"Hannah, ini waktunya," ujar Ian menyiku lengan gadis tersebut.
Hannah tersadar ketika Ian membuyarkan lamunannya, gadis itu menarik napasnya agar ia bisa sedikit tenang, melihat itu Ian memegang tangan Hannah dengan menatap gadis itu yakin "Tenanglah semua akan baik saja dan aku akan tetap melindungimu," ujar Ian yakin.
Hannah tersenyum, lalu ia meneguk jus jeruknya setidaknya ia mulai tenang semua berkat Ian dan juga tentunya tekadnya yang sudah bulat jika ia harus membantu Aarun mendapatkan keadilannya, ini semua untuk pria tersebut dan demi apapun itu Hannah akan melakukannya.
Ini untuk dendam Aarun, ia tidak akan tahu bagaimana tapi ia akan mencoba sekuat tenaga untuk berakting di depan Vino seolah olah gadis itu datang kepadanya.
Hannah sebenarnya ragu karena ia sudah tak pernah bertemu dengan Vino lagi, ia tidak tahu apakah pria itu masih tertarik dengannya, namun ia mencoba yakin jika ia bisa menggoda pria tersebut.