Camelia sudah berada di sebuah pesta dan dia sama sekali tidak tahu apa yang harus dilakukan olehnya, dia hanya mendengarkan beberapa hal saja yang dikatakan oleh Cornelius kepadanya. Dia melihat sekeliling ruangan pesta dan semuanya terlihat sangat mewah dan glamor.
"Kamu tunggu di sini sebentar," ucap Cornelius kepada Camelia dengan nada datar.
"Kamu …,"
Sebelum melanjutkan kalimatnya Camelia sudah melihat Cornelius pergi dan itu membuatnya sedikit kesal tetapi dia langsung menarik napasnya. Dia berusaha untuk menenangkan dirinya agar tidak terbawa emosi oleh sikap Cornelius.
Dia pun kembali melihat apa yang ada di depannya, dia mengambil segelas minuman dan berjalan menuju suatu tempat yang bisa membuatnya sedikit tenang. Camelia melihat sebuah jalan dan itu akhirnya menuju balkon, dia menghentikan langkahnya saat sudah berada di dekat tembok pembatas balkon.
"Dari sini juga aku bisa melihatnya dengan jelas," gumam Camelia sembari melihat ke arah dalam.
Kedua matanya tertuju ke arah jam dua belas dan dia melihat Cornelius dengan Ethan, dia terus menatap ke arah mereka dan merasa ada yang salah. Dia pun akhirnya memutuskan untuk mendekat ke arah mereka berdua dan mencari tahu apa yang sudah terjadi.
"Apa yang terjadi?" tanya Camelia kepada kedua pria yang ada di depannya.
"Sebaiknya kita pergi dari sini secepatnya," Ethan menjawab pertanyaan yang dilayangkan oleh Camelia.
Camelia masih melihat ke arah Cornelius dan dia merasa ada yang aneh dengan pria itu, dia pun terus menatapnya dan akhirnya dia berjalan mengikuti Ethan yang sudah membawa Cornelius ke luar dari dalam ruangan pesta. Dia masih merasa bingung dengan apa yang sudah terjadi dan rasa ingin tahunya semakin besar sehingga dia menghentikan langkahnya.
"Katakan padaku apa yang terjadi? Jika tidak aku tidak akan pergi dari sini," Camelia kembali bertanya kepada mereka Cornelius dan juga Ethan.
Cornelius menghentikan langkahnya dan dia pun membalikkan tubuhnya dan menatap Camelia yang begitu keras kepala. Dia melepaskan tangan Ethan yang sedari tadi membantunya lalu dia berjalan mendekat ke arah Camelia yang sudah membuang-buang waktunya.
"Jika kau tidak ingin pergi maka aku akan bertindak kasar kepadamu," Cornelius berkata dengan nada menekan dan mengancam kepada Camelia.
Camelia terkejut dengan apa yang baru saja didengarnya dan dia juga merasakan aura yang sangat dingin, sehingga membuatnya sedikit takut. Secara refleks dia mundur beberapa langkah tetapi kedua matanya masih saja menatap ke arah mata Cornelius yang sangat menakutkan.
"Nona, sebaiknya Anda jangan membuat masalah lagi," Ethan berkata kepada Camelia.
Ethan merasa jika dirinya memang harus turun tangan karena dia tidak ingin jika sang tuan melakukan hal yang di luar kendalinya. Dia pun menatap wanita yang ada di depannya yang sudah merasa takut dengan sikap sang tuan yang sudah berbeda dari biasanya.
"Cepat jalan jika tidak aku akan menggendongmu," Cornelius kembali berkata dengan nada dingin dan memerintah.
Setelah mengatakan itu Cornelius pun langsung berjalan ke luar dari bangunan itu dan dia ingin segera menjauh dari sana. Sekarang dia sudah mulai merasa tidak nyaman dengan tubuhnya dan melepaskan dasi yang melekat di lehernya. Camelia pun berjalan mengikuti Cornelius meski di dalam hatinya merasa ada yang sangat aneh sikap Cornelius.
Camelia sudah berada di dalam mobil dan dia kembali menatap Cornelius yang ada di sampingnya, sekarang dia yakin jika sudah terjadi sesuatu kepada pria yang ada di sampingnya itu. Dia pun berusaha untuk membantunya karena terlihat sangat tidak nyaman.
"Ethan, katakan kepadaku apa yang sudah terjadi?" tanya Camelia kepada Ethan yang saat ini sedang mengendarai mobil.
"Jangan katakan kepadanya," sambung Cornelius sebelum Ethan menjawab pertanyaan Cornelia.
Ethan hanya diam dan dia memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju rumah sakit tetapi dia mendengar suara Cornelius yang memintanya untuk tidak ke rumah sakit. Cornelius menyuruh Ethan untuk ke sebuah apartemen miliknya.
Mendengar apa yang dikatakan oleh sang tuan Ethan pun langsung memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi dan dia langsung menuju sebuah apartemen milik Cornelius. Apartemen itu adalah apartemen rahasia dan sangat jarang sekali Cornelius ke sana karena itu adalah salah satu tempat yang aman baginya.
Tidak berapa lam mereka pun tiba di apartemen, Ethan langsung membantu Cornelius untuk masuk ke dalam apartemen. Camelia pun akhirnya ikut ke apartemen miliki Cornelius yang baru diketahui olehnya dan semakin banyak pertanyaan yang ada di dalam benaknya tentang semua hal yang baru saja terjadi.
"Bagaimana? Dengan keadaannya? Katakan padaku sekarang juga," Camelia berkata kepada Ethan yang baru saja ke luar dari dalam kamar Cornelius.
"Nona, biasakan Anda menjaga Tuan sebentar? Ada yang harus saya kerjakan," Ethan bertanya kepada Camelia.
Sebelum Camelia menjawab Ethan pun berjalan meninggalkan apartemen dan itu membuat Camelia sedikit kesal. Dia berpikir jika Ethan sama saja dengan Cornelius yang selalu pergi sebelum memberikan jawaban kepadanya.
Sudah dua puluh menit berlalu dan Camelia pun merasa penasaran dengan apa yang sedang terjadi dengan Cornelius. Dia pun akhirnya berjalan mendekat ke arah kamar Cornelius dan dia mengetuk pintu kamarnya.
"Cornelius, apakah aku bisa masuk?" tanya Camelia sembari mengetuk pintu kamar.
"Pergi dari sini!" teriak Cornelius dengan nada mengusir.
Camelia terdiam sejenak setelah mendengar apa yang dikatakan oleh Cornelius kepadanya tetapi dia juga tidak berniat untuk pergi. Karena dia yakin sudah terjadi sesuatu kepada pria yang ada di dalam kamar itu dan dia ingin membantunya.
"Apa yang harus aku lakukan?" tanya Camelia kepada dirinya sendiri karena dia juga mendengar suara Cornelius yang begitu mengkhawatirkan.