Beberapa bulan kemudian.
Nayra sedang sibuk mengipasi Cielo. Lalu ia pun mengipasi dirinya sendiri.
"Aduh, cuaca hari ini panas sekali," keluh Nayra. "Ini AC-nya jalan atau tidak sih?"
"Jalan kok, tenang saja. Kamu merasa kepanasan karena kamu sedang hamil besar. Waktu aku hamil Arsi pun sama. Aku kepanasan terus," kata Cielo santai.
"Hebat sekali kamu. Di hari pernikahanmu ini, kamu bisa setenang ini. Waktu itu aku menikah dengan Marcel, aku merasa gugup sekali hingga aku pikir aku akan pingsan. Lalu kamu malah kabur bersama Justin. Oops. Maafkan aku, seharusnya aku tidak membahas tentang hal itu." Nayra terkekeh.
"Tidak apa-apa, Nay. Lagi pula hal itu sudah berlalu. Justin sudah tiada."
Nayra mengangguk pelan. "Aku tidak menyangka kalau kamu akan mengalami semua ini. Tidakkah kamu merasa jika semua ini bagaikan mimpi? Kamu mengambil keputusan yang sangat besar dan mendadak selama ini."
Terima kasih untuk my readers yang selalu setia membaca kisah Cielo.
Maafkan author karena terlalu lama untuk menamatkan cerita ini. Akhirnya, selesai sudah kisah Cielo dan Ello.
Jangan lupa baca juga karya-karya saya yang lain ya. Terima kasih.
— จบบริบูรณ์ — เขียนรีวิว