"Kamu mau menikah dengan Ello?!" seru Nayra dengan suara yang agak keras.
Buru-buru, Cielo membekam mulut sahabatnya itu dengan tangannya hingga Nayra membelalak kaget. Ia menurunkan tangan Cielo, masih sambil menatap Cielo tak percaya.
"Gila kamu ya."
"Memang. Kan kamu yang mengajariku supaya aku bertindah gila. Ya sudah, aku jalani saja. Aku sudah lelah menghadapi Justin. Kelakuannya itu membuatku sakit kepala. Akhirnya, aku mengaku saja kalau aku sedang hamil anak Ello.
"Lebih parahnya lagi, si Ello itu malah menghayati sekali perannya. Dia berteriak, 'Wah aku akan menjadi seorang ayah!' Dasar gila!" Cielo menggelengkan kepalanya.
Nayra tertawa keras sambil memukul-mukul sofa di sebelahnya. "Aduh, aduh. Aku akan menjadi seorang ayah."
Cielo sebal sekali melihat sahabatnya tertawa terpingkal-pingkal seperti itu. Menurutnya itu adalah sesuatu hal yang lucu. Padahal Cielo juga pusing memikirkan tentang masa depannya.