"Ian?"
Dabinha tersentak kaget setelah mengetahui siapa orang yang datang tengah malam seperti ini, mata gadis itu berkaca-kaca karena tidak pernah menyangka jika dia akan di temukan oleh pria pujaan hatinya, tapi kenapa ?
Bukannya seharusnya pria itu bercinta malam ini dengan kekasihnya seperti apa yang telah di beritahukan olehnya, pria itu terlihat sangat berantakan dengan rambut yang teracak seperti orang yang frustasi berat.
Laki-laki itu hanya memakai kemeja putih yang lengannya di gulung hingga ke siku, wajahnya berkeringat padahal cuaca agak dingin malam ini, wajahnya lesuh seperti orang yang kehilangan tujuan untuk kembali.
Gadis berambut pendek tersebut masih memperhatikan Ian yang masih berdiri di depan pintu rumahnya "Aku akan menemanimu di sini!"
Dabinha masih tidak percaya apa yang baru saja ia dengar itu, mengapa pria itu bisa mengatakan hal tersebut seperti tidak pernah ada kejadian tadi sore.