Satria mulai menatap sekelilingnya sembari memegang tongkat sihir hitam di tangan kanannya. Dia rasa jika bertarung di tengah hutan seperti ini jelas-jelas akan lebih menguntungkan pasukan Kerajaan Grimer yang seorang demi human. Pendengaran dan pergerakan mereka lebih lincah jika ada di hutan belantara seperti itu, sementara pergerakan para petualang terkecuali seorang ranger dan archer pasti akan terbatas. Pasukan Kerajaan Grimer pasti akan sangat menyusahkan para petualang nantinya jika harus bertarung di tempat seperti itu.
“Kelihatannya nanti aku juga harus menumbangkan banyak pepohonan di sini,” batin Satria seraya mengangkat tongkat sihirnya ke udara.
“Fire spear,” ucap Satria menggunakan sihirnya. Saat itu juga muncul titik-titik cahaya berwarna merah membara lalu mulai membentuk tombak-tombak api. Ketika Satria menghentakan tongkatnya ke atas, sihirnya seketika itu juga langsung melesat ke langit dan meledak saat mencapai batasannya.