tidak ada apa-apa ditempat ini",ujarnya

"mungkin hanya bayangan saja, Raiden Shogun, tapi.... aku juga sama sepertimu",ucap Sara sambil melirik ke arah samping dimana Raiden Shogun ingin melihat pemandangan dari atas dihutan belantara yang ditumbuhi daun-daun hijau yang lebat. Lalu, melihat kebawah dimana Jiro sedang melukis tentang pemandangan alam dan kuil tua milik peninggalan Inazuma.

Jiro melihat Raiden Shogun saat, memandang ke langit hingga melihat Jiro sedang terdiam sambil melihat warna-warna yang akan di gantikan, kemudian Raiden Shogun melihat ke arah barat, melihat Sara sedang mencari sesuatu yang mencurigakkan bahkan, dia berkata,"sudahlah, tidak ada yang mencurigakkan ditempat ini",ujarnya

"tapi.... Raiden..... Shogun....",ucapan Sara melihat Raiden Shogun mencoba untuk pergi hingga meninggalkan kuil di lantai atas kemudian, dia sedang melihat hasil karya lukisan yang dibut oleh Jiro dengan warna yang indah hingga estetika yang mendalam tentang kuil-kuil yang akan bersatu dengan pemandangan alam di hutan lebat. Bahkan, Raiden Shogun berkata saat melihat hasil karya Jiro,"Hmmm, sepertinya ada yang kurang Jiro"

"apa yang kurang Mamah?",ucap Jiro yang kebingungan mendengar jawaban Raiden Shogun yang sudah memeriksa di lantai atas lalu, dia berkata lagi,"apakah.... warnaku terhadap Mamah mengganggu?",tambahnya

"tidak Jiro, Hmmmm..... sepertinya..... pagar-pagar yang kau sketsakan, itulah.... kurangnya",jawab Raiden Shogun kepada Jiro

Jiro melihat pagar tersebut yang belum di berikan cat warna, lalu dia berkata,"warna apa yang cocok untuk bagian pagarnya?",ujar Jiro

"bagaimana warna biru",jawab Sara dengan ngasal

"itu tidak cocok Sara, mana mungkin ada warna seperti itu untuk pagarnya",ujar Raiden Shogun yang mendengar jawaban dari Sara

"iya, Mamah benar. mungkin hitam.... sudah ada ataukah warna putih bercampur dengan warna hitam bagaimana?",ujar Jiro yang menanyakan soal campuran cat warna untuk diberikannya di bagian pagar kuil

"tentu, awalnya kau diberi warna apa?",ujar Raiden Shogun yang melihat Jiro sedang mencampurkan dua warna, putih dengan hitam yang akan menghasilkan warna abu-abu

"warna cokelat karena, tanah biasanya warna itu",jawab Jiro

"tidaklah Jiro,",ujar Raiden Shogun kepada Jiro,"untuk membuat pagar seperti itu, bukan warna cokelat tapi, warna abu-abu yang cocok untuk pagar kuil itu, mengerti?",tambahnya

"oh, iya Mah. Hah, untung saja masih ingat",ujar Jiro sambil melanjutkannya untuk melukis dengan mendetail setelah mencampurkannya dua warna yang sudah menjadi Satu

Sara melihat Jiro sedang melukis namun, kuas Jiro akan ditukar dengan ukuran kuas tersebut dimana, dia akan telah mengukur untuk menggoreskan cat abu-abu ke dalam papan lukisan yang sudah membuat pagar kuil tua Inazuma. Kemudian, Jiro akan menukarnya lagi dengan kuas yang berukuran kecil yang membuatnya terkejut dan berkata,"ngomong-ngomong, kau punya berapa banyak kuas untuk melukis?",ucapnya

"tiga Kak Sara, aku punya tiga kuas yang sesuai dengan keinginan dan ukuran sketsa agar tidak terkena garisan sketsa tersebut, Kakak melihatnya?",ujar Jiro hingga memperlihatkan cat tersebut mengarah yang lebih sempit dengan penuh sabar dan mendetail. Sara melihatnya dan terkejut dimana Jiro telah memberikan warna di bagian yang sempit hingga tidak ada yang keluar dari garis sambil berkata,"kau.... kau terlalu serius dan terlalu sabar untuk melukis sebuah pagar seperti ini rupanya",ucap Sara kepada Jiro

"yaaah, tentu Kakak. ngomong-ngomong bagus tidak Kak",ujar Jiro kepada Sara yang sedang menatap cat yang kecil dengan tatapan serius hingga Raiden Shogun berkata,"hey, jangan terlalu dekat, kau bisa kena cat",ujarnya hingga kepala Sara mundur kebelakang hingga berkata,"ah, maaf Raiden Shogun dan Jiro, aku hanya melihat warna itu yang sulit terlihat"

"oh, nanti kalau sudah kering, nanti juga terlihat Kakak",ucap Jiro sambil melanjutkan untuk memberikkan warna tersebut hingga menggantikannya dengan warna yang lain serta, Raiden Shogun yang akan mendampinginya, tiba-tiba saja lengan Jiro yang memegang kuas pun bergerak dengan sendirinya dan mencoba untuk menggambarkan sesuatu hingga Raiden Shogun terkejut melihat kejadian tersebut,"duh hei!",ucap Jiro dan berusaha mencari kertas kosong sambil menggambar dengan kuas yang sudah diberi warna abu-abu tua.

Raiden Shogun kaget melihat lengan Jiro yang sedang menggambar sesuatu didalam kertasnya kemudian, dia melihat gambar di suatu desa Konda yang sedang diserang oleh makhluk mitologi, Naga. Dimana dia muncul seketika di belakang pohon beringin yang sangat lembab, bahkan Yuda yang merupakan pelaku dalang tersebut yang sedang membakar isi rumah desa dan membuat warga ketakutan berlari dan berusaha melarikan diri dari serangan tersebut. gambar yang dimiliki Jiro mulai berhenti hingga Raiden Shogun terkejut melihatnya sambil berkata,"Jiro! Kau menggambar apa?",ucapnya

Sara mendengar Raiden Shogun marah dan terkejut melihat sesuatu di suatu tempat, bahkan dirinya melihat gambar yang dilakukan Jiro sambil berkata,"ya ampun..... gambar ini.... di desa Konda",jawab Sara yang sudah mengetahui gambar tersebut yang dibuat oleh Jiro

"baiklah, kita kesana sebelum desa itu benar-benar hancur oleh Yuda",ujar Raiden Shogun sambil melirik ke arah Jiro dan berkata,"Jiro, kau harus ikut bersamaku",ujarnya hingga Jiro meninggalkan lukisannya di depan kuil tua Inazuma bahkan, pergi ke Desa Konda dimana desa tersebut sedang diserang oleh Yuda beserta pasukannya yang menggunakan pakaian zila. Ayato berusaha untuk menyerang pasukan pakaian zila yang serba hitam dengan membawakan pedang sampai panah untuk menyerang jarak jauh. Kemudian, Ayato sendiri bertarung tanpa kawan, yang tidak melihat kejadian tersebut hingga berkata,"dimana..... dimana yang lain?",ucapnya didalam hati dan tiba-tiba saja, muncul serangan Yuda yang merasa bangga dan angkuh sambil siap menyambit Ayato dari depan, lalu mereka pun saling adu pedang dan Ayato berkata,"jangan-jangan kau adalah.....",ucapnya yang kedua matanya terkejut hingga Yuda berkata sambil bertarung dengan cepat,"iya.... aku adalah Yuda dari organisasi Valkrein",ujar Yuda yang mempersembahkan kepada Ayato yang lemas akibat serangan tersebut.

"Valk.... Valkrein?",Ayato terkejut mendengar nama organisasi tersebut hingga melihat Yuda berlari ke arahnya sambil berkata,"serahkanlah desa Konda ini ketanganku, kau tidak bisa berbuat apa-apa",ujar Yuda hingga melihat pedang Ayato mencoba untuk melindungi diri dari serangan pedang Yuda

Ayato berusaha untuk mundur kebelakang, namun begitu mundur kebelakang Yuda mulai maju hingga membuat Ayato gugup dan sulit untuk bertarung dengannya sambil berkata,"menyerahlah, kau tidak bisa mengalahkan aku",ucap Yuda dengan nada sombong yang membuat Ayato kesal namun, tidak bisa bertarung lagi akibat cedera di bagian lutut hingga melihat kedepan dimana Yuda pun maju beberapa langkah.

"sial, aku menjadi seperti ini..... aku tidak bisa bangun akibat dia lagi",ucapnya didalam hati dan berusaha untuk berdiri walaupun Yuda hampir mendekati dirinya yang berusaha untuk bangkit lagi dan bertarung dengannya. Namun, Yuda siap memukul Ayato dengan pedangnya dan tiba-tiba saja, muncul serangan pemanah berlemen listrik, Ayato terkejut melihatnya sambil melirik kebelakang terdapat Jiro, Raiden Shogun, dan Sara yang muncul dibelakangnya.

"kalian, terimakasih telah menolongku",ucap Ayato dengan senang melihat mereka bertiga

Sementara itu, Yuda bangkit lagi sambil melihat mereka bertiga bahkan, mencoba untuk bangkit dari serangan anak panah Sara. Jiro bersama Raiden Shogun dan Sara melindungi Ayato yang sedang terluka dan berkata,"pergi dari sini, Ayato",ujar Sara hingga mengiyakannya untuk pergi. Sara bersama Jiro dan Raiden Shogun menatap Yuda yang sudah menghancurkan desa Konda hingga dia berkata kepada mereka,"kalian lagi, aku tidak akan pernah diam, archon. Aku tidak akan kalah darimu",ujar Yuda dengan nada kesal karena serangan listrik oleh Sara.

"negeri ini, adalah milikkku bukan milikmu",ucap Raiden Shogun sambil mengeluarkan tongkat tombak berelemen listrik, kemudian siap bertarung dan menyodongnya ke depan hingga Yuda berkata,"begitu ya? Baiklah, aku akan bertarung denganmu, Archon Inazuma, hanya kau dan aku bukan kalian berdua",ujar Yuda dengan tampil percaya diri yang membuat Raiden Shogun terkejut dengan penampilan Yuda yang tersenyum kepadanya

Yuda mulai berlari kedepan untuk bersiap menghajar Raiden Shogun, namun begitu dia bersiaga, Yuda mulai menyambit dari atas kebawah hingga membuat Raiden Shogun berusaha menahan serangan bayangan api hitam di pedangnya yang bercahaya. Lalu, mundur walaupun kekuatan Raiden Shogun masih ada, Jiro tampak terkejut melihatnya sambil berkata,"Mamah mungkin sulit untuk menyerang Yuda, aku khawatir dengan kekuatan yang dimiliki musuh",ucapnya sambil melihat kondisi musuh yang senang dengan pengaruhnya dengan kekuatan yang dimiliki Yuda. Jiro melihat Yuda munculnya bayangan hitam yang tak terlihat dengan tatapan seriusnya kepada Raiden Shogun yang siap bertempur lagi dengan skala besar, membuat Jiro kaget dan berusaha untuk menggantikkan posisinya untuk bertempur. Yuda pun berlari ke arah Raiden Shogun yang sedang siaga walaupun dirinya merasa gugup untuk bertarung dengannya, Yuda berkata,"kau tampak gugup archon Inazuma, kau akan mati",ucapnya dengan nada sombong kepada Raiden Shogun namun, tiba-tiba muncul serangan penahan pedang musuh, Raiden Shogun terkejut melihat Sasayuri yang berusaha melindungi dirinya dari serangan Yuda yang berusaha membunuhnya.

Jiro, Sara, dan Ayato terkejut dengan kemunculan kawan lama Raiden Shogun, Sasayuri yang berusaha untuk menyerang balik yang membuat Yuda terkejut sambil berkata,"apa? Dia..... sudah.....",ucap Yuda didalam hati tampak kagetnya kemunculan Sasayuri yang menyerang dirinya dengan pedang. Bahkan, Jiro pun melihatnya samba, berkata,"dia menggunakan pedang yang sangat cepat dan lincah, bagaimana bisa seperti itu",ucap didalam hati sambil melihat pergerakkan Yuda dengan Sasayuri yang membuatnya tegang di desa Konda.

"apa-apaan ini? kenapa kau muncul seperti ini?",ucap Yuda kepada Sasayuri yang diam dan tidak membalas ucapannya kepada musuh hingga melihat sela-sela kecil di bawahnya, dia akan mencoba membunuh Yuda dengan pedang dijungnya namun, Yuda berusaha menangkisnya hingga turun dan mendarat di atas tanah-tanah kosong. Raiden Shogun, melihat Yuda yang lengah akibat serangan pedang yang dilakukan Sasayuri bahkan, maju dengan cara berlari ke arah Sasayuri yang tenang dan fokus kedepan melihat Yuda marah sambil berkata,"kau sudah mati! Lebih baik kau menghilang selamanya! rasakan ini!",ujarnya sambil menyambit dari atas hingga Sasayuri berusaha untuk menahan serangan tersebut dengan pedangnya hingga Yuda terkejut dan terlempar kebelakang hingga mendarat dan melihat serangan Sasayuri yang ingin membalasnya lagi.

"Hmmm, begitu rupanya? kau tidak punya kekuatan apa-apa hanya menggunakan pedang kosong", ucap Yuda dengan mulut yang besar kepada Sasayuri yang hanya sunyi tidak mengatakkan apa-apa kepadanya lalu, mereka memisahkan diri dan mereka akan mencari taktik yang bisa melumpuhkannya diantara mereka berdua. Raiden Shogun terkejut kemunculan Sasayuri yang bersiap bertarung dengan dengan Yuda, lalu mereka mulai mengadu pedang lagi dengan cepat. Raiden Shogun terkejut melihat mereka berdua yang saling menyerang jarak dekat bakan, melompat ke langit hitam dimana, Yuda akan menyelimuti pulau Inazuma walaupun di daerah sekitarnya tidak terkena tampak tersebut.

Jiro melihat pergerakkan yang sangat cepat walaupun, dia melihat Sasayuri tidak mengeluarkan elemennya dan meneruskan untuk menyerang tanpa kekuatan apapun hanya dirinya yang telah membaca kelemahan sang musuh. Namun, ketika Sasayuri mendekati Jiro yang membuatnya siaga dengan pedangnya sambil mengeluarkan electro di pedangnya, saat dia menghilang tiba-tiba saja muncul serangan Yuda bahkan, Jiro menangkis serangan api hitam. Yuda terkejut melihatnya sambil berkata,"kau lagi rupanya, anak muda",ujarnya sambil terlempar kebelakang sambil menatap serius.

Yuda pun mulai memegang pedangnya dengan erat sambil mengeluarkan bayangan-bayangan api hitam didalam tubuhnya, Jiro tampak serius dan tenang hingga memegang pedang dengan erat. Lalu, Yuda berkata kepada Jiro,"dengar anak muda, aku mempunyai kekuatan besarku ini untuk mengalahkanmu lagi walaupun aku gagal membunuhmu dan sekarang, kau akan mati sama seperti dia",ujarnya walaupun Jiro tidak membalas ucapannya hanya mengeluarkan kekuatan electro ungu.

"kau hanya diam, berarti kau ketakutanmu akan menyelimutinmu sekarang",ujar Yuda yang senang sambil bersiap untuk menyerang Jiro tanpa ampun sambil mengeluarkan api hitam yang membuat Raiden Shogun terkejut melihatnya. Jiro terkejut melihat bayangan-bayangan hitam mengumpulkan elemennya, Jiro hanya terdiam saja sambil mengeluarkan pedang dengan bercahaya ungu petir dan muncul elemen tersebut dimana, petir yang berasal dari tubuh Jiro hingga mengangkatnya ke atas membuat Yuda terkejut melihat garis-garis petir yang muncul dari Jiro ke atas. Jiro dengan tatapan serius membuat Yuda serius kepadanya sambil berlari kedepan untuk membunuh Jiro. Lalu, Jiro melihat Yuda sambil menyambit Jiro dari samping hingga Jiro mampu menghindar dan membalasnya dengan cepat yang membuat Yuda marah besar sambil mengeluarkan api hitam kearahnya, kemudian pergerakkan Yuda sangatlah cepat yang membuat Jiro menahan rasa lemasnya pada bagian kedua tangannya yang bergetar.

Jiro pun mulai lemas pada kedua tangannya, membuat Yuda senang melihatnya sambil berkata,"walaupun kekuatanmu mulai luntur, aku bisa melawan dia bahkan, aku mulai kesal dengan perbuatanmu anak muda. Rasakkan ini!!!",ucapnya saat Yuda mulai menyambitnya lgi dari atas kebawah, Jiro melihat Yuda dengan semangatnya mengeluarkan serangan terakhir untuk membunuhnya. Kemudian, Jiro hanya terdiam dan lemas sambil memandang ke atas tampak terlihat putus asa untuk bertarung dan tiba-tiba, saat Yuda jatuh kebawah namun, dia merasakan pedang yang ditahan oleh seseorang, bukanlah Jiro melainkan Sasayuri yang telah mampu menahan serangan Yuda yang merupakan serangan terakhirnya hingga Sasayuri berkata,"sekarang, kita akan bertarung saat kau kehilangan elemenmu, Yuda", ujar Sasayuri yang melihat Yuda mulai terkejut dan tidak bisa mengeluarkan kekuatan api hitam lagi sambil melihat dia mengeluarkan serangan pedang dengan cepat namun, dirinya berusaha menangkis dengan gerakkan yang sama.

Sementara itu, Jiro melihat dari samping dimana, Sasayuri sedang maju kedepan saat Yuda mulai kehabisan kekuatannya sambil berkata,"apa yang terjadi denganku",ucapnya di dalam hati bahkan, dirinya merasakkan bahwa Sasayuri berusaha menyelamatkan dari marabahaya serangan terakhir oleh Yuda, bahkan dia memegang baju yang dikenakan Jiro dan melemparkannya ke samping. Itulah, dia merasakannya dimana Sasayuri berusaha untuk membawa dirinya ketempat yang aman, kemudian Jiro melirik ke samping melihat Raiden Shogun dengan wajah datar melihat dirinya dan khawatir dengannya sambil berkata,"Jiro, kau tidak apa-apa kan?",ucapnya dengan nada pelan sambil melihat bayangan sambitan pedang antara Yuda dengan Sasayuri.

Raiden Shogun heran dengannya bahkan, dia mengejarnya dimana mereka bertarung sambil meninggalkan Sara dan Jiro yang kewelahan dalam bertarung,"Raiden Shogun! Haaah, dia pergi kemana?",ucapnya sambil melihat kondisi Jiro yang kewelahan bertarung melawan Yuda. lalu, Sara melihat lengan Jiro ke atas dan mengangkatnya untuk bantu berdiri sambil melihat Raiden Shogun pergi mengejar mereka berdua.

"dia pergi kemana? Dengan tidak baik kepadaku",ucapnya hingga Sara menjawab,"entahlah, sebaiknya kita mengejarnya dari belakang walaupun warga desa Konda aman dari serangan itu"

"baiklah, ayo kita kejar!!!",ujar Jiro sambil pergi kedepan bersama Sara dimana Raiden Shogun pergi

Begitu mereka berlari, tampaklah dia sedang bersiap untuk bertarung melawan Yuda namun, mereka melihat Sasayuri melawan Yuda sudah mulai kewelahan bahkan, Raiden Shogun mulai melindungi Sasayuri yang tampak kewelahan. Bahkan, dia melindunginya dengan tombak electronya, Jiro dan Sara terkejut melihatnya sambil berkata,"dia.... lemah rupanya",ujar Jiro yang melihat Sasayuri yang tampak hampir tewas akibat ulah Yuda. Namun, Yuda sulit untuk membunuh Sasayuri setelah kewelahan dalam pertempuran jarak dekat, bahkan Yuda berkata kepada mereka berdua,"kalian..... walaupun aku tidak bisa membunuh kalian",ujarnya sambil menatap ke arah Jiro dan Sara disampingnya,"termasuk kalian..... aaah..... aku akan mundur dan aku suatu hari nanti, kita akan bertemu kalian lagi, mengerti?",ujarnya tapi, Raiden Shogun mengejarnya dimana Yuda berusaha untuk mundur dari pertempuran. Lalu, dia menghilang saat Raiden Shogun pun menyambitnya dengan pedang,"sial, dia menghilang, entah pergi kemana dia itu",ujarnya sambil melihat kondisi Sasayuri yang terluka akibat pertempuran dengannya sambil berkata,"sudah Raiden, biarkanlah dia pergi",ucap sasayuri yang sudah tidak tahan lagi bertempur melawan Yuda yang begitu kuat untuk dilawan.

"aaah, Sasayuri, kenapa kau....",ucapan Raiden Shogun dipotong oleh Sasayuri dan berkata,"sudah, biarkanlah dia melarikan. Kau akan ditangkap jika kau berada didepannya, Raiden Shogun",ujar Sasayuri kepada Raiden Shogun yang kecewa melihat dirinya menghilang.

"aaah, apa maksudmu?",ucap Raiden Shogun dengan nada pelan kepada Sasayuri

"jika kau pergi menemuinya dan menghilang, kau bisa ditangkap olehnya, Raiden",jawab Sasayuri kepadanya

"ditangkap?",ujar Raiden Shogun dengan nada bingung

"iya, kau akan terjebak didalam kegelapan karena Valkrie yang merupakan organisasi mereka yang sudah lama bertahun-tahun lamanya, sejak aku menghilang akibat ulah mereka",ucap Sasayuri yang pernah ditangkap oleh Yuda dengan kekuatan yang misterius dengan bernada kecewa,"dan.... aku mati akibat perang kegelapan tapi, ada salah satu pelaku yang ikut kedalam organisasi ini, Yuda. Aku sudah tewas olehnya, Raiden Shogun",tambahnya yang sudah mengetahui pergerakkan Yuda hingga menceritakkan semuanya sambil pergi ke kuil lama di daerah Jiro.

Menjelang sore, ketika mereka berada didalam kuil sambil mendengar cerita dari Sasayuri yang sudah bukan menjadi manusia lagi atau ruh akibat ulah Yuda yang sangat misterius bahkan, membuat Raiden Shogun kaget mendengarnya dan berkata,"apa..... bagaiamana mereka bisa ada disini selama dia.....",ucapannya terpotong oleh Sasayuri dengan menjawab,"iya, mereka menggunakan perlengkapan teleportasi dari Khaen'riah yang hancur oleh seorang ilmuan. Tapi, ada satu orang yang mampu memegang alat teleportasi dan mereka mengantar aku ketika aku tewas, entah dimana tubuhku berada. Yang penting, kalian harus menggagalkan rencana organisasi Valkrie yang aku dengar tentang organisasi itu untuk menguasai negerimu, Jiro",ujarnya yang membuat Jiro kaget mendengar tujuan organisasi tersebut.

"apa? itu tidak mungkin",ujarnya sambil terkejut mendengarnya hingga Sasayuri berkata lagi kepada mereka,"iya, mereka menginginkan planet ini menjadi induknya sampai mengambil seluruh planet ini agar, menghancurkan negeri kita, Teyvat",ucap Sasayuri yang membuat Jiro bersabar untuk menghadapinya

"iya, kita sulit untuk melacak mereka dimana mereka bersembunyi sambil menghancurkan kota-kota yang ada di muka planet ini yang indah dan penuh misterius"<ujar Sasayuri kepada Jiro dan lainnya

Jiro dengan muka datarnya sambil melirik ke samping melihat hasil lukisan miliknya yang masih utuh hingga melanjutkan untuk melukis lagi, Raiden Shogun melihat Jiro sedang melanjutkan untuk pergi ke samping untuk mengambil hasil lukisannya walaupun hanya beberapa bagian saja belum di beri warna. Sasayuri pergi setelah menceritakkan semua kronologi tersebut hingga melihat hasil karya yang dibuat Jiro.

"lukisanmu bagus sekali, Jiro. tinggal warna dasarnya ya?",ucap Sasayuri yang melihat Jiro sedang melanjutkan untuk melukis sambil melihat Raiden Shogun hingga berkata,"kau dan Jiro, sama seperti Ibu dan anak",ujarnya membuat Raiden Shogun terkejut mendengarnya

"iya, tinggal warna dasarnya yang sesuai dengan lingkungannya",ucap Jiro

"ooh, begitu? Pantas saja, warna dan lingkungannya sama, mungkin kau untuk lomba kompetisi lukisan kan di sana",ujar Sasayuri yang tersenyum melihat Jiro melanjutkan untuk melukis

"tentu, aku juga mau sesuai dengan warna dan rona yang ada di luar kuil ini",ucap Jiro sambil melanjutkan untuk melukis

"oh, jadi kau ada disini rupanya",ucap perempuan yang berada dibelakang Raiden Shogun dan Sara kemudian, Jiro mendengar perempuan tersebut, Yae Miko sambil menoleh kebelakang dan berkata,"ah, Kakak Yae Miko? Kemana saja?",ujarnya sambil bergetar

Yae Miko datang dan melihat hasil karya lukisan Jiro sambil berkata,"bukannya kau melukis di kuil sana Jiro?",ucapnya dengan nada kesal kepada Jiro

"aaah itu? tidak Kak, aku disuruh sama Juri melukis di dunia nyata, kemarin Juri menelepon tentang lomba kompetisi ini lewat surat bahwa lukisannya sudah puas dan banyak yang terjual mahal dan menyuruh kepadaku tentang kuil di dunia nyata Kak",ucap Jiro kepada Yae Miko

"begitu ya? baiklah aku mendampingimu lagi",ucap Yae Miko yang berada disampingnya sementara itu, Raiden Shogun tidak melihat Sasayuri yang muncul di belakangnya hingga mengingat ucapan dia sebelum dia menghilang karena, penting baginya sambil berkata kepadanya didalam hati,"oh, Sasayuri.... aku percaya dengan omonganmu dan aku hampir melupakanmu sejak kau menghilang akibat pertempuran dulu, tapi aku bersama yang lain percaya dengan omonganmu setelah kau telah tiada"

***


Load failed, please RETRY

สถานะพลังงานรายสัปดาห์

Rank -- การจัดอันดับด้วยพลัง
Stone -- หินพลัง

ป้ายปลดล็อกตอน

สารบัญ

ตัวเลือกแสดง

พื้นหลัง

แบบอักษร

ขนาด

ความคิดเห็นต่อตอน

เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C24
ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
  • คุณภาพงานเขียน
  • ความเสถียรของการอัปเดต
  • การดำเนินเรื่อง
  • กาสร้างตัวละคร
  • พื้นหลังโลก

คะแนนรวม 0.0

รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
โหวตด้วย Power Stone
Rank NO.-- การจัดอันดับพลัง
Stone -- หินพลัง
รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
เคล็ดลับข้อผิดพลาด

รายงานการล่วงละเมิด

ความคิดเห็นย่อหน้า

เข้า สู่ ระบบ