Ketika Ping keluar dari ruangan untuk terapinya dan telah berpakaian lengkap seperti pertama datang, hidung dia mendadak mencium bau lezat dari kue pukis di ruang tengah yang sedang disantap Ren dan Fei.
Membayangkan nikmatnya kue pukis hangat apalagi rasa cokelat kesukaannya, membuat Ping tanpa sadar menelan ludahnya.
Melihat reaksi Ping pada kue di tangannya, Ren bertanya, "Kenapa, Ping? Kau ingin ini?" Ia mengacungkan kue tersebut kepada Ping. "Ambil saja, Fei membuat banyak, kok!"
Saat Ping hendak maju melangkah ke meja di depannya, Ren berujar lagi, "Tapi kalau kau makan ini, mungkin terapimu tak hanya 4 kali, tapi bisa 5 hingga 6 kali."
Wajah Ping mencelos mendengarnya. Apalagi melihat wajah santai Ren seakan pemuda itu tidak punya dosa sudah 'menyiksa' Ping 2 jam tadi. Teringat akan siksaan itu, Ping mengurungkan langkahnya. "A-Anu … tidak, terima kasih. Aku … aku mau langsung pulang saja!"