Dari ujung lain koridor, Nima yang baru saja keluar dari toilet berdiri membeku dengan mata melotot saat melihat Aiden mengedipkan mata dan menepuk bahu Elena.
Seketika, Nima terbakar cemburu. Tangannya mengepal. Apa yang gadis itu lakukan dengan Aiden Meyer, ketua mahasiswa di kampus ini????
"Nima, lihat gadis itu. Beraninya dia mendekati Aiden." Angela meraih lengan Nima. "Bukankah kalian berdua masih berkencan? Atau dia sudah mencampakkanmu seperti yang lain?"
Nima menatap sahabatnya dengan galak, membuat Angela dengan cepat menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Nima juga tahu tentang kebiasaan buruk Aiden yang sedang berganti-ganti kekasih dan temannya tidak perlu sengaja membahas hal itu di depannya.
"Oh, diamlah, Angela!" Nima mencibir. "Kami masih baik-baik saja. Dia mungkin hanya membantu gadis payah itu. Kau kan tahu Aiden adalah presiden mahasiswa."