Kisah di balik Saber Thoot dan Man of Honour.
Gelombang dingin mengamuk dan tanda-tanda kehidupan memudar. Ketika matahari bersinar lagi, orang-orang takjub menemukan bahwa binatang buas yang membeku sejak zaman dahulu telah muncul kembali. Mereka adalah virus kuno yang secara ajaib memiliki kemampuan bawaan untuk bertahan hidup melawan segala rintangan.
Dr. Ripley telah bekerja di GigaCorp sebagai teknisi senior yang berusaha mengintensifkan kekuatan Murka Suci. Dia ingin memanfaatkan teknologi GigaCorp untuk mengekstraksi virus dari binatang purba dan mengintegrasikannya dengan Yang Terinfeksi dalam upaya mengembangkan kekuatan terkuat yang pernah ada di dunia. Di sini, Dr. Ripley adalah pria yang disebut sebagai Rekan Darley.
Dia menyebut usahanya Proyek Saber-Thooth. Dalam benaknya, begitu eksperimennya berhasil, Ripley akan mengambil alih seluruh dunia.
Mayat kucing buas, yang membeku sejak akhir Zaman Es terakhir, menjadi subjek penelitian pertama Ripley dan Saber-Thooth pertama yang dibudidayakan di labnya. Ripley menyebutnya "Saber-Thooth 28116."
Setelah serangkaian percobaan, mayat hewan tersebut menyatu dengan sel R13 yang akan membangkitkannya menolak menjadi mayat dan mendapatkan kembali amarahnya. Ini berat, artileri menjadikannya sumber daya yang sangat besar untuk proyek Ripley. Namun, setelah salah satu percobaan, kucing buas tersebut berhasil melarikan diri dan memasuki kamp para penyintas. Sersan dan miliknya semua orang menangkap Saber-Thooth dan menyimpannya di lab milik mereka sendiri di mana itu dimanfaatkan dengan baik oleh Chiefs.
Sebuah bangunan berlubang melingkar dengan satu hewan langka itu yang dipenjara di tengahnya. Dikurung dengan rantai, karena hal itu, dia menjadi lebih marah, mengertakkan gigi dan menginjak kakinya ke tanah dengan keras.
Proyek Saber-Thooth Ripley menggunakan virus kuno dan virus R13 dalam upaya untuk merangsang energi genetik dan memutasi binatang buas ini, namun kekuatan mereka tidak hanya ditingkatkan oleh mutasi ini.
Kekuatan Saber-Thooth ditingkatkan berkat serum yang diproduksi dengan mengekstraksi sampel genetik yang dibekukan di mayat makhluk purba dan membiakkannya di lab.
Tetapi ada batas untuk peningkatan kekuatan ini, karena gen menyimpan segala sesuatu di dalamnya, dan batas garis keturunan gen harus dilampaui jika peningkatan kekuatan berkelanjutan ingin dicapai.
Setelah membuat perhitungan yang sangat tepat, Ripley menemukan bahwa dengan menanamkan sel Saber-Thooth, dia mampu merangsang garis keturunan, dan secara teoritis melampaui batasan genetik mereka dengan faktor empat, dan setiap terobosan berarti evolusi garis keturunan.
Ripley menamai satu-satunya Saber-Thooth yang garis keturunannya berevolusi sebagai: Kucing Hitam.
Ketika kekuatan dan garis keturunan ditingkatkan dan mutasi virus kuno dan virus R13 menyatu, mereka dapat dilengkapi dengan senjata yang tepat untuk membangkitkan kekuatan yang tidak dapat diatasi.
Untuk memanfaatkan kekuatan yang tidak dapat diatasi ini, Power Supply diperlukan untuk melatih dan menyimpan kekuatan secara teratur. Setelah daya disimpan 16 kali, jenis debu emas khusus harus digunakan untuk membangkitkan lebih banyak daya.
Untuk menyesuaikan Saber-Thooth dengan lingkungan yang berbeda, para peneliti telah mengembangkan kulit aktif yang memungkinkan mereka memiliki penampilan fisik yang berbeda.
Untuk membuat Saber-Thooth, Ripley telah menggunakan berbagai binatang berbeda dalam eksperimen genetiknya. Dia bahkan menggabungkan rantai genetik dari makhluk yang berbeda dalam upaya untuk menciptakan spesies baru.
Setelah kesalahan dalam eksperimen Ripley, varian baru dari satu genetik kuat Saber-Thooth mengamuk dan melahap varian lain sebelum kabur dari lab.
Didorong oleh instingnya untuk melahap dan melahap, ia melahap semua yang terlihat. Harapan Akhir Kemanusiaan mengirimkan perintah, meminta semua Pemukiman untuk bersatu dalam upaya menghentikannya.
Subjek percobaan Saber-Thooth yang gagal menjadi monster yang melahap semuanya. Ia bahkan melahap percobaan genetiknya yang akan membuat keturunan dari darahnya, alhasil semuanya tidak bisa dikembalikan lagi kecuali memulai dari awal. Menangkap Saber-Thooth yang lari dan membuat genetik ulang.
Gen dari makhluk yang dilahap kemudian memungkinkan monster itu berevolusi lebih jauh. Proses ini dapat berlanjut selamanya karena dia memakan gen dan berkembang dalam tubuhnya.
Kucing buas itu terus berlari dalam kendali tubuhnya dengan masih tertempel sebuah rantai besar dari kurungan nerakanya.
Ia lalu berhenti berlari dengan napas yang cepat dan wajah yang sangat serius. Menoleh ke belakang berharap tak ada yang mengejar. Di saat itu juga, suntikan R14 bermasalah membuat tubuhnya semakin mengecil, gigi pedangnya ikut menjadi kecil dan perlahan turun tak terlihat dari bentuknya yang sebelumnya sangat besar.
Kucing buas itu kini terlihat hanya menjadi kucing hitam kecil biasa. Karena pengaruh suntikan yang seharusnya menetapkannya ada di lab karena bisa membuat risiko menghilangkan gen Saber-Thooth-nya, kini bukan lagi bencana karena kucing itu hanya akan menjadi kucing biasa.
Ripley mengurungkan niat menguasai dunia karena percobaannya yang gagal.
Di sisi lain, laboratoriumnya telah hancur, semua percobaannya musnah, di ambang keputusasaan, ia mengingat sesuatu yang pasti belum akan mati karena serangan Saber-Thooth. Yakni Man of Honour, Line yang masih menjadi lelaki muda harusnya terkurung di sana.
Tetapi apa jadinya, dia juga hilang dari kurungannya. Lelaki itu berlari sangat kencang di hutan yang agak jauh dari lab.
Ia bernapas berat dan berhenti di bawah pohon. "Itu tadi... Pelarian yang bagus," gumamnya sambil mengusap keringat di dagu.
Lalu terdengar suara dari semak-semak membuatnya sedikit menoleh. Rupanya, kucing hitam mantan Saber-Thooth. Line tersenyum kecil lalu mendekat.
"Kerja bagus kawan, jangan khawatir. Tubuhmu akan kembali normal atas izinku, jadilah di sisiku, kita akan melindungi satu sama lain... Sekarang namamu bukan lagi Saber-Thooth, tapi Kone. Kucing kecil buas," kata Line. Kucing itu juga sepertinya menerimanya dengan wajahnya yang hanya terdiam.
Setelah kekacauan di laboratorium tersebut, Ripley memutuskan membalas dendam.
"(Sialan!! Kenapa ini semua harus terjadi!! Aku padahal tidak pernah berpikir akan terjadi hal seburuk ini... Makhluk itu seharusnya berhasil aku kembangkan dan aku bisa menguasai dunia!! Tapi apa yang aku dapat sekarang, semuanya tampak sia sia... Mereka hanya akan menjadi mutan yang akan tertekan kesombongan nya,)" ia sangat kesal. Tetapi ia terdiam akan suatu rencana yang baru.
Ia melihat ke dinding rancangan yang menunjukkan sebuah virus mematikan yang akan membuat kiamat kanibal.
Ripley mendekat perlahan dan membaca satu per satu rancangan yang ia putuskan gagal itu.
"Aku merancang rancangan ini dan aku meninggalkannya begitu saja karena rancangan ini terlalu berbahaya. Tapi mau bagaimana lagi, akan kugunakan ini sebagai bahan untuk menguasai dunia. Perlahan aku akan menciptakan virus baru yang membuat semuanya tunduk padaku," kata dia dengan sangat gila.
Di rancangan itu tertulis, "Lebih mudah membuat virus ini dengan air hujan."
Jadi sudah jelas, siapa pembuat kiamat ini sebenarnya. Line pastinya juga akan tahu karena dia kenal betul dengan orang itu. Orang yang membuatnya harus duduk di neraka.
--
"Line!" Roland tiba-tiba memanggilnya membuat Line tersadar di tempat duduknya tadi dan rokoknya sudah habis.
"Apa yang sedang kau lakukan? Kau ngelamun?" tatap Roland dengan bingung.
"... (Apa yang baru saja aku pikirkan, apa aku baru saja memikirkan kisah di balik Saber-Thooth dan aku? Tapi bukankah itu memang sudah aku lupakan, apa aku berhak memikirkan hal itu bahkan itu semua sudah tak ada artinya jika aku menjadi seseorang di dunia ini, karena aku tak bisa melihat dunia yang lebih baik kecuali dunia yang hancur sekarang,)" Line memegang kepalanya.
"Hei kawan, kau sakit kepala? Kau butuh obat?" Roland menatap bingung.
"Tidak... Tidak, aku baik-baik saja... Sebaiknya kita segera selesaikan ini... Jika kau bertemu dengan kakaknya Uminoke, katakan padanya dan tanyalah kisah darinya, bagaimana dia menjalani kehidupan kiamat dimulai dari awal," kata Line. Lalu dia berjalan pergi membuat Roland bahkan masih diam bingung.
"(Aneh sekali dengannya... Apa yang dipikirkannya sebenarnya...)" pikirnya. "(Mungkin aku akan mencari Kachi itu di kamar mandi,)" setelah itu Roland berjalan ke kamar mandi. Tak disangka-sangka, ia benar-benar bertemu dengan Kachi. Mereka berdua saling menatap.
"Oh halo," sapa Kachi.
"Apa yang sedang kau lakukan di sini?" tatap Roland, ia memandang Kachi yang berdiri di depan kamar mandi wanita.
"Ah, aku menunggu Uminoke, dia sedang mandi dari dalam dan datang baru saja. Apa kalian berdua tadi sudah mandi?" tatap Kachi.
"Ya, sudah. Ngomong-ngomong, bisa aku tahu kenapa kau bisa menganggap tempat ini aman?" Roland mulai mengobrol dengannya.
"Sebenarnya ini bukan tempat pertamaku. Tempat pertamaku ada di jalanan," kata Kachi.
"Huh, bagaimana bisa? Di tanggal berapa kau masih ada di jalan?" tatap Roland.
"Di tanggal 7 Desember di jam 6 pagi, aku tahu virus ini menyebar pada jam 9 pagi. Karena tepat di saat itu, virus itu sudah mulai menyebar. Aku saat itu keluar untuk pertama kalinya setelah hujan berhenti dan akan menuju ke kantor ini karena aku bekerja sebagai asisten direktur. Tapi di jalan, banyak yang terjadi dan perjalanannya membutuhkan hal yang menantang untuk sampai sini."
"Lalu bisa jelaskan padaku, bagaimana ciri-ciri orang terkena virus itu, apa saat itu juga laboratorium tepat meledak?"
"Tidak, laboratorium meledak di jam 4 sore. Di saat itu juga aku melihat banyak orang-orang yang hampir semuanya menggila. Sementara itu, ciri-ciri mereka ketika ada bagian yang tergigit seperti lengan, maka bekas gigitan itu akan memunculkan suatu aliran otot berwarna merah maupun hitam. Mereka menuju ke leher dan membuat orang yang terkena bernapas panas virus dan juga, mata mereka hampir copot. Tubuhnya lemas sempoyongan," kata Kachi. Lalu Roland terdiam berpikir serius.
"(Itu adalah ciri-ciri yang sama dengan apa yang terjadi. Itu berarti virus ini memanglah sama, tapi virus ini datangnya berbeda-beda... Tapi, apakah benar virus ini membuat ciri-ciri yang berbeda? Bukankah setiap virus itu sama... Apa jangan-jangan ini memiliki tingkat virus yang berbeda? Bisa saja ciri-ciri yang dijelaskan oleh wanita ini adalah tingkat level yang rendah...)" ia mulai berpikir dengan apa yang terjadi. Lalu kembali menatap Kachi yang terdiam. "Bisa aku dengar ceritamu?" tatapnya. Dia melakukan sesuai yang dikatakan Line.