ดาวน์โหลดแอป

บท 13: BERTEMU LAGI

"Hmm, dadada~ dururu~ tratata~ hihi!" Amelia menatap baju yang ada di dalam lemari pakaiannya itu dengan bersenandung ria.

Apalagi dengan perginya dia ke sana—pesta, mungkin saja dia akan diberikan job lagi. Akan tetapi, banyak juga yang menggunakan hal seperti itu hanya untuk menipunya dan menajdikan dia sebagai wanita yang menuangkan minuman.

"Jadi, sekarang apa? Kau sudah siap?" tanya Katy yang saat itu sudah selesai bersiap.

Sudah lewat 2 jam, akan tetapi Amelia bahkan belum mengenakan make-up nya.

"Amelia! Kau sudah gila? Katanya sudah mau mulai acaranya. Kau bergerak 11-12 dengan siput." Gerutunya dengan kesal.

Ya, Amelia memang selalu saja lambat dalam berpakaian. Walaupun begitu, jika dia sudah selesai, wanita itu sama sekali tak bisa dikalahkan oleh siapapun kecantikannya.

Kecantikan alami itu terpancar bahkan tanpa makeup tebal seperti model lainnya.

"Aduh, Katy bantu aku pakai ini! Kenapa resleting ini sama sekali tak mau tertarik ke atas?" Amelia berusaha untuk menarik resleting gaun yang terbentang dari tulang ekor hingga ke punggungnya. Gaun itu menunjukkan betapa indah tubuh Amelia saat mengenakannya.

Katy sontak langsung melangkahkan kakinya untuk melihat apakah yang sedang dilakukan oleh sahabatnya yang sedang berganti pakaian dan tak kunjung selesai itu.

"Amelia?" Katy menepuk dahinya. "Astaga! Ternyata Dari tadi kok sama sekali tak bisa menarik resleting bajumu? Aku benar-benar hampir gila menunggumu di depan sana dari tadi. Dasar!"

"Hehe, maafkan aku sobat! Ya sudah, bantu aku!"

Tap. Tap. Tap.

"Ck! Dasar!" Tak perlu menunggu lama, sahabat sekaligus manajer Amelia itu langsung menarik resleting gaunnya, kemudian menarik sahabatnya itu untuk memberikan polesan terakhir pada wajahnya yang membuat dia tampil lebih bercahaya lagi daripada sebelumnya.

"Gila! Aku benar-benar pangling melihat wajahmu, Amelia. Kau ... Gila!" Katy kehilangan kata-katanya saat melihat wajah sahabatnya yang terlihat begitu cantik. "Hahaha, aku berani bertaruh setelah kau pulang dari pesta itu, pasti akan ada seorang dari pangeran berkuda putih yang jatuh hati kepada dirimu."

Amelia tersenyum tipis mendengarkan kata-kata dari sahabatnya itu. "Pfft. Pangeran berkuda putih, katamu? Astaga! Sudahlah, Katy. Kau jangan terlalu banyak omong kosong dan sekarang ayo kita berangkat!"

"Cih. Dasar! Padahal aku sedang memujimu."

"Hahaha, sudahlah!"

Mereka berdua pun langsung melanjutkan perjalanan mereka, ke gedung tempat mereka akan memasuki pesta itu.

***

Pada saat yang sama, di kediaman Aiden, pria tampan itu telah selesai bersiap-siap dan segera hendak berangkat ke sana.

Bella—Sekretarisnya, kemudian muncul dari balik pintu sambil menatap dirinya yang terlihat begitu tampan. Bahkan saking tampannya pria itu, Bella sama sekali tak bisa mengalihkan pandangannya itu dari wajahnya bahkan sedetikpun.

"Bella? Apakah aku sudah terlihat rapi?" Aiden menghabiskan waktu lebih lama untuk berdandan saat itu. Bella pikir, semua itu terlihat sangat aneh akan tetapi dia sama sekali tak menaruh kecurigaan pada keanehan yang terjadi sangat jarang seperti itu.

"Ya, Tuan. Tuan sangat tampan." Pujinya. Bella adalah sekretaris sekaligus wanita yang selama ini digadang-gadang akan menikahi Aiden.

Karena cintanya yang begitu besar pada pria tampan itu, akhirnya dia pun menyamar sebagai sekretarisnya dan melihat sendiri sebenarnya apa yang bisa ia lakukan untuk mendapatkan hati Aiden.

Makanya, selama ini Bela selalu melihat Aidan dari jarak dekat dan memperhatikannya. Akan tetapi tentu saja wanita itu sama sekali belum mengetahui tentang penyakit fobia cinta yang diderita oleh pria yang ia sukai.

"Benarkah?" Aiden tersenyum dengan senyuman yang belum pernah Bella lihat sebelumnya. "Kalau begitu ... Ayo kita berangkat!"

Mereka berdua pun langsung berangkat menuju tempat di mana ia akan bertemu dengan Amelia yang telah lari dari sisinya.

Beberapa saat yang lalu, Aiden telah memikirkan bagaimana caranya dia membujuk wanita itu agar kembali ke rumahnya dan saat itu, dia pun bisa menjelaskan perasaan apa yang ada di hatinya ketika ia bersama di sisi Amelia.

Perasaan menggelitik yang membuat jantungnya berdebar dengan irama yang berbeda setiap waktu, membuat pria tampan itu bertanya-tanya sebenarnya apa yang terjadi kepadanya. Namun, tentu saja semua itu hanya bisa ia jawab ketika ia bersama dengan orang yang telah menjadi pemeran utama dari segala perasaan yang ia rasakan.

"Ya, apapun yang terjadi aku harus membawa wanita itu pulang. Aku ... Tidak akan pernah melepaskannya lagi sampai aku tahu apa perasaan yang aku rasakan ini," pikir Aiden dalam hatinya.

***

Terlihat Amelia dan Katy saat itu baru saja tiba di tempat yang mereka tuju.

Banyak sekali model-model berbakat dan juga terkenal serta aktris dan aktor tampan lainnya di sana.

Bahkan, Amelia pun mulai merasakan insecure ketika ia mendapatkan kakinya di red carpet yang membuatnya seakan mendapatkan tatapan tajam dari semua orang yang ada di sana.

Amelia adalah model cantik bak bidadari, yang sepi job dan bernaung di atas tumpukan hutang yang melilit tubuhnya.

"Psst, psstt! Hey, Katy!" Amelia berusaha untuk memanggil sahabatnya yang sedang terpukau melihat kiri dan kanan ketika mereka berdua berjalan di atas Red carpet itu.

"Psst! Hey!" Satu cuitan keras dari Amelia pun langsung membuat sahabatnya berbalik dengan mulut monyongnya.

"Apaaaa!? Kau gila? Kok mencubit ku dengan sangat sakit! Cih!" Katy pun melihat bekas cubitan dari Amelia yang saat itu terlihat sangat memerah. Kemudian wanita itu pun langsung bertanya kembali kepada sahabatnya sebenarnya apa yang ia inginkan sehingga ia mencubitnya seperti itu.

"Ada apa?"

Amelia pun sedikit mendekatkan mulutnya itu pada telinga sahabatnya, sembari berbisik. "Hey, Katy! Apakah kau melihat tatapan mereka yang ada di sini? Jangan-jangan ... Mereka ingin menyerangku lagi?" Tanya wanita yang saat itu sedang merasakan kegugupan pada sahabatnya yang masih melihat kiri dan kanan pada saat yang sama.

"Kau banyak berpikir yang macam-macam, Amelia! Sekarang yang harus kau lakukan adalah tersenyum kemudian berusaha untuk mendapatkan simpati dan sponsor baru di sini. Ingat, kau sudah melepas berlian di hadapanmu beberapa saat yang lalu. Maka dari itukah harus bekerja keras untuk mengembalikan uangnya. Aku juga akan bekerja keras membantumu, karena aku sama sekali tidak ingin sahabatku itu dihina karena dia sama sekali tak membayar hutang dari pria brengsek itu!"

Katy masih mengingat laporan dari sahabatnya yang mengatakan bahwa pria itu menyuruhnya bagaikan pembantu. Hal itu sangat membuat Katy kesal. Bahkan dirinya sekalipun tak pernah menyuruh sahabatnya seperti itu.

"Jangan mentang-mentang karena dia memiliki uang yang banyak, makanya iya bisa melakukan hal sesuka hatinya. Dasar chaebol gila!"

Brak!

"Heyyy, dia datang!"

"Dia datang!"

"Dia datang!"

Semua mata dan juga kamera yang pada awalnya tertuju pada Amelia, sontak berhamburan dan menggila saat melihat pria tampan yang baru saja turun dari mobil mewahnya itu.

Amelia yang penasaran kemudian berbalik untuk melihat siapakah sosok yang bisa membuat semua orang jadi menggila.

Ketika Amelia berbalik, Aiden sudah berdiri beberapa meter di hadapannya sambil tersenyum tipis. "Sial! Kenapa pria gila ini juga datang?" Gumamnya dengan nada lirih, sambil menatap pria yang sedang tersenyum padanya.


Load failed, please RETRY

ของขวัญ

ของขวัญ -- ได้รับของขวัญแล้ว

    สถานะพลังงานรายสัปดาห์

    Rank -- การจัดอันดับด้วยพลัง
    Stone -- หินพลัง

    ป้ายปลดล็อกตอน

    สารบัญ

    ตัวเลือกแสดง

    พื้นหลัง

    แบบอักษร

    ขนาด

    ความคิดเห็นต่อตอน

    เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C13
    ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
    • คุณภาพงานเขียน
    • ความเสถียรของการอัปเดต
    • การดำเนินเรื่อง
    • กาสร้างตัวละคร
    • พื้นหลังโลก

    คะแนนรวม 0.0

    รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
    โหวตด้วย Power Stone
    Rank NO.-- การจัดอันดับพลัง
    Stone -- หินพลัง
    รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
    เคล็ดลับข้อผิดพลาด

    รายงานการล่วงละเมิด

    ความคิดเห็นย่อหน้า

    เข้า สู่ ระบบ