"Aarun?"
Aarun membuka matanya pelan lalu melihat kakaknya yang berdiri di depan pintu masih dengan buku di tangannya.
"Ku pikir siapa," katanya kentara sekali jika dia agak kaget tadi.
Ternyata Aarun tidak sadar jika ia tertidur di kamarnya, pria itu kini mendudukan dirinya "Ini sudah jam berapa kak?" tanyanya.
"Jam dua," jawab Arin singkat.
Aarun merenggangkan badannya rasanya enak sekali lelah hilang akibat tidur siang.
"Kau bolos lagi ya?" heran Arin.
Aarun terkekeh pelan "Ya aku bolos, kenapa bahas itu," ketusnya.
"Aku kan sudah lama tidak ke sini," lanjut Aarun menatap wajah kakaknya sedikit cemberut.
"Kau lapar?"
Aarun berdiri lalu mengikuti kakaknya menuju dapur "Ya, lumayan."
"Duduklah, kau mau makan apa?" tawar Arin.
Aarun langsung melihat kakaknya licik ia tersenyum bodoh "Tumben kakak perhatian padaku hehe."
Arin memutar kedua bola matanya "Kau mau makan apa tidak! Sebelum kakak berubah pikiran!" kini matanya melotot.