Dabinha melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, ia sudah tak sanggup lagi dengan apa yang terjadi di dalam hidupnya.
Apakah ini yang di namakan dengan tingkatan lain sebuah patah hati, Dabinha tidak pernah merasakan hal seperti ini dan ternyata ini sangat menyakitkan.
Gadis itu bahkan tidak melihat jalanan dengan benar, air mata yang tertinggal di mata indahnya itu seperti menutupi penglihatannya.
Sebagai mana banyaknya air mata yang keluar segitu juga rasa sakit yang terus ia rasakan.
"Aaah!" teriaknya melampiaskan rasa kesal dan sedihnya namun tetap saja tidak akan ada obatnya.
Ia sudah tak bisa menjalani perasaan begini, ternyata berharap pada manusia itu memang sungguh bukan hal yang benar, dia tidak ingin percaya siapapun lagi.
Inilah salah satu keburukan Dabinha, jika ia sakit hati ia akan melampiaskannya dengan naik mobil seperti ini lalu rasanya jika ada yang melihatnya seperti ini pasti akan mengira ia mau bunuh diri.