Rasa bersalah tersebut memaksa Kaori untuk pergi ke kamar Kei, ia mengetuk pintu sembari memanggil nama lelaki itu. Namun Kei yang kesal enggan membuka pintu. Akhirnya Kaori memutuskan untuk membuka pintu kamar Kei yang memang tidak bisa dikunci karena memang tak ada kuncinya.
"Kei!" seru Kaori dengan nada bicara pelan. Kei hanya menundukkan kepala sembari duduk di ujung ranjangnya.
"Maafkan aku!" kata Kaori yang merasa bersalah. Kini ia hanya berdiri di ambang pintu saja, belum berani untuk mendekati Kei.
"Jika kau memang sudah tak ingin bersamaku, katakan saja sejak awal. Aku janji tak akan mengganggumu lagi!" balas Kei tanpa menoleh ke arah Kaori.