Yogyakarta. Suatu tempat wisata yang sangat terkenal dan bahkan menjadi wisata pancanegara untuk liburan tetapi kali ini kita Yogyakarta justru dijadikan sebagai tempat persembunyian dari kehamilan Fiona. Kedua orangtua Fiona memilih Yogjakarta karena di sana mereka mempunyai saudara yang tinggal di sana dan kebetulan juga ada tempat untuk membuka Restaurant baru di sana.
"Ini dia tempat tinggal kita yang baru. Semoga kamu betah ya sayang tinggal di sini," ucap Ibunya.
"Makasih ya Ibu, Ayah. Ibu udah lakuin semuanya sejauh ini hanya demi aku dan masa depan aku."
"Pastinya sayang. Kita akan melakukan apa aja untuk kamu. Yang penting sekarang kamu harus tetap fokus untuk sekolah ya. Raih cita-cita kamu."
"Iya Ibu, Ayah."
Kemudian Fiona memeluk Ayah dan Ibunya dengan sangat erat. Fiona sangat bersyukur mempunyai orangtua seperti mereka. Mungkin jika orangtua yang lainnya sudah mengusir Fiona dari rumah karena tidak terima mempunyai anak yang sudah hamil di luar nikah.
Selama di Yogyakarta Fiona akan bersekolah home schooling. Itu juga dilakukan secara online. Semua itu tujuannya supaya kehamilan Fiona tidak di ketahui oleh satu orang pun. Supaya rahasia besar Fiona dan kedua orangtuanya tidak ada yang tahu. Yang orang lain tahu jika yang hamil saat ini adalah Ibunya Fiona. Bukan Fiona.
******
Awalnya Ayah dan Ibu Fiona sedikit ragu untuk membuka Restaurant di sana. Takutnya tidak seramai dahulu. Tetapi hari pertama buka saja Restaurant sudah sangat ramai. Sampai-sampai Fiona ikut turun tangan untuk membantu Ayah dan Ibunya.
"Fiona, udah lebih baik kamu pulang aja ke rumah. Jangan sampai ada yang tau kalo kamu itu hamil,", ucap Ibunya sambil berbisik-bisik kepada Fiona.
"Ga apa-apa Bu. Aku bosan soalnya kalo di rumah. Lagian kan aku tinggal sebulan lagi bisa keluar. Bukan depan udah ga bisa keluar."
"Yaudah kalo gitu. Tapi kamu tetap hati-hati ya."
"Iya Ibu."
Kandungan Fiona sekarang ini sudah memasuki Minggu ke 20 atau bulan ke lima. Kandungan Fiona belum terlihat terlalu besar. Mungkin karena sekarang ini adalah kehamilan pertama Fiona. Lagipula Fiona memiliki postur tubuh yang tinggi. Sehingga kandungannya tidak terlihat begitu besar seperti pada wanita umumnya. Fiona lebih memilih untuk membantu Ibu dan Ayahnya di Restaurant setelah selesai sekolah dan jalan-jalan keluar rumah. Karena bulan besok Fiona sudah tidak mungkin bisa untuk keluar rumah lagi yang di akibatkan perut Fiona akan semakin membesar.
Berbeda kehidupan dengan Fiona. Di Amerika Lukas hidup dengan tenang. Walaupun sebenarnya dia masih suka memikirkan Fiona. Itu semua karena Lukas sebenarnya masih mencintai Fiona tetapi dia tidak mau mengambil resiko dengan kehamilan Fiona.
Lukas di sana bersekolah di salah satu sekolah ternama yang ada di Amerika. Tetapi sayangnya Lukas terdapat kendara bahasa Inggris di sana. Lukas memang bukan anak yang terlalu pintar dalam bahasa Inggris. Dia lebih pintar ke bagian pelajaran hitung-hitungan. Di sana juga Lukas tidak bisa mengekspor bakat dan cita-citanya untuk menjadi vokalis terkenal. Karena di sekolahnya tidak mendukung itu. Di sana hanya mendukung muridnya untuk menjadi atlet sepak bola, basket, dan yang lainnya.
"Lukas sayang, kamu pasti kesulitan bahasa dan dukungan cita-cita kamu ya di sekolah kamu yang sekarang?" tanya Mamahnya.
Lukas hanya terdiam sambil tersenyum tipis. Lukas sedang memikirkan jika seandainya dia tidak menghamili Fiona. Maka dia akan tetap sekolah di Indonesia dan cita-citanya bisa terwujud.
"Atau mau pindah sekolah aja?" tanya Mamahnya kembali.
"Ga usah. Ga apa-apa Mah. Aku tetap sekolah di sekolah aku yang sekarang aja."
"Tapi kan di sana ga bisa mewujudkan cita-cita kamu sayang. Nanti mamah bicara sama Papah dulu ya baiknya gimana."
"Iya Mah. Makasih ya Mah udah selalu ngerti aku."
"Iya, sama-sama sayang."
********
Bicara tentang sekolah Fiona dan Lukas yang ada di Indonesia. Sekarang ini sekolah mereka akan mengadakan study tour ke salah satu tempat yang ada di Indonesia. Memang tidak di wajibkan bagi murid-murid di sana untuk mengikuti study tour. Tetapi sudah pasti semua murid sangat ingin mengikutinya. Termasuk Jane.
Siang ini setelah pulang sekolah Jane meminta izin kepada Mamah dan Papahnya untuk bisa ikut study tour. Karena untuk bisa mengikutinya, semua murid harus mendapatkan tanda tangan dari kedua orangtuanya sebagai tanda persetujuan jika anaknya melakukan study tour selama beberapa hari. Tetapi Papahnya Jane tidak mengizinkannya.
"Apa? Study tour? Engga. Pokoknya kamu ga boleh ikut. Lebih baik kamu tetap sekolah dan belajar sama teman-teman kamu di sekolah. Pokoknya Papah ga izinin. Apalagi kemarin kamu ga mendapatkan peringkat pertama. Jadi kamu harus mendapatkan hukuman untuk ga pergi keluar rumah kecuali sekolah."
"Papah itu apa-apaan si. Papah itu selalu aja kekang aku untuk menjadi seperti apa yang Papah inginkan. Aku mungkin emang ga bisa peringkat satu di sekolah seperti kakak. Tapi aku juga punya kelebihan di bidang lain. Jadi stop Papah banding-bandingkan aku sama kakak. Dan Jane minta tolong untuk tanda tangani surat ini."
"Engga. Pokoknya Papah bilang engga ya engga. Jangan ngebantah Papah kamu."
Jane terdiam dan kemudian dia pergi ke dalam kamarnya. Jane mengunci pintu kamarnya dan menangis di sana.
"Kenapa si Papah sama Mamah selalu atur aku sesuai apa yang dia mau. Padahal aku kan juga punya keinginan sendiri. Aku punya cita-cita sendiri. Pokoknya aku harus tetap ikut study tour kali ini."
Jane mengambil surat izin study tour dan menandatanginya sendiri. Jane sudah memalsukan tanda tangan kedua orangtuanya supaya dia tetap bisa ikut study tour dengan teman-teman yang lainnya.
******
"Yeay, akhirnya gua bisa keluar rumah juga," ucap Jane kepada teman-temannya.
"Bukannya lu ga di bolehin sama Papah dan Mamah lu ya Jane?"
"Iya. Tapi gua palsukan aja tanda tangannya. Ga peduli gua."
"Tapi kalo nanti Mamah sama Papah lu marah gimana? Apalagi Papah lu. Dia kan galak banget sama lu selama ini."
"Gua ga peduli. Udah lah ga usah bahas itu. Gua jadi ga mood tau ga."
"Iya deh iya. Sorry, sorry."
Sekarang ini Jane dan teman-teman yang lainnya sedang melakukan study tour. Termasum Kendrick. Alasan terbesar Jane untuk bisa ikut study tour adalah karena Kendrick ikut acara ini. Dia akan mencoba untuk mendekati Kendrick setelah beberapa lama putus dengannya.
Sekolah mereka akan melakukan study tour ke salah satu tempat yang cukup terkenal di Indonesia. Itu semua dilakukan karena sebentar lagi mereka semua akan naik kelas. Sehingga study tour ini merupakan cara pembelajaran yang berbeda dari pihak sekolah sebagai tugas kenaikan kelas. Tepatnya mereka semua pergi ke Yogyakarta. Ya, tempat yang sama dengan tempat yang di pilih oleh Fiona dan kedua orangtuanya untuk menyembunyikan kehamilan Fiona. Tetapi mereka semua makan belum mengetahui hal itu selama ini.
"Eh gua laper banget nih. Cari makan yuk," ajak Jane kepada kedua sahabatnya.
"Ayo. Gua juga laper."
"Ayo."
-TBC-
— ตอนใหม่กำลังมาในเร็วๆ นี้ — เขียนรีวิว