ดาวน์โหลดแอป
95.23% LUKA DI SMA / Chapter 20: Kepergian Fiona

บท 20: Kepergian Fiona

Fiona dan kedua sahabatnya masuk ke dalam kelas mereka. Dari kejauhan ternyata sudah ada Kendrick yang mendengar pembicaraan antara Fiona dan kedua sahabatnya. Entah kenapa perasaan Kendrick merasa bahagia setelah dia mengetahui jika Fiona sekarang ini sudah tidak pacaran lagi dengan Lukas.

"Kenapa gua bahagia kaya gini ya waktu tau kalo Fiona udah ga pacaran sama Lukas? Apa iya gua ada rasa sama dia?" pikir Kendrick di dalam hatinya.

Kemudian setelah itu Kendrick masuk ke dalam kelasnya. Karena kelas Fiona dan Kendrick berbeda. Kendrick adalah kakak kelas di sekolah Fiona. Yang artinya Kendrick sedikit lebih tua umurnya daripada Fiona.

******

Jam istirahat sudah tiba. Fiona dan kedua sahabatnya sudah berada di kantin untuk makan bersama. Sekaligus Fiona ingin berpamitan dengan kedua sahabatnya jika mulai besok Fiona akan pindah ke luar Negeri. Kendrick yang awalnya ingin memberikan makanan sehat dan beberapa vitamin untuk Fiona mengurungkan niatnya. Dia lebih memilih untuk mendengarkan semua pembicaraan antara Fiona dan kedua sahabatnya.

"Apa? Jadi lu besok mau ke Canada? Sebenarnya ada apa si antara lu sama Lukas? Kemarin Lukas pindah sekolah ke Amerika. Sekarang lu mau pindah sekolah ke Canada. Ada masalah apa si sebenarnya antara lu sama Lukas?" tanya salah satu sahabatnya Fiona.

"Engga. Gua udah ga ada apa-apa lagi sama Lukas. Gua aja ga tau kenapa Lukas bisa pindah ke Amerika. Dan kalo gua pindah ke Canada itu karena di sana ada parternya Ayah gua buat buka usaha restaurant di sana. Makanya gua juga ikut pindah sekolah di sana. Rumah gua yang di sini nantinya mau di jual sama Ayah dan Ibu gua," jelas Fiona.

"Terus kenapa harus Canada? Kenapa juga bisa barengan gitu sama Lukas yang ke Amerika dan lu putus sama Lukas?"

"Ya karena partner bisnis Ayah gua di Canada. Dan soal Lukas gua ga tau kenapa dia ke Amerika. Gua udah putus sebelum gua sama Lukas putus."

"Yahh Fiona. Kita bakalan ga ketemu lagi dong. Kenapa mendadak banget si. Kalo tau kaya gini kan kita bisa jalan-jalan dulu."

"Iya. Kenapa mendadak banget si."

"Iya. Sorry ya. Ayah dan Ibu gua juga kasih taunya mendadak. Tapi walaupun nanti kita jauhan, kita akan tetap sahabatn kok."

"Pasti. Ahhh peluk dulu sini."

Fiona dan kedua sahabatnya saling berpelukan sebagai tanda perpisahan diantara mereka bertiga. Ketika mereka sedang berpelukan, tiba-tiba Kendrick datang ke hadapan mereka bertiga.

"Hai Fiona," sapa Kendrick.

"Kendrick. Iya kenapa?"

"Ini. Gua bawain lu makanan dan beberapa vitamin buat lu. Katanya kemarin lu kan sempat sakit. Semoga lu suka ya."

"Ya ampun. Ga usah repot-repot lagi."

"Ga apa-apa. Ga repot juga."

"Yaudah, makasih banyak ya."

"Sama-sama. Kalo gitu gua balik ke kelas dulu ya."

"Iya."

Kendrick tidak berlama-lama di sana. Setelah memberikan bingkisan untuk Fiona, Kendrick langsung pergi meninggalkan kantin sekolah. Sedangkan Fiona dan kedua sahabatnya masih melanjutkan makan siang mereka di sana.

"Ciee Fiona. Kayanya ada yang bakalan dapatin penggantinya Lukas nih."

"Iya nih. Kayanya Kendrick emang suka deh sama lu."

"Ah apaan si kalian berdua. Engga lagi. Gua sama dia cuma teman doang. Udah ah dilanjut aja lagi makannya. Nanti keburu masuk kelas."

"Iya deh iya."

*******

Jam pulang sekolah sudah tiba. Ketika Fiona hendak pulang ke rumahnya, tiba-tiba saja Fiona bertemu dengan seseorang yang di jalan dan langsung menarik tangannya. Fiona sangat terkejut mendapatkan perlakuan seperti itu. Ternyata orang itu adalah Kendrick.

"Kendrick? Aku kira siapa. Kenapa si tarik-tarik tangan aku kaya gini?"

"Sorry. Gua cuma mau tanya. Emangnya benar ya lu mau pergi ke Canada?"

"Iya. Besok gua udah pindah ke Canada. Gua juga bakalan sekolah di sana."

"Tapi kenapa mendadak?"

"Ya karena Ayah dan Ibu gua juga kasih kabarnya mendadak. Lagian emangnya apa urusannya sama kamu ya? Ga masalah juga kan kalo aku pergi dari sini. Cewek kamu itu kan Jane. Kalo Jane pergi dari sini, baru kamu boleh sedih dan marah."

"Gua sama Jane usah putus."

"Apa? Putus?"

"Iya. Dan gua yakin banget kalo gua akan bertemu sama lu dalam waktu yang dekat."

"Apaan si."

"Iya. Gua yakin. Kita akan ketemu dalam waktu yang dekat. Hati-hati ya di sana. Dan kalo ada apa-apa jangan sungkan untuk cerita sama gua. Ini juga ada sesuatu buat lu. Anggap aja sebagai tanda perpisahan kita."

"Makasih ya."

"Sama-sama."

"Yaudah kalo gitu aku pulang dulu."

"Mau gua antar."

"Ga usah, makasih. Aku bisa sendiri."

"Yaudah kalo gitu hati-hati ya."

"Iya."

Fiona akhirnya pulang ke rumahnya sendiri tanpa diabtar oleh Kendrick. Sepanjang perjalanan Fiona terus memikirkan perkataan Kendrick yang sangat yakin jika mereka berdua akan bertemu dalam waktu yang dekat. Dipan juga penasaran dengan isi bingkisan yang diberikan kepadanya. Tetapi Fiona tidak langsung membukanya hingga akhirnya dia sampai di rumahnya.

Dan sekarang Fiona sudah tiba di dalam kamarnya.

"Kendrick kasih aku apa ya kira-kira?" pikir Fiona sambil membuka bingkisan dari Kendrick.

Ternyata isi dari bingkisan yang diberikan oleh Kendrick adalah sebuah boneka kecil yang bisa bersuara. Walaupun boneka itu hanya bisa mengeluarkan beberapa suara saja, tetapi Fiona sangat menyukainya. Baginya itu adalah kado yang sangat manis untuk dirinya.

"Kendrick cute banget si. Waktu dia tau aku mau pindah sekolah dia langsung kasih kado ini sebagai tanda perpisahannya sama aku. Sedangkan Lukas? Lukas main pergi gitu aja ninggalin aku."

Lagi-lagi Fiona teringat dengan Lukas. Fiona masih sangat sudah untuk melupakan Lukas walaupun sebenarnya Fiona sudah tidak mau mengharapkan Lukas lagi untuk kembali ke dalam pelukannya. Tetapi atas apa yang sudah terjadi antara dirinya dan Lukas yang membuatnya susah untuk melupakannya Lukas. Ya, karena ada bayi di dalam perut Fiona dan anak itu adalah buah dari Lukas.

*******

Pagi ini Fiona dan kedua orangtuanya sudah siap untuk meninggalkan rumahnya. Lagi-lagi kedua orangtua Fiona rela untuk menjual rumah yang penuh dengan kenangan itu supaya bisa pindah ke luar Negeri dan memulai hidup baru untuk masa depan Fiona.

Sebenarnya Fiona tidak pindah ke Canada. Fiona dan keluarganya hanya pergi ke suatu pulau dari Negaranya, yaitu Indonesia. Tepatnya di Yogyakarta. Fiona dan kedua orangtuanya akan tinggal di sana sampai Fiona melahirkan.

Yogyakarta. Suatu tempat wisata yang sangat terkenal dan bahkan menjadi wisata pancanegara untuk liburan tetapi kali ini kita Yogyakarta justru dijadikan sebagai tempat persembunyian dari kehamilan Fiona. Kedua orangtua Fiona memilih Yogjakarta karena di sana mereka mempunyai saudara yang tinggal di sana dan kebetulan juga ada tempat untuk membuka Restaurant baru di sana.

-TBC-


Load failed, please RETRY

สถานะพลังงานรายสัปดาห์

Rank -- การจัดอันดับด้วยพลัง
Stone -- หินพลัง

ป้ายปลดล็อกตอน

สารบัญ

ตัวเลือกแสดง

พื้นหลัง

แบบอักษร

ขนาด

ความคิดเห็นต่อตอน

เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C20
ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
  • คุณภาพงานเขียน
  • ความเสถียรของการอัปเดต
  • การดำเนินเรื่อง
  • กาสร้างตัวละคร
  • พื้นหลังโลก

คะแนนรวม 0.0

รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
โหวตด้วย Power Stone
Rank NO.-- การจัดอันดับพลัง
Stone -- หินพลัง
รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
เคล็ดลับข้อผิดพลาด

รายงานการล่วงละเมิด

ความคิดเห็นย่อหน้า

เข้า สู่ ระบบ