Aarun membangkitkan dirinya dengan cepat setelah kakaknya Arin mengambil tasnya dan berniat membukanya, Aarun tidak terlalu ingat apakah pembungkus rokok yang di berikan oleh pria asing itu di North Sydney beberapa hari yang lalu masih ada atau memang sudah ia buang.
Aarun membelalak setelah kakaknya berhasil membuka tas ransel hitamnya "Kak Arin cari apa?" tanyanya panik sambil mencoba menarik tasnya.
Arin menatapnya heran "Kenapa kau panik begitu?" wanita itu kembali pada aktifitasnya yaitu menggeleda tas Aarun.
"Kak, tidak ada apa-apa di situ, berikan padaku!" ucap Aarun namun Arin tidak peduli padanya.
Arin mengambil kemeja putih yang ada di tas Aarun, ia melongo melihat betapa kotornya baju putih itu "Arun! Kau ini sekolah atau menjadi tukang peternak babi? Pakaianmu kotor sekali!"
"Peternak babi? Hei kak apa tidak ada pekerjaan yang lebih bagus!" kesalnya, Aarun akhirnya merampas kembali tasnya dan menjadikan tas itu sebagai bantal untuk ia baringi.