ดาวน์โหลดแอป
4.76% Chosen Blood / Chapter 11: Tidak Percaya

บท 11: Tidak Percaya

"Kau yakin masih ingin berlari? Kau ingin nyawa yang setengah mati aku selamatkan berpindah alam? Atau kau ingin aku mendoakanmu di balik peti?" Tanya Shine.. yang sepertinya tidak bisa berbicara dengan baik pada siapapun

"Bagaimana bisa aku mempercayai kalian…, bagaimana kalau tadi hanya sebuah sandiwara dan aku akan berakhir di gantungan seperti dua wanita tadi" Rachel menahan nafasnya…ketika menatap Shine

Shine dengan mata cokelatnya menatap balik Rachel, ia menatapnya dengan tegas, tidak ada getaran di pupil matanya. Ia menyentuh lembut tangan Rachel…, siapa yang menyangka tangan si pembunuh itu ternyata terasa sangat halus.

Shine meletakkan sebuah pisau kecil di tangan Rachel.., membantu Rachel untuk mengenggamnya dengan kuat…, dan tangan itu mengarah kepada leher Shine.

"Letak nadiku…di sini, kapanpun kau merasa terancam…, kau bisa menusuk di bagian sini" Shine melanjutkan perkataannya…, dengan mata pisau yang menempel di kulit lehernya

Rachel berusaha menarik kembali tangannya, ia tidak akan sanggup menjadi pembunuh… tangannya mulai mendingin karena takut, namun Shine menahan tangan kecilnya tetap di sana.

"Aku… tidak akan bisa menjadi pembunuh"Jawab Rachel

"Sifat alami dari manusia…, ia akan melawan jika terdesak. Dirimu pun akan menjadi seorang pembunuh ketika terancam"

"Tidak ada gunanya pisau kecil ini.., kau hanya perlu satu pukulan untuk membuatku melayang dan remuk…" Melihat dari apa yang ia alami tadi

"Kalau begitu…, kau perlu mesin gergaji? Aku juga punya benda itu" Clay duduk di kursi goyangnya sambil menatap mereka berdua yang sedang asyik, namun cukup menghibur untuk di goda

"Namun pisau ini tidak akan mempan untuknya…" Shine menunjuk kepada Clay

"Karena aku tidak berdarah… , dan aku tidak memiliki jantung yang berdetak. Aku juga heran bagaimana aku bisa hidup. Jangan bertanya soal itu kepadaku…, aku masih belum mendapatkan jawabanya setelah sekian ratus tahun" Clay menambahkan perkataan Shine

Srettt…

Tedengar susara sayatan

Rachel yang tadinya memalingkan kepala menatap Clay, kaget ketika ia merasa Shine menggerakan tangan kecil yang menggenggam erat pisau ke sesuatu.

Rachel langsung menghepaskan tangan Shine yang terus menggenggamnya dan melemparkan pisau yang ada di tangannya, ketika melihat pisau kecil itu telah melukai tangan Shine, darah segar mengalir dari pergelangan tangannya.

"Maafkan aku…, kau tidak apa-apa?" Rachel segera menutup luka Shine dengan ujung baju miliknya

Shine mengeser tangan dan baju tersebut "Kau dapat menggunakan darah ini kepadanya" Shine menggigit bibir bawahnya sambil menekan kuat luka sayatan itu, memeras darahnya sendiri dan menampungnya di sebuah botol

"Apa yang kau lakukan? kau sudah gila" Rachel kembali memengang tangan Shine dan menutupi luka dengan tangannya

"Kenapa kau diam saja di sana… Clay, kau tidak membantunya.., darahnya mengalir banyak sekali…, setidaknya bawakan aku kotak P3K" Rachel berbicara dengan sangat cepat, hingga beberapa kata terdengar terselip

"Aku tidak bisa mendekatinya…, dia sangat bau…, dan aku tidak mempunyai hal yang engkau sebutkan…, karena.." Clay mencari kata yang tepat "Sudah lama tidak berdarah"

"Darahku adalah racun untuk dirinya…, jika ia berani macam-macam denganmu…, kau bisa menyiramnya dengan darahku" Shine lagi-lagi melepaskan tangan Rachel darinya

Dan memberikan botol kecil yang berisikan se-delapan darah milik Shine pada tangan Rachel, dengan cepat Rachel melepaskan tangannya, orang gila mana yang akan menyimpan darah orang lain untuk dijadikan senjata…, aku tidak bisa segila dan psikopat itu untuk menyimpan darah itu.

"Kau tidak perlu mengkhawatirkannya, dia sembuh dengan sangat cepat di bandingkan manusia, apa dirimu lupa siapa kami?" Clay menenangkan Rachel yang terlihat kikuk untuknya

"Kau membuang darahku yang berharga? Setidaknya kau harus menyirami lelaki itu dulu baru membuangnya" Shine memungut kembali botol itu dan membuka tutup botol.., ia mendekat kepada Clay

"Aku tidak melakukan apa-apa Shine…" Clay menjauh, tangannya terangkat ke atas, berusaha menyerah dan tunduk kepada Shine.

"Dia belum pernah melanggar perjanjian selama bersamaku…, tapi tidak tutup kemungkinan jika ia dapat melakukannya" Shine menutup kembali botol itu.

"Kau pasti sudah sangat lelah…, bagaimana kalau aku mengantarmu keruang istirahat" Clay berdiri dan berjalan ke samping Rachel

Ia menundukan dirinya dan berbisik "Dia memang memiliki temperamen yang buruk.., tapi dia orang yang baik" Senyum Clay

Satu-satunya yang bersikap ramah di sini adalah dirinya, dan orang yang paling menakutkan di sini juga dirinya, secara ia dapat meminum darahku hingga kering.., aku tidak yakin aku akan beristirahat dengan baik

"Jreng… Jreng…" Clay membukakan pintu kamar dengan bangga

Sesuai dengan rumah tua ini…, ranjangnya juga merupakan dekorasi tua, setidaknya lebih baik daripada ia mendekorasi kamar tidur tamu dengan peti mati. Ataupun sarang laba-laba.. layaknya di film-film

"Bagaimana? Kau suka dengan kamarku" Tanya Clay sambil tersenyum

"Ka… ka.. kamar mu?" tanya Rachel terbata-bata

Kenapa ia mengantarkanku ke kamarnya? Rachel menatap dengan tatapan kematian, ia pernah mendengar jika lelaki tetap bisa membuahi walau umurnya seratus tahun. Ia tidak sedang berusaha untuk …., mata Rachel otomatis menatap bagian bawah Clay.

Ia mengedipkan matanya berkali-kali…, tapi ia sudah di atas seratus tahun kan? Berarti sudah tidak berfungsi. Apa yang aku pikirkan…, bukan itu hal yang terpenting.., tapi alasan kenapa ia membawaku ke dalam kamarnya

"Kamar tamu belum sempat di bersihkan…, besok pagi akan aku bersihkan…, karena aku sudah lama sekali tidak pernah menerima tamu…, lebih tepatnya…, siapa yang akan bertamu ke rumah ini" ? Jelas Clay

"Kalau begitu aku akan tidur di sini malam ini…" Shine berjalan memotong mereka berdua…, dan dengan santainya melemparkan dirinya di ranjang yang memang terlihat mahal itu.

"Oh…, Wow…Dan aku tidur di lantai?" Rachel bergumam ketika melihat Shine yang asyik dengan ranjangnya

"Kau bisa tidur di sini jika engkau mau" Shine menepuk ranjang sebelahnya yang memang sangat luas

Rachel langsung memutar wajahnya dan memengangi wajahnya sendiri dengan ke dua tangan, Pendeta itu yang menggodaku duluan… apakah ini juga akan termasuk dosa? Bagaimana ini?

"Apa kau juga bisa tidur?" tanya Rachel penasaran ketika melihat Clay di belakangnya

"Aku tidak tidur.., karena itu hariku selama dua puluh empat jam terasa panjang sekali" Raut wajah Clay berubah

"Apa yang kau lakukan semalaman itu?" Lanjut Rachel

"Belajar…, melihat dunia dari buku" Kali ini ia kembali membanggakan dirinya dengan menunjuk beberapa piala dan piagam yang ia terima

"Tentu saja…, bukan sesuatu yang bisa kau banggakan,jika seorang anak berusia sebelas tahun menggulang lebih dari sepuluh kali di taman kanak-kanak, ia tentu akan manjadi juara" lagi-lagi Shine suka menghancurkan kesenangan Clay

Aku jadi penasaran…, sebenarnya apa yang terjadi dengan para umat yang datang kepadanya? Apa ia akan menjatuhkan seluruh umat dengan perkataannya itu?


Load failed, please RETRY

ของขวัญ

ของขวัญ -- ได้รับของขวัญแล้ว

    สถานะพลังงานรายสัปดาห์

    Rank -- การจัดอันดับด้วยพลัง
    Stone -- หินพลัง

    ป้ายปลดล็อกตอน

    สารบัญ

    ตัวเลือกแสดง

    พื้นหลัง

    แบบอักษร

    ขนาด

    ความคิดเห็นต่อตอน

    เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C11
    ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
    • คุณภาพงานเขียน
    • ความเสถียรของการอัปเดต
    • การดำเนินเรื่อง
    • กาสร้างตัวละคร
    • พื้นหลังโลก

    คะแนนรวม 0.0

    รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
    โหวตด้วย Power Stone
    Rank NO.-- การจัดอันดับพลัง
    Stone -- หินพลัง
    รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
    เคล็ดลับข้อผิดพลาด

    รายงานการล่วงละเมิด

    ความคิดเห็นย่อหน้า

    เข้า สู่ ระบบ