Dugaanku benar, sekarang Bagus ada di kamar pria bertato itu. Setelah mendengarkan penjelasan dari Tegar Bagus, dia buru-buru pergi ke ruangan ini. Lagi-lagi kamarnya minim penerangan, dari semua kamar yang aku masuki hanya Tegar yang terang.
"Apakah dia sudah bangun?" Bqgus bertanya pada salah satu penjaga disana. Sejak kami membiusnya, pria itu juga belum sadar. Mungkin obat bius yang aku gunakan terlalu banyak.
"Belum pak, sepertinya dia masih di alam bawah sadarnya," jawab si penjaga. Bukan itu jawaban yang Bagus ingin dengar tapi apa yang bisa aku lakukan? Jika dia tidak sadar, dia tidak mungkin ditanyai.
Bagus enggan meninggalkan kamar, seolah-olah akan berdiri di sana sampai pemiliknya terbangun dari tidurnya. Melihat Bagus yang masih berdiri menatap pria bertato itu membuatku tidak nyaman, kali ini sepertinya dia akan emosi.
"Sebaiknya kita pulang, besok sepulang sekolah kita kembali ke sini," kataku memberi saran yang akhirnya hanya angin-angin.